Upaya Gojek dalam Melindungi Ekosistem dari Kekerasan Berbasis Gender

Upaya Gojek dalam Melindungi Ekosistem dari Kekerasan Berbasis Gender
Aplikasi

Upaya Gojek dalam Melindungi Ekosistem dari Kekerasan Berbasis Gender

Upaya Gojek dalam Melindungi Ekosistem dari Kekerasan Berbasis Gender

Upaya Gojek dalam Melindungi Ekosistem dari Kekerasan Berbasis Gender # Sumber : gadgetDiva

Gadetdiva.id — Gojek beberkan cara melindungi ekosistemnya dari kekerasan seksual berbasis gender. Perlindungan tersebut dilakukan tak hanya untuk penggunanya, namun juga karyawan dan mitra drivernya.

Lewat acara diskusi yang diselenggarakan pada momentum peringatan 16 Hari Aktivisme Melawan Kekerasan Berbasis Gender (16 HAKBG) bersama Jakarta Feminist, Gojek menyatakan bahwa mereka memastikan semua penggunanya aman dari kekerasan seksual terutama. Baik pengguna GoRide dan GoCar, maupun mitra driver Gojek.

Sambut Hari Guru, Telegram Siap Tunjang Segala Kebutuhan Belajar

Head of Global Marketing GoRide Gojek, Stella Darmadi memaparkan bahwa mayoritas pengguna Gojek adalah perempuan. Terutama mereka yang melakukan perjalanan di malam hari.

GojekStella Darmadi, Head of Global Marketing GoRide Gojek | Gadgetdiva.id

Oleh karena itu, pihaknya selalu berusaha untuk memastikan ekosistem agar tetap aman dan nyaman. Terlebih bagi penggunanya.

“Kami berusaha untuk memastikan ekosistem kami memberikan keamanan bagi semua pelaku yang ada di dalamnya,” tutur Stella Darmadi dalam diskusi yang berlangsung pada Jumat (25/11) lalu. 

Upaya Gojek dalam Menghapus Kekerasan Seksual

Wujud perlindungan anti kekerasan seksual tersebut tertuang dalam tiga pilar utama yang dimiliki oleh Gojek. Yakni, edukasi, teknologi dan proteksi.

Pilar pertama adalah edukasi. Gojek memberi edukasi kepada semua pihak yang terlibat di dalamnya. Mulai dari mitra driver, pengguna hingga seluruh masyarakat.

Bagi mitra driver Gojek telah memberikan pelatihan terkait berbagai isu kekerasan terutama kekerasan seksual lewat Bengkel Belajar Mitra yang dilakukan sejak 2019 lalu.

Gojek

Di luar pelatihan tersebut, Gojek juga turut memberi pelatihan online dalam tips pintar. Dimana merupakan platform online yang mengedukasi terkait anti kekerasan.

Sementara, kepada pengguna dan masyarakat luas, Gojek telah membuat kanal khusus yang memberi banyak informasi dasar terkait kekerasan, bagaimana cara mencegahnya dan bagaimana cara melaporkannya untuk para korban. Kanal tersebut ialah gjk.id/kekerasanseksual.

Terakhir adalah memberi edukasi terhadap tim darurat Gojek. Tim ini adalah garda terdepan yang dimiliki perusahaan untuk melindungi seluruh pengguna dari bentuk kekerasan dan pelecehan seksual. Mereka akan memberi pendampingan kepada korban.

“Kami sadar bahwa berbagai kekerasan itu sebenarnya fokusnya harus balik lagi ke korban, sehingga kami berusaha untuk memberi pendampingan terhadap mereka,” imbuh Stella. 

Mengenal Fitur SHIELD dari Gojek

Dalam pilar teknologi, Gojek telah meluncurkan fitur dan infrasturktur yang dirancang memang untuk melindungi penggunanya. Lewat fitur SHIELD.

Fitur SHIELD sendiri bisa ditemukan dalam aplikasi Gojek yang terletak pada bagian kanan atas platform. Tepatnya, saat pengguna memesan GoCar atau GoRide.

Adapun beragam fasilitas yang dibawa oleh Gojek dalam fitur tersebut. Pertama adalah penyamaran nomor telepon. Dimana kini baik pengguna maupun mitra driver sudah tak dapat lagi melihat nomor telepon satu sama lain.

Gojek

Kedua adalah fitur membagikan perjalanan. Melalui fitur ini, pengguna dapat membagikan perjalanan kepada orang terdekatnya. Fitur ini akan memberi informasi seputar nama dan foto driver, maupun lokasi pengguna saat dalam perjalanan.

Terakhir adalah layanan tombol darurat. Fitur tersebut dapat digunakan oleh pengguna saat mengalami kejadian yang tidak diinginkan. Tombol tersebut langsung terintegrasi dengan tim Gojek yang standby selama 24 jam.

Pihak Gojek sendiri sudah membuat SOP yang mana akan melakukan pemblokiran permanen terhadap akun-akun yang memang terbukti melakukan pelanggaran kekerasan. Tak hanya untuk mitra driver saja, namun juga penggunanya.

Paradiva sendiri perlu mengetahui bahwa berdasarkan survei yang dilakukan oleh Never Okay Project (NOP) dan International Labour Organization (ILO) menunjukkan, 852 dari 1173 responden (70,93%) pernah mengalami salah satu bentuk kekerasan dan pelecehan di dunia kerja. Adapun bentuk pelecehan dan kekerasan yang paling umum terjadi yaitu dari sisi psikologis yang mencapai 77,4%.

Hal ini diperparah dengan fakta bahwa 75% orang yang mengalami pelecehan di tempat kerja tidak menyampaikan pelecehan di tempat kerja karena khawatir akan keamanan kerja dan sumber pendapatan.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News


author-img_1

Nadhira Aliya Nisriyna

Reporter

Bergabung di Gadgetdiva.id sejak Maret 2020. Gemar menonton film, drama dan series. Pernah jadi Editor di deCODE Magazine.

Artikel Terkait

Netizen Keluhkan Nge-lag Saat Live Streaming Piala Dunia
Aplikasi

Netizen Keluhkan Nge-lag Saat Live Streaming Piala Dunia

Gadgetdiva.id — Piala Dunia, ajang kompetisi sepak bola antarnegara terbesar di dunia telah..

Sambut Hari Guru, Telegram Siap Tunjang Segala Kebutuhan Belajar
Aplikasi

Sambut Hari Guru, Telegram Siap Tunjang Segala Kebutuhan Belajar

Di masa pandemi, guru dan dosen harus mampu beradaptasi dengan cepat dalam memastikan muridnya ag..

Pengguna AirAsia Hotels Kini Dapat Ajukan Refund Selisih Harga
Aplikasi

Pengguna AirAsia Hotels Kini Dapat Ajukan Refund Selisih Harga

Gadgetdiva.id – Menjelang akhir tahun, masyarakat mulai menyusun agenda berlibur bersama ke..

Flip Globe Tambah Tujuan Transfer Uang Internasional ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab
Aplikasi

Flip Globe Tambah Tujuan Transfer Uang Internasional ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab

Gadgetdiva.id – Flip, perusahaan penyedia jasa transfer uang berbasis teknologi di Indonesi..


;