Nintendo Tolak AI: Tetap Fokus pada Pengalaman Gaming Unik

WiKrbY nintendo

GadgetDIVA - Nintendo kembali menunjukkan keberaniannya dalam mengambil langkah berbeda di industri game. Dalam sebuah panggilan dengan investor baru-baru ini, Presiden Nintendo, Shuntaro Furukawa, mengonfirmasi bahwa perusahaan tersebut tidak berencana menggunakan teknologi generative AI untuk game mereka. Keputusan ini kontras dengan kebanyakan perusahaan teknologi dan gaming yang antusias mengejar teknologi AI generatif, atau setidaknya mempertimbangkan penggunaannya di masa depan.

Dalam menanggapi pertanyaan keempat dalam transkrip panggilan investor, Furukawa menjelaskan bahwa dalam industri game, teknologi mirip AI telah lama digunakan untuk mengontrol pergerakan karakter musuh, jadi Furukawa percaya bahwa pengembangan game dan teknologi AI selalu terkait erat.

Nintendo Switch 2

Generative AI, yang baru-baru ini menjadi topik hangat, bisa lebih kreatif dalam penggunaannya, tetapi saya juga menyadari bahwa teknologi ini memiliki masalah terkait hak kekayaan intelektual. Perusahaan kami memiliki pengetahuan untuk menciptakan pengalaman gaming optimal bagi pelanggan kami selama beberapa dekade. Sementara kami fleksibel dalam merespons perkembangan teknologi, kami ingin terus memberikan nilai yang unik bagi kami dan tidak bisa diciptakan hanya dengan teknologi semata,” katanya, dikutip dari PC Gamer, Selasa, 9 Juli 2024.

Keputusan Nintendo ini menjadi sangat menarik di tengah hiruk-pikuk seputar teknologi AI yang tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Google kini menyisipkan kotak jawaban AI di atas hasil pencarian, sementara Microsoft telah bermitra dengan perusahaan dialog AI untuk game, dan Nvidia telah menjadi perusahaan paling berharga di dunia berkat chip-nya yang mendukung model AI paling terkenal.

Sikap tegas Furukawa ini sangat mengejutkan dan menyegarkan. Di tengah atmosfer penuh sensasi seputar AI, jawaban Furukawa lebih eksplisit, menjadikan Nintendo sebagai perusahaan terbesar di industri game yang mengambil sikap seperti ini.

Secara klasik, ini adalah langkah yang sangat “Nintendo”. Sebagai perusahaan yang sangat melindungi hak kekayaan intelektualnya, biasanya ini berdampak negatif pada penggemar dan konsumen, seperti sikap permusuhannya terhadap mod, seni penggemar, dan game penggemar, atau upayanya untuk menghentikan situs emulator dan ROM. Namun, dalam hal ini, sikap keras terhadap IP membawa Furukawa dan Nintendo ke arah yang lebih bijaksana dan terukur.

Langkah ini juga sejalan dengan sejarah kreatif Nintendo: menciptakan tren daripada mengikutinya. Nintendo sering menggunakan perangkat keras yang lebih rendah dan lebih tua untuk mendorong pengalaman baru yang tidak terpikirkan oleh orang lain. Mereka menciptakan handheld gaming dengan Game Boy lalu mengubahnya dengan Switch, atau menginspirasi generasi kontroler gerak dengan Wii. Mengikuti tren AI tidak sesuai dengan sejarah tersebut—dan mungkin itu adalah alasan mengapa mereka tidak terjebak dalam hype AI.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Jurnalis teknologi dan gadget sejak 2005. Mulai dari Majalah Digicom, pernah di Tabloid Ponselku, pendiri techno.okezone.com, 5 tahun di Viva.co.id, 2 tahun di Uzone.id. Pernah bikin majalah digital Klik Magazine, sempat di perusahaan VAS Celltick Technologies. Sekarang jadi founder Gadgetdiva.id, bantuin Indotelko.com dan Gizmologi.id. Supermom dengan 2 orang superkids.