GadgetDIVA - Beberapa hari sebelum kemungkinan larangan TikTok diberlakukan di Amerika Serikat, banyak pengguna TikTok di AS beralih ke aplikasi media sosial alternatif asal China, RedNote. Aplikasi ini, yang dikenal sebagai Xiaohongshu di China, populer di kalangan pengguna yang berbagi konten mengenai kehidupan sehari-hari, tips perjalanan, mode, dan kecantikan. Dalam waktu singkat, aplikasi ini melihat lonjakan pengguna baru, terutama dari AS, yang menyebut diri mereka sebagai “pengungsi TikTok.”
Fenomena ini terjadi pada sekitar 13 Januari 2025, ketika RedNote naik ke posisi teratas di Apple App Store dan Google Play Store. Dalam dua hari, lebih dari 700.000 pengguna baru bergabung, sementara tagar “tiktokrefugee” mencapai lebih dari 700 juta penayangan dan 10 juta komentar. Hal ini menciptakan sebuah platform bagi pengguna AS dan China untuk saling berinteraksi, dengan banyak pengguna AS merasa dihargai dan diterima oleh komunitas China di RedNote.
Meskipun sebagian besar pengguna baru AS merasa terkejut dengan sambutan hangat dari pengguna China, mereka juga dihadapkan pada tantangan budaya dan bahasa. Istilah lucu seperti “pajak kucing” muncul, di mana pengguna China menganggap foto hewan peliharaan, khususnya kucing, sebagai “pajak” untuk dapat terus berinteraksi di platform. Pengguna AS pun antusias membayar “pajak” ini dengan mengunggah foto kucing mereka.
Baca Juga
Advertisement
Pergeseran pengguna ini dianggap sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah AS yang mencoba melarang TikTok. Banyak pengguna yang merasa bahwa pelarangan ini didorong oleh alasan keamanan yang tidak berdasar dan memutuskan untuk beralih ke platform China sebagai bentuk perlawanan. RedNote menyediakan pengalaman berbelanja dan interaksi sosial yang memadukan elemen media sosial dengan fitur e-commerce, menjadikannya alternatif menarik.
Peningkatan pengguna RedNote juga dipengaruhi oleh ketegangan yang muncul terkait dengan undang-undang yang mengharuskan ByteDance, perusahaan induk TikTok, untuk menjual platformnya atau menghadapi larangan. Pada 6 Desember 2024, TikTok kalah dalam gugatan hukum terkait larangan tersebut, dan Mahkamah Agung AS sedang mempertimbangkan keputusan final tentang masalah ini. Dalam situasi ketidakpastian ini, banyak pembuat konten TikTok mencari platform baru untuk terus berkreasi.
Para pengguna yang beralih ke RedNote melihatnya sebagai ruang yang memungkinkan mereka untuk tetap membuat konten dan berinteraksi dengan orang lain tanpa hambatan yang ada di TikTok. Platform ini juga menawarkan kesempatan untuk membuka toko daring dan menjual produk langsung kepada pengguna lain, menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih interaktif.
Baca Juga
Advertisement
Menurut beberapa pengamat, migrasi ini bukan hanya soal mencari alternatif platform, tetapi juga merupakan respons terhadap klaim keamanan nasional yang dilontarkan oleh pemerintah AS. Pengguna merasa bahwa dengan berpindah ke aplikasi asal China, mereka turut menentang kebijakan AS yang dianggap berlebihan dan tidak berdasar.
RedNote sendiri adalah platform yang telah berkembang sejak didirikan pada 2013, awalnya berfokus pada saran belanja di luar negeri. Namun, seiring waktu, aplikasi ini berkembang menjadi platform gaya hidup komprehensif yang menggabungkan elemen Instagram, Pinterest, dan e-commerce. RedNote kini memiliki lebih dari 300 juta pengguna aktif bulanan dan telah menjadi tempat bagi orang untuk mencari ulasan produk, tips perjalanan, dan berbagi pengalaman hidup.
Meskipun RedNote didominasi oleh konten berbahasa Mandarin, aplikasi ini mulai melayani lebih banyak pengguna internasional, termasuk mereka yang berasal dari AS. Sebagian besar pengguna RedNote sebelumnya adalah wanita muda urban di China, tetapi kehadiran pengguna AS mulai mendiversifikasi demografi platform ini. Seiring waktu, interaksi antara pengguna China dan AS semakin intens, menciptakan kesempatan untuk pertukaran budaya yang unik.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa pengguna AS, seperti Brecken Neumann, mulai membagikan pengalaman mereka di RedNote dengan foto keluarga dan cerita tentang kehidupan mereka. Banyak pengguna China yang menyambut mereka dengan hangat, menunjukkan bahwa meskipun ada perbedaan budaya, platform ini membuka ruang untuk persahabatan dan pemahaman yang lebih dalam antara kedua negara.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.