DeepSeek Diblokir Sejumlah Negara, Indonesia Belum Mau Ikutan

Deepseek
Foto: The New York Times

GadgetDIVA - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyatakan bahwa pihaknya belum ingin memblokir layanan AI DeepSeek asal China. Mereka kini tengah mempelajari pengembangan teknologi tersebut. 

“Kita masih mempelajari ya perkembangannya karena ini kan inovasi-inovasi teknologi dan kita melihat tentu saja apa yang dihasilkan oleh DeepSeek itu tentu saja bisa menjadi satu alternatif,” jelas Nezar Patria kepada media di Kantor Kemenkomdigi, Senin (16/2). 

Sebagai negara yang tengah mengembangkan teknologi artifisial intelligence, kata Nezar, Indonesia tentu saja membuka, melihat dan mempelajari berbagai macam perkembangannya. Oleh sebab itu, kini pihaknya masih mengamati layanan AI tersebut. 

Advertisement

Deepseek
Nezar Patria Wakil Menteri Komunikasi dan Digital di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital, Senin (17/2). [Foto: Nadhira/GadgetDiva].

“Kita sebagai negara yang tengah mengembangkan teknologi artifisial intelligence ini tentu saja membuka, melihat dan mempelajari berbagai macam perkembangannya,” imbuh Nezar. 

DeepSeek sendiri telah diblokir di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia, Irlandia, Italia, Prancis, Korea Selatan dan Taiwan. Hal ini dikarenakan masalah keamanan data. 

Layanan tersebut diduga telah menggunakan data pengguna untuk melatih AI. Dugaan tersebut disampaikan oleh Badan Intelijen Korea Selatan. 

Advertisement

Badan Intelijen Nasional (NIS) menyatakan pihaknya telah mengirimkan pemberitahuan resmi kepada badan-badan pemerintah. Badan tersebut menyebut bahwa rekaman obrolan dalam aplikasi DeepSeek dapat ditransfer.

Hal tersebut disebabkan oleh DeepSeek yang memiliki fungsi untuk mengumpulkan pola masukan keyboard yang dapat mengidentifikasi individu. Sekaligus dapat berkomunikasi dengan server perusahaan China seperti Volceapplog.com. 

NIS menyatakan kepada DeepSeek untuk memberi pengiklan akses tak terbatas ke data pengguna serta menyimpan data pengguna Korea di server China. Berdasarkan hukum China, pemerintah setempat akan dapat mengakses informasi tersebut saat diminta. 

Advertisement

DeepSeek merupakan sebuah platform open source yang didasarkan pada model DeepSeek V3. Kecerdasan buatan ini membutuhkan daya komputasi yang jauh lebih sedikit dibandingkan para pesaingnya. 

Kendati demikian, DeepSeek mengklaim bhawa platform ini dikembangkan dengan biaya di bawah USD 6 juta. Meskipun pengembangannya relatif hemat biaya, platform ini menjanjikan performa yang menandingi Claude 3.5, GPT-4o dan lainnya. 

Serupa dengan platform lainnya, DeepSeek menawarkan fungsi seperti ChatGPT yang dapat membantu para pembuat konten dan berguna dalam penelitian. Kini, platform tersedia sebagai aplikasi, API dan Web, sehingga mudah diakses oleh semua orang.

Advertisement

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.