GadgetDIVA - Dalam dua tahun terakhir, pengaruh AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan mempengaruhi banyak lini kehidupan. Lalu apakah AI juga telah merambah ke industri fashion?
AI sejatinya dimaksimalkan untuk memudahkan kerja sehari-hari, di dunia fashion, bisa membantu desainer menemukan inspirasi dalam menghasilkan karya dan mampu memangkas waktu persiapan produksi.
Pemanfaatan AI generatif diprediksi mampu memberikan dampak signifikan pada perkembangan berbagai aspek bisnis. Mengutip analisa McKinsey & Company tahun 2023, dalam 3-5 tahun ke depan, AI generatif berpotensi meningkatkan laba operasional di sektor fashion dan barang mewah hingga USD 150-275 miliar.
Baca Juga
Sekitar 73 persen pelaku bisnis dalam The State of Fashion 2024 yang dirilis oleh Business of Fashion (BoF) dan McKinsey menyatakan bahwa AI generatif akan menjadi prioritas utama mereka pada tahun 2024 untuk mendorong pertumbuhan bisnis.
Namun di sisi lain, adopsi AI di banyak industri memunculkan kekhawatiran berkurangnya peran manusia dalam alur kerja. Tak terkecuali di industri kreatif, termasuk dunia fashion. Namun hal ini dipatahkan oleh dua desainer asal Korea Selatan yang pada hari ini 24 Oktober 2024 ini memamerkan karyanya di ajang Jakarta Fashion Week 2025 (JFW 2025).
Perhelatan Jakarta Fashion Week 2025 (JFW 2025) yang digelar di Pondok Indah Mall 3 Jakarta pada 21-27 Oktober 2024, selain menampilkan karya-karya desainer Indonesia, melalui Korea Creative Content Agency (KOCCA), sebagai lembaga ekonomi kreatif Kementerian Korea Selatan, mengundang dua desainer asal negeri ginseng itu untuk unjuk desain mereka di sini.
Baca Juga
KOCCA telah menjalin kerja sama dengan JFW sejak tahun 2016 sebagai upaya memperkuat hubungan kerja sama kreatif dengan Indonesia. Lembaga ini menjembatani pertukaran desainer antar dua negara sekaligus membuka pasar baru untuk pemain di industri ini.
Dua brand fashion Korea Selatan yang tampil di JFW 2025 adalah Customus dan Tripleroot. Customis adalah brand fashion pakaian kerja modern untuk pria karya desainer Won, Kyung Muk yang berdiri sejak 2017. Sesuai dengan slogannya, “Maximize Your Individuality”, brand ini menyasar pria dengan gaya hidup urban yang menghargai individualitas mereka.
Identitas Customus ditonjolkan dengan pakaian bisnis kasual dengan gaya elegan yang tercermin dengan detail yang unik, formal dan juga manis. “Konsep Customus 2025 S/S adalah ‘Let’s Maximize My Strength’. Saya mengesampingkan ego untuk menampilkan macam-macam tema, kali ini saya fokus mengembangkan konsep terbaik yang saya punya dengan menampilkan kekuatan terbesar Customus,” ungkap desainer Won.
Sedangkan Tripleroot, brand karya desainer Jisun Lee hadir sejak tahun 2020. Memiliki ciri khas desain modest feminin dengan mix and match warna bold yang playful, Tripleroot menargetkan wanita yang berjiwa muda, kaya akan passion dan proaktif. Walaupun terbilang jenama baru, Tripleroot telah mengikuti panggung fashion di berbagai negara sejak peluncurannya, seperti di Milan dan Paris. Koleksinya juga bisa ditemui dibeberapa selected store di New York dan di department store besar Korea Selatan, Shinsegae, Hyundai dan Lotte.
Seperti diketahui, sebagai negara yang teknologinya maju dengan berbagai merek teknologi yang berhasil menguasai pasar global, Korea Selatan juga sangat maju dalam adaptasi AI. Sebut saja Samsung Electronics, LG Electronics, Naver Corporation dan sebaginya.
Namun ternyata, baik desainer Won maupun Jisun Lee mengaku tidak menggunakan AI dalam setiap melahirkan karya-karya fashionnya. “Saat ini untuk brand Customus belum mengaplikasikan AI dalam mendesain produknya, tapi di Korea sendiri sudah banyak fsshion desainer yang sudah memanfaatkan AI dalam desainnya,” jelas desainer Won. Dia mengaku sampai saat ini belum ada rencana menggubakan AI dalam mendukung kerja brandnya. Walau demikian, desainer Won tetap terbuka untuk eksplorasi AI ke depannya, namun belum ada rencana konkret untuk mengaplikasikannya saat ini.
Hal senada disampaikan Jisun Lee, dia mengatakan desain hasil karya brand Tripleroot lahir terinspirasi dari musik, lukisan atau karya seni lain. Setiap koleksi Tripleroot melibatkan pelukis untuk menciptakan motif unik yang dicetak secara manual, sehingga menghasilkan corak khas yang autentik dan tetap menjaga kenyamanan konsumen. Meskipun begitu, Jisun juga tidak menutup kemungkinan berkolaborasi dengan seniman yang memanfaatkan AI di masa depan.
“Tripleroot di setiap season-nya selalu melibatkan pelukis untuk mengaplikasikan karyanya di brand fashion kami,” terangnya. Dengan cara ini, Tripleroot menunjukan kekhasan karya seni pelukis tersebut melakui fashion yang nyaman digunakan sehari-hari.
Customus dan Tripleroot masing-masing menampilkan sebanyak 20 koleksi di JFW 2025, City Hall Pondok Indah Mall III Level 5 pada 25 Oktober 2024, mulai pukul 13:00. Hasil kerjasama KOCCA Indonesia dan Jakarta Fashion Week juga telah membawa dua brand fashion Indonesia, Studio Moral dan ANW untuk tampil di pagelaran Fashion KODE di Seoul, Korea Selatan pada 18-19 Oktober lalu. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan fesyen Indonesia dan Korea agar mampu berpenetrasi ke pasar mode internasional.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.
Tinggalkan Komentar...