Hasil Pencarian TikTok Dipenuhi dengan Misinforamasi

Hasil Pencarian TikTok Dipenuhi dengan Misinforamasi
Aplikasi

Hasil Pencarian TikTok Dipenuhi dengan Misinforamasi

Hasil Pencarian TikTok Dipenuhi dengan Misinforamasi

Hasil Pencarian TikTok Dipenuhi dengan Misinforamasi # Sumber : gadgetDiva

Gadgetdiva.id — TikTok telah dianggap mampu memerangi misinformasi. Namun, sebuah laporan menyatakan bahwa hasil pencarian dipenuhi dengan misinformasi.

Para peneliti di NewsGuard mencari konten terkait topik berita terkemuka di TikTok dan menyatakan mereka menemukan bahwa hampir 1 dari 5 video yang secara otomatis. Disarankan oleh platform berisi informasi yang salah.

Fitur Voice Chat Discord Tersedia untuk Pengguna Xbox

Pencaarian informasi terkait “vaksin mRNA”, misalnya menghasilkan lima video yang beriis informasi yang salah. Termasuk klaim tak berdasarkan bahwa vaksin COVID-19 yang menyebabkan “kerusakan permanen pada organ-organ penting anak-anak.”

Para peneliti yang mencari informasi terkait aborsi, pemilu 2020, pemberontakan 6 Januari di Capitol AS, perubahan iklim atau invasi Rusia ke Ukraina di TikTok menemukan video menyesatkan serupa yang tersebar di antara klip yang lebih akurat.

Jumlah misinformasi dan kemudahan untuk menemukannya sangat meresahkan mengingat popularitas TikTok di kalangan anak muda. Menurut Steven Brill, pendiri NewsGurad, sebuah perusahaan yang memantau misinformasi.

TikTokFoto: APNews

Sementara itu, TikTok merupakan domain terpopuler kedua di dunia. Data tersebut menurut kinerja online dan perusahaan keamanan Cloudflare, hanya dilampaui oleh Google.

Brill menyatakan apakah ByteDacne, perusahaan China yang memiliki TikTok telah berupaya menghentikan misinformasi atau apakah dengan sengaja membiarkan informasi yang salah berkembang biak sebagai cara untuk menabur kebingungan di Amerika Serikat. Serta, negara-negara demokrasi Barat lainnya.

“Ini adalah ketidakmampuan atau sesuatu yang lebih buruk,” ungkap Brill yang dikutip dari APNews.

Tanggapan TikTok terkait laporan NewsGuard

TikTok sendiri telah merilis pernyataan sebagai tanggapan atas laporan NewsGuard yang mencatat bahwa pedoman komunitasnya melarang misinformasi yang berbahaya. Serta, bahwa ia berfungsi untuk mempromosikan konten otoritatif terkait topik-topik penting seperti COVID-19.

“Kami tidka mengizinkan misinformasi yang berbahaya, termasuk kesalahan informasi medis dan kami akan menghapusnya dari platfrom,” ungkap perusahaan tersebut.

TikTok telah mengambil langkah lain yang katanya dimaksud untuk mengarahkan pengguna ke sumber yang dapat dipercaya. Tahun ini, misalnya, perusahaan membuat pusat pemilihan untuk membantu pemilih Amerika Serikat menemukan tempat pemungutan suara atau informasi terkait kandidat.

Platform ini menghapus lebih dari 102 juta video yang melanggar aturannya pada kuartal pertama tahun 2022. Namun, hanya sebagaian kecil dari mereka yang melanggar aturan TikTok terkait misinformasi.

Para peneliti menemukan bahwa alat pencarian TikTok sendiri tampaknya dirancang untuk mengarahkan pengguna ke klaim palsu dalam beberapa kasus. Ketika peneliti mengetikkan kata-kata “vaksin COVID” ke dalam alat pencarian.

TikTok

Misalnya, alat tersebut menyarankan pencarian pada kata-kata kunci termasuk “vaksin COVID-19 terpapar” dan “luka vaksin COVID”.

Namun, ketika pencarian yang sama dijalankan dalam Google, mesin pencari tersbeut menyarankan pencarian yang berkaitan dengan informasi yang lebih akurat terkait klinik vaksin, berbagai jenis vaksi dan suntikan booster.

Meningkatnya popularitas TikTok telah menarik perhatian pejabat negara bagian serta anggota parlemen federal. Beberapa di antaranya telah menyatakan keprihatinan terkait privasi dan keamanan datanya.

Komite Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintah Senat akan mengadakan sidang hari Rabu terkait dampak media sosial terhadap keamanan negara. Chief Operating Officer TikTok, Vanessa Pappas akan bersaksi bersama perwakilan dari Youtube, Twitter dan Meta yang memiliki Instagram dan Facebook.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News.


author-img_1

Nadhira Aliya Nisriyna

Reporter

Bergabung di Gadgetdiva.id sejak Maret 2020. Gemar menonton film, drama dan series. Pernah jadi Editor di deCODE Magazine.

Artikel Terkait

Suami Maudy Ayunda Gabung Startup Reku, Sekaligus Umumkan Pendanaan dari AC Ventures
Aplikasi

Suami Maudy Ayunda Gabung Startup Reku, Sekaligus Umumkan Pendanaan dari AC Ventures

Platform pertukaran dan pasar kripto yang berbasis di Indonesia Reku memperoleh pendanaan seri A ..

Fitur Voice Chat Discord Tersedia untuk Pengguna Xbox
Aplikasi

Fitur Voice Chat Discord Tersedia untuk Pengguna Xbox

Gadgetdiva.id — Fitur Voice Chat Discord telah tersedia untuk semua pengguna konsol Xbox. A..

Fitur Obrolan Komunitas Facebook Diperkenalkan dalam Fitur Messenger
Aplikasi

Fitur Obrolan Komunitas Facebook Diperkenalkan dalam Fitur Messenger

Gadgetdiva.id — Facebook akan segera meluncurkan cara baru bagi penggunanya agar terus berh..

LINE NEXT Luncurkan Platform NFT Global, DOSI, dalam Versi Beta
Aplikasi

LINE NEXT Luncurkan Platform NFT Global, DOSI, dalam Versi Beta

LINE Next hari ini mengumumkan peluncuran versi beta dari platform NFT global Bernama DOSI yang t..


;