Kominfo Bantah Platform Elaelo Milik Pemerintah
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- Rabu, 19 Juni 2024 - 18:26 WIB
GadgetDiva – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membantah fakta bahwa platform Elaelo dimiliki oleh pemerintah. Pihaknya bahkan menyebut berita tersebut adalah hoaks.
"Emang bukan dari Kominfo," ungkap Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Samuel Abrijani yang dikutip oleh Antaranews, Rabu (19/6).
Menurut situs Aduankonten.id yang dikelola oleh Kominfo, kabar yang menyatakan bahwa aplikasi Elaelo.id sebagai platform "Under Construction by Kominfo" adalah hoaks. Informasi tersebut dapat diakses dari fitur Cek Hoaks yang terdapat dalam situs.
Platform Elaelo.id ini memang sedang hangat menjadi buah bibir warganet. Sebab, platform ini digadang-gadang akan menjadi pengganti dari X yang sedang terancam diblokir.
Menurut pantauan Gadgetdiva, kini informasi yang ditampilkan dalam situs telah diubah. Situs tersebut tak lagi menyatakan tengah dikembangkan oleh Kominfo, melainkan "Under Construction by Democracy Fighters".
Saat muncul ke publik, Elaelo.id berjanji akan memberikan 1.000 centang biru untuk setiap pengguna yang mendaftarakan diri pertama kali. Namun, sejak ramai dibicarakan, situs tersebut sempat tak dapat diakses pada Senin (17/6), kemudian dibuka kembali pada Rabu.
Tak hanya itu, platform tersebut juga diketahui belum terdaftar dalam penyelenggara sistem elektronik Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Di samping itu, Ketua Komtap Cyber Security Awareness Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (Aptiknas) Alfons Tanujaya sempat menyebut kalau platform Elaelo ini tidak mungkin dimiliki oleh pemerintah. Sebab, menurutnya, di dalam situasi seperti ini pemerintah seharusnya menjadi regulator bukan pemain.
"Siapa yang klaim Elaelo buatan pemerintah? Domainnya saja tidak secrue. Owner-nya dicari Aksaradigital," ungkap Alfons dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari IDNTimes.
"Kalau benar Kominfo sih harusnya jadi pertanyaan besar kok website-nya seperti itu, lagi pula kominfo kan regualtor kok jadi pemain?" imbuhnya.
Ia juga mendukung dengan keputusan Kominfo untuk memblokir X. Menurutnya pemerintah harus tegas namun keberadaan X akan sulit untuk digantikan.
”Kalau X di blokir kemungkinan yah akan bergeser ke Threads atau X diakses melalui VPN atau sejenisnya. Pemerintah harus tegas dalam hal ini, saya setuju,” ungkap Alfons.
Meski Threads terkenal dari grup Meta, namun menurut Alfons sosial media tersebut belum bisa berhasil menggeser keberadaan X.
”Aku bukan bilang X tidak bisa digeser atau merendahkan bangsa sendiri, tetapi kalau mau melakukan sesuatu harus realistis dan jangan ibarat mimpi disiang bolong dan merasa punya coding dan server bisa buat medsos sudah berasa jagoan mau mengalahkan penguasa market. Jadi realistis aja,” tandasnya.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.
Artikel Terkait
Ada Superbank, OVO Didepak dari Aplikasi Grab?
Jangan kaget ketika kamu membuka aplikasi Grab lalu tidak ada penampakan OVO sebagai metode pembayar..
- by Siti Sarifah Aliah
- 5 bulan lalu
- 3,250
3 Fitur Eksklusif di Superbank yang Tidak Ada di Aplikasi Perbankan Lain
Superbank hadir dengan fitur unik yang tidak dimiliki aplikasi perbankan lain: pembukaan rekening ta..
- by Siti Sarifah Aliah
- 5 bulan lalu
- 3,250
Pengguna WhatsApp Kini Bisa Video Call dengan 32 Orang
WhatsApp baru saja memperbarui fitur Video Call. Kini, platform tersebut memungkinkan pengguna melak..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 5 bulan lalu
- 3,250
Legalkan Konten Syur, Kominfo Mau Blokir X
Kominfo telah menemukan sekitar ratusan ribu konten pornografi yang beredar di X. Mereka juga telah ..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 5 bulan lalu
- 3,250