PINTU Beber Adopsi Kripto Bakal Berkembang Tahun 2023
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- Jumat, 13 Januari 2023 - 19:39 WIB
Gadgetdiva.id — Aplikasi PINTU ungkap bahwa perkembangan kripto akan terus bertumbuh pesat di tahun 2023 ini. Meski banyak pula rintangan yang harus dihadapi.
Hal tersebut dikarenakan optimisme para investor masih tinggi terhadap pasar kripto. Merkea masih percaya bahwa kripto akan terus bertahan, terlepas dari volatitas harga atau peristiwa yang tidak menguntungkan yang disebabkan oleh beberapa pihak.
“Tetapi survei Institutional Investor baru-baru ini menunjukkan bahwa investor masih percaya kripto akan bertahan, terlepas dari volatilitas harga atau peristiwa yang tidak menguntungkan disebabkan oleh beberapa pihak,” ungkap Chief Marketing Officer PINTU Thimothius Martin dalam pernyataan resminya, Jumat (13/1).
Menurut Timo, kendala yang terjadi di pertengahan tahun 2022 dapat menjadi pengalaman berharga untuk semua pihak. Termasuk bursa kripto untuk konsisten dalam memberi keamanan dan kenyamanan saat melakukan investasi.
Kejadian di tahun 2022 tersebut merujuk pada adanya guncangan yang membuat harga aset kripto menurun hingga lebih dari 70%. Harga aset kirpto tersebut di antaranya ialah Bitcoin (BTC) dan Etherum (ETH), misalnya kasus Terra Luna, Three Arrows Capital (3AC) hingga bangkrutnya bursa kripto FTX yang membuat tahun 2022 disebut kurang bersahabat bagi investor kripto.
Kendati demikian, pergerakan aset kripto pun sejalan dengan indeks saham AS dan global selama tahun 2022. Bahkan, dianggap lebih baik dari obligasi AS jika dilihat dari besaran return instrumen investasi.
Melihat kejadian pada tahun 2022 kemarin, lanjut Timo, ketertarikan investor kini akan lebih tertuju pada aset kripto yang dinilai berkualitas tinggi. Miisalnya Bitcoin dan Ether.
Mereka juga akan lebih memperhatikan faktor-faktor fundamental. Di antaranya ialah faktor tokenomik, kematangan ekosistem masing-masing project dan likuiditas pasar.
Meski, harga aset kripto pun masih mengalami penurunan. Namun, kenyataannya adopsi tehradap aset tersebut justru semakin terus bertumbuh. Ditambah, banyaknya negara-negara dunia yang sudah meregulasi aset tersebut.
“Regulasi kripto merupakan hal yang baik untuk investor dan industri. Hal ini dapat memberikan potensi yang baik untuk melindungi investro jangka panjang, mencegah aktivitas penipuan dalam ekosistem kripto dan memberikan panduan yang jelas untuk memungkinkan perusahaan berinvasi,” ungkap Timo.
Terlepas dari potensi yang baik, Timo menyatakan bahwa kejelasan regulasi tersebut dapat memberi pandangan lain kepada masyarakat. Yakni, menumbuhkan kepercayaan kepada mereka.
PINTU Ungkap Perkembangan Investasi Kripto di Indonesia
Di Indonesia sendiri, investasi kripto di Indonesia masih terus berkembang. Di mulai dari dibuatnya regulasi investasi aset kirpto yang berkaitan dengan bursa, pajak, perlindungan konsumen dan lainnya.
Seperti yang dicatat oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), bahwa Indonesia menjadi salah satu dari 10 negara yang t elah memiliki regulasi terkait kripto. Selain itu, jumlah investor kripto telah mencapai 16,55 juta dengan nilai transaksi mencapai Rp. 296,66 triliun.
Sementara itu PINTU menyatakan bahwa kemajuan industri kripto di Indonesia terlihat dari adopsi teknologi blockcahin dalam berbagai institusi besar yang tertarik dan sudah mulai berinvestasi pada aset tersebut. Mereka memanfaatkan teknologi seperti fintech PayPal dan Square, kemudian Tesla hingga Bank Indonesia melalui whitepaper Central Bank Digital Currency (CBDC) yang bernama Proyek Garuda.
“Arus perhatian yang sangat besar dari berbagai institusi ternama tentunya akan menarik banyak pihak dan semakin mendorong positif pertumbuhan industri kripto dari waktu ke waktu,” imbuh dia.
Sedangkan, secara global sendiri kepemilikan aset kripto juga terus meningkat. Triple A mengestimasikan bahwa jumlah kepemiikan aset kripto di seluruh dunia mencapai 320 juta users atau setara dengan 4.2% dari populasi masyarakat seluruh dunia.
Mereka turut mengungkap bahwa negara-negara Asia menjadi negara dengan kepemilikan aset kripto terbanyak. Jumlahnya bahkan mencapai 130 juta.
Disusul oleh Amerika dengan 53 juta. Sementara, Amerika Utara bisa mencapai angka dengan 51 juta.
Di samping siginifikannya jumlah investor aset kripto di dunia, Timo menyatakan di tahun 2023 akan banyak tantangan yang dihadapi. Mulai dari kenaikan suku bunga, inflasi, isu resesi hingga kondisi geopolitik yang masih belum stabil. Sehingga, investor perlu memerhatikannya.
“Aset kripto dan teknologi blockchain terus membentuk ekosistem yang matang meski secara usia masih terbilang baru akan tetapi ribuan inovasi telah lahir dengan use-case yang mampu mendisrupsi berbagai industri seperti non-fungible tokens (NFT), Decentralized Finance (DeFi), hingga Web 3.0 dan memberikan dampak yang positif bagi penggunanya,” tutup Timo
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News
Artikel Terkait
Sambut Tahun Baru Imlek, airasia Bagikan Rekomendasi Wisata Hidden Gems di Bali
Gadgetdiva.id – Dalam beberapa hari mendatang, kita akan menyambut Tahun Baru Imlek 2574 ya..
- by Jundi Amrullah
- 1 tahun lalu
- 3,250
Bengkel Belajar Mitra Gojek Kembali Digelar Pasca Pandemi
Gadgetdiva.id — Pelatihan Bengkel Belajar Mitra Kembali digelar, Kamis (12/1). Pelatihan i..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 1 tahun lalu
- 3,250
Stranger Things Hingga Wednesday Jadi Tayangan Netflix Paling Favorit 2022
Gadgetdiva.id — Netflix ungkap jajaran tayangan paling favorit di platformnya selama 2022...
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 1 tahun lalu
- 3,250
Google One Tembus Satu Miliar Unduhan di Android
Gadgetdiva.id — Google One telah mencapai satu miliar unduhan di Android. Angka ini akan t..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 1 tahun lalu
- 3,250