Riset Ungkap AI Dapat Pengaruhi Kehidupan Gen Alpha

GadgetDIVA - family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14pt;”> Sebuah studi dari Hosting Advice mengungkap teknologi AI berdampak pada kehidupan anak-anak Gen Alpha. Yakni, generasi yang lahir antara tahun 2010-2025.

Dalam melakukan studi ini, para peneliti melakukan survei kepada orang tua dari anak-anak yang berusia 7-14 tahun untuk memahami pengalaman mereka dengan penggunaan AI oleh anak-anaknya. Riset tersebut ingin mencari pengaruh teknologi tersebut terhadap perkembangan mereka.

Melansir dari Gizmochina, riset tersebut mengungkap bahwa hampir setengah atau sekitar 94% dari responden yang melaporkan bahwa anak-anak mereka dari Gen Alpha telah menggunakan AI. Menariknya, ditemukan juga bahwa anak laki-laki lebih banyak yang menggunakan AI sebesar 54%, sedangkan untuk anak perempuan sebesar 45%.

Saat anak-anak Gen Alpha memasuki usia remaja (13-14 tahun), penggunaan AI nampaknya akan meningkat secara signifikan. Sebanyak 60% orang tua melaporkan penggunaan tersebut.

Riset ini juga mengeksplorasi bagaimana faktor AI dalam penyelesaian pekerjaan rumah. Sedangkan, 20% orang tua mengindikasikan bahwa anak-anak mereka menggunakan AI untuk membantu pekerjaan rumah, 40% menyatakan mementang praktek tersebut dengan alasan kekhawatiran akan potensi kecurangan.

Terlepas dari kekhawatiran tersebut, mayoritas orang tua sekitar 54% mendukung penggunaan AI sebagai alat bantu oleh anak-anaknya. Mereka menganggap alat-alat ini bermanfaat untuk pendidikan yang dipersonalisasi sebesar 30%, pengembangan keterampilan sosial sebesar 18%, memupuk kreativitas sebesar 29% dan mempersiapkan anak-anak untuk masa depan sebesar 21%.

Selain itu, riset ini juga mengidentifikasi adanya kesenjangan gender dalam dukungan orang tua. Di mana para ayah yang disurvei menunjukkan tingkat dukungan yang lebih tinggi terhadap penggunaan alat AI sebesar 66% dibandingkan dengan para ibu sekitar 47%.