Ketika 20 Satelit Starlink Berjatuhan dari Langit

Starlink
Starlink

GadgetDIVA - Pada 11 Juli malam, SpaceX meluncurkan roket Falcon 9 dari Vandenberg Space Force Base di California. Tahap pertama roket berhasil melaksanakan tugasnya dan memisahkan diri dari tahap kedua yang membawa 20 satelit Starlink. Tahap pertama mendarat dengan selamat di kapal drone di Samudra Pasifik tanpa insiden.

Namun, SpaceX melaporkan bahwa terjadi kebocoran oksigen cair pada tahap kedua, yang mengakibatkan gagal melakukan pembakaran kedua. Roket dan muatannya berhasil bertahan, dan satelit-satelit tersebut dikerahkan, meskipun pada ketinggian sekitar 84 mil – kurang dari setengah dari ketinggian perigee yang diharapkan.

Tim SpaceX bekerja semalaman untuk menghubungi satelit-satelit tersebut dan mengirim perintah pembakaran awal untuk mencoba memperbaiki orbit mereka, tetapi dorongan maksimum yang tersedia tidak cukup kuat untuk mendorong mereka ke ketinggian orbit yang benar. Semua 20 satelit diperkirakan akan kembali memasuki atmosfer Bumi dan terbakar sebelum mencapai tanah.

Starlink Elon Musk

Astrofisikawan Harvard, Jonathan McDowell, telah mengonfirmasi bahwa setiap satelit benar-benar hancur pada tanggal 12 Juli. Demikian dilansir melalui Techspot, Rabu, 17 Juli 2024.

SpaceX menyatakan bahwa peristiwa ini mengingatkan betapa menantangnya penerbangan luar angkasa secara teknis. Tim akan melakukan investigasi penuh di bawah pengawasan Federal Aviation Administration (FAA) untuk menentukan penyebab kegagalan dan meminimalkan kemungkinan kejadian serupa di masa depan.

FAA harus menyetujui laporan akhir SpaceX termasuk tindakan korektif. “Kembali terbang didasarkan pada penentuan FAA bahwa sistem, proses, atau prosedur terkait insiden ini tidak memengaruhi keselamatan publik,” tambah agensi tersebut.

Seperti yang dicatat oleh Live Science, ini adalah kegagalan peluncuran Falcon 9 pertama sejak 2016 dan kerugian terbesar satelit Starlink dalam lebih dari dua tahun. Pada Februari 2022, badai geomagnetik meningkatkan hambatan atmosfer hingga 50 persen yang akhirnya menjatuhkan sekitar 40 satelit.

Meskipun kejadian ini merupakan kemunduran bagi SpaceX, perusahaan tetap berkomitmen untuk meningkatkan teknologi dan keselamatan penerbangan luar angkasa. Investigasi yang menyeluruh dan tindakan korektif yang tepat diharapkan akan mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.

Dengan penyelidikan yang sedang berlangsung, SpaceX dan FAA bekerja sama untuk memahami detail kegagalan ini dan memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang lebih ketat diterapkan untuk peluncuran berikutnya. Ini adalah pengingat yang kuat bahwa eksplorasi luar angkasa, meskipun penuh dengan kemajuan teknologi, masih merupakan bidang yang sangat menantang dan berisiko tinggi.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Jurnalis teknologi dan gadget sejak 2005. Mulai dari Majalah Digicom, pernah di Tabloid Ponselku, pendiri techno.okezone.com, 5 tahun di Viva.co.id, 2 tahun di Uzone.id. Pernah bikin majalah digital Klik Magazine, sempat di perusahaan VAS Celltick Technologies. Sekarang jadi founder Gadgetdiva.id, bantuin Indotelko.com dan Gizmologi.id. Supermom dengan 2 orang superkids.