WhatsApp Tepis Dugaan 500 Juta Kebocoran Data Pengguna

WhatsApp Tepis Dugaan 500 Juta Kebocoran Data Pengguna
Aplikasi

WhatsApp Tepis Dugaan 500 Juta Kebocoran Data Pengguna

WhatsApp Tepis Dugaan 500 Juta Kebocoran Data Pengguna

WhatsApp Tepis Dugaan 500 Juta Kebocoran Data Pengguna # Sumber : gadgetDiva

Gadgetdiva.id — WhatsApp bantah dugaan 500 juta kebocoran data penggunanya. Termasuk 130.000 pengguna di Indonesia.

Juru bicara Meta menyatakan bahwa pihaknya tidak menemukan bukti pelanggaran data. Dimana database itu diklaim berisi nomor ponsel hampir 500 juta pengguna yang disiapkan untuk dijual.

5 Alasan QRIS Mudahkan Transaksi GoPay

Dia menyatakan bahwa laporan tersbeut spekulatif dan berlandaskan tangkapan layar yang tidak berdasar. Bahkan, dirinya mengklaim bahwa perushaan tidak menemukan bukti kebocoran data pada sistem WhatsApp.

Juru bicara Meta tersebut menekankan bahwa perusahaan menaggapi tuduhan terkait pelanggaran keamanan layanannya dengna sangat serius. Serta, telah mengambil langkah segera untuk menyelidiki lebih lanjut klaim yang dibuat dalam artikel berita tersebut.

WhatsAppFoto: Reuters

Beberapa nomor telepon dalam berita mungkin terkait dengan akun WhatsApp. Namun, tidak ada informasi pengguna lain, imbuhnya.

“Kami tidak memiliki informasi tentang bagaimana seharusnya daftar nomor telepon dikumpulkan,” tutur juru bicara Meta yang dikutip dari South China Morning Post, Minggu (27/11).

Dugaan Kebocoran 500 Juta Data Pengguna WhatsApp

Melansir dari CyberNews, seorang aktor memposting iklan di forum komunitas peretasan terkenal yang mengklaim bahwa mereka menjual basis data 2022. Data yang dikumpulkan sekitar 487 juta dari nomor ponsel pengguna WhatsApp.

Dataset tersebut diduga berisi data pengguna WhatsApp dari 84 negara. Pelaku ancaman mengkali ada lebih dari 32 juta catatan pengguna AS yang disertakan.

WhatsAppFoto: CyberNews

Sebagian besar nomor lainnya milik warga Mesir sekitar 45 juta, Italia sebanyak 35 juta, Arab Saudi sebanyak 29 juta, Perancis sebesar 20 juta dan Turki sebanyak 20 juta. Termasuk Indonesia sekitar 130 ribu data.

Pelaku menyatakan bahwa mereka menjual kumpulan data pengguna WhatsApp di AS seharga 7.000 USD, pengguna di Inggris sebesar 2.500 USD dan Jerman 2.000 USD.

Informasi tersebut sebagian besar digunakan oleh penyerang untuk melakukan serangan smishing dan vishing. Jadi mereka menyarankan pengguna untuk tetap waspada terhadap panggilan apapun dari nomor tak dikenal, panggilan maupun pesan yang tidak diminta.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News


author-img_1

Nadhira Aliya Nisriyna

Reporter

Bergabung di Gadgetdiva.id sejak Maret 2020. Gemar menonton film, drama dan series. Pernah jadi Editor di deCODE Magazine.

Artikel Terkait

71 Persen Orang Indonesia Investasi lewat Aplikasi
Aplikasi

71 Persen Orang Indonesia Investasi lewat Aplikasi

Gadgetdiva.id — Riset dari Populix menyatakan bahwa 71 persen orang Indonesia melakukan in..

5 Alasan QRIS Mudahkan Transaksi GoPay
Aplikasi

5 Alasan QRIS Mudahkan Transaksi GoPay

Gadgetdiva.id — QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard hadir menjadi pilihan pe..

Kirim Chat ke Diri Sendiri Lewat Fitur Message Yourself WhatsApp
Aplikasi

Kirim Chat ke Diri Sendiri Lewat Fitur Message Yourself WhatsApp

Gadgetdiva.id —- Pengguna WhatsApp kini dapat mengirim chat alias pesan untuk diri sendiri..

Selain Centang Biru, Twitter Akan Gunakan Centang Emas dan Abu-abu
Aplikasi

Selain Centang Biru, Twitter Akan Gunakan Centang Emas dan Abu-abu

Gadgetdiva.id — Pengguna Twitter tentu saja sudah tidak asing dengan tanda centang biru yan..


;