Tren Foto Ghibli Pakai ChatGPT Tuai Kontroversi, Ini Kata Sam Altman

GadgetDIVA - Versi terbaru dari ChatGPT kini membawa kemampuan yang dapat mengubah foto pengguna menjadi animasi bergaya Studio Ghibli. Yakni, animasi legendaris asal Jepang. 

Pembaruan tersebut diluncurkan pada hari Selasa (25/3) melalui model GPT-4o. Generator ini disebutnya sebagai generator gambar tercanggih, sebab memiliki model mutimoda asli yang mampu menghasilkan gambar presisi, akurat dan fotorealistik. 

Terbukti dalam beberapa percobaan yang dilakukan oleh para pengguna, generator gambar tersebut memang perlu diakui sangat bagus dalam meniru gaya anime Studio Ghibli. Dalam sekejap, banyak pengguna internet yang mengunggah foto mereka yang telah dijadikan animasi Ghibli hingga akhirnya menjadi tren di berbagai platform media sosial.

Hal ini menuai pro dan kontra, terutama soal hak cipta dan pandangan dari pencipta asli Studio Ghibli. Salah satu pendiri Studio Ghibli Hayao Miyazaki pada tahun 2016 menyatakan ketidaksetujuannya terhadap animasi yang dibuat oleh AI. 

“Saya benar-benar muak. Jika anda benar-benar ingin membuat hal-hal yang menyeramkan, anda dapat melakukannya. Saya tidak akan pernah ingin memasukkan teknologi ini ke dalam karya saya sama sekali. Saya sangat merasa bahwa ini merupakan penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri,” ungkap Miyazaki dalam salah satu video yang beredar di internet, saat itu ia diperlihatkan sebuah demo animasi AI. 

Menanggapi kontroversi tersebut, CEO OpenAI Sam Altman buka suara dalam cuitannya di platform X. Ia terlihat nyaman dan malah mengikuti tren tersebut dengan mengganti profile picture-nya menjadi animasi Ghibli.

“Kebanyakan tidak ada yang peduli selama 7,5 tahun pertama, kemudian selama 2,5 tahun semua orang membenci anda untuk segalanya. Bangunlah suatu hari dan dapatkan ratusan pesan: ‘Lihat, aku membuatmu menjadi pria tampan ala Ghibli, haha,” cuit Altman sebagaimana yang dikutip dari CNN. 

Di samping itu, Studio Ghibli dilaporkan oleh Variety belum memberi tanggapan terkait isu ini. Seperti yang kerap terjadi pada karya seni yang dihasilkan menggunakan AI, gambar-gambar tersebut menimbulkan pertanyaan seputar hak cipta. Tidak hanya seputar karya Studio Ghibli, namun juga tentang gambar-gambar yang diinterpretasikan ulang.