GadgetDIVA - Perusahaan dari Amerika Serikat Tools for Humanity memboyong produk verifikasi diri bernama World di Indonesia. Fungsinya mengatasi ancaman deepfake, pemalsuan identitas dan identitas ganda yang kian marak.
World merupakan sebuah sistem verifikasi yang memastikan apakah seseorang merupakan manusia atau bot berbasis teknologi Proof od Human. Verifikasi tersebut dilakukan menggunakan alat bernama Orbs.
Berbeda dari alat lainnya, Orbs melakukan verifikasi menggunakan iris mata. Menurut penjelasan Chief Technology Officer Adrian Ludwig, penggunaan iris mata ini sistem dapat membedakan sebanyak 8 miliar orang di dunia.
Baca Juga
Advertisement
Jika dibandingkan dengan sidik jari, Adrian menyatakan kalau satu dari 80 juta orang memiliki sidik jari yang sama. Artinya, kalau penduduk Indonesia sebanyak 300 juta akan ada sekitar 3 orang lain yang memiliki sidik jari serupa dengan kita.
Dengan meluncurkan alat ini di Indonesia, Tools for Humanity ingin menciptakan kegiatan online yang nyaman. Tentunya yang bebas dari ancaman kejahatan siber.
“Oleh karena itu, kita membutuhkan sebuah cara untuk membuktikan identitas kita yang asli tanpa harus mengorbankan privasi. Dari situlah World hadir. Agar kegiatan online kita benar-benar aman, World menawarkan cara untuk melakukan verifikasi bahwa kita benar-benar manusia, sebuah proof of humaneness,” ungkap Adrian dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (11/2).
Baca Juga
Advertisement
Lebih lanjut, alat verifikasi ini diklaim dapat mencegah penggunaan identitas ganda maupun pemalusan identitas diri dari pihak orang lain melalui teknologi AI. Tools for Humanity menyatakan kalau sistem mereka sama sekali tidak menyimpan data pribadi para penggunanya, termasuk data iris mata maupun foto penggunanya.
Data-data tersebut akan secara otmatis terhapus dari sistem setelah verifikasi selesai. Kemudian, verifikasi data yang dilakukan pengguna akan langsung dikirimkan melalui backup ke pengguna.
“Prinsip teknologi kami adalah privasi. Tidak ada data pribadi yang disimpan, tidak ada data pribadi yang ditransfer ke manapun selain ke smartphone pengguna,” ungkap General Manager Tools for Humanity Indonesia Wafa Taftazani.
Baca Juga
Advertisement
Dalam penerapannya di Inodnesia, Wafa menyebut kalau teknologi ini berguna untuk pembelian maupun transaksi yang membutuhkan verifikasi data. Contohnya, menghindari tindakan calo tiket yang kerap menggunakan identitas ganda atau banyak akun untuk membeli tiket.
“Jadi, dengan World ini, tidak akan ada calo karena identitas tersebut hanya dimiliki oleh satu orang saja dan tidak bisa digandakan,” imbuh Wafa.
World kini telah bekerja sama dengan berbagai pihak di Indonesia. Salah satunya ialah Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) untuk kompetensi esai AI berskala nasional.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, mereka juga tengah berdiskusi dengan Kantor Komunikasi Presiden untuk memastikan adanya keselarasan dengan strategi sistem privasi maupun inisiatif digital Indonesia. World sendiri kini telah hadir di lebih dari 20 negara seperti Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura dan Filipina.
Untuk menggunakan layanan ini ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Di antaranya sebagai berikut.
1. Install aplikasi World App yang telah tersedia di PlayStore dan AppStore.
2. Login ke aplikasi dengan memasukkan username dan password tanpa email ataupun data pribadi lain.
3. Selanjutnya, pengguna akan diminta untuk memberikan izin backup data ke dalam iCloud ataupun Google Drive.
4. Selanjutnya, kalian akan mendapatkan QR Code.
5. Scan QR Code setelah operator perangkat melakukan pemindaian QR yang mereka miliki.
6. Setelah terdapat tulisan ‘Connected’, lakukan verifikasi dengan meletakkan wajah secara sejajar dengan perangkat.
7. Ingat, jangan pakai kacamata, lensa kontak, topi, dan masker saat melakukan pengambil gambar mata.
8. Tunggu sampai transferring data ke cloud selesai, dan tunggu sekitar 2 menit untuk menyelesaikan verifikasi.
Advertisement
Sebagai informasi, di Indonesia sendiri terjadi peningkatan kasus kejahatan berbasis AI. Sejak tahun 2022, tercatat terjadi peningkatan penipuan daring sebesar 1.550 persen, sedangkan pencurian identitas naik 25 persen pada 2023 dengan total kerugian lebih dari Rp. 500 miliar.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.