GadgetDIVA - CEO Telegram Pavel Durov telah diizinkan untuk meninggalkan Paris, Prancis setelah ditangkap. Dirinya kini sudah berada di Dubai pada Senin (17/3).
Sebelumnya, Pavel Durov ditangkap di Prancis atas tuduhan platformnya digunakan untuk kegiatan kriminal. Hal tersebut membuatnya tidak boleh meninggalkan Paris selama tujuh bulan.
Kendati demikian, Pavel Durov menyatakan bahwa proses pemerikasaan masih berlangsung. Sebuah sumber menyatakan bahwa bahwa hakim investigasi yang menangani kasusnya telah menerima permintaannya untuk mengubah ketentuan pengawasan.
Baca Juga
Advertisement
“Saya kembali ke Dubai setelah menghabiskan beberapa bulan di Prancis karena penyelidikan terkait aktivitas penjahat di Telegram,” ungkap Durov yang dikutip dari NBC News pada Selasa (18/3).
Durov turut mengucapkan terima kasih kepada hakim investigasi karena telah menerima permintaannya tersebut.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada hakim investigasi karena telah membiarkan hal ini terjadi serta kepada pengacara dan tim saya atas upaya tanpa henti mereka dalam menunjukkan bahwa dalam hal moderasi, kerja sama dan pemberantasan kejahatan, selama bertahun-tahun Telegram tidak hanya memenuhi tetapi juga melampaui kewajiban hukumnya,” imbuhnya.
Baca Juga
Advertisement
Penangkapan Durov berlangsung pada bulan Agustus di Paris. Kantor Kejaksaan Paris menyatakan bahwa ia telah ditahan sebagai bagian dari penyelidikan besar atas keterlibatan platfrom tersebut dalam dugaan kejahatan yang terkait dengan materi pelecahan seksual anak (CSAM).
Pada musim gugur tahun lalu, Pavel Durov dibebaskan oleh penegak hukum dan diharuskan tinggal di Prancis. Ia mengumumkan rencana untuk secara signifikan meningkatkan respons Telegram terhadap penjahat yang menyalahgunakan platform tersebut.
Telegram sendiri berkantor pusat di Dubai, Telegram termasuk platform media sosial global yang jarang karena tidak memiliki hubungan yang jelas dengan Amerika Serikat atau China. Platform ini sangat populer di Timur Tengah, Eropa Timur dan Rusia.
Baca Juga
Advertisement
Pada bulan Desember lalu, Telegram mengumumkan bahwa mereka bermitra dengan Internet Watch Foundation yang berpusat di Inggris. Kemitraan ini ditujukan untuk secara otomatis menandai dan menghapus materi tersebut.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.