GadgetDIVA - Gadgetdiva.id — Teknologi Artificial Intelligence (AI) berkembang kian masif. Lantas bagaimana pengaruhnya terhadap industri audio di Indonesia?
Seperti yang kita ketahui, kehadiran teknologi AI saat ini kian dapat menjamahi pekerjaan manusia. Membuat pekerjaan kita menjadi semakin mudah.
Salah satu contohnya berkat kehadiran ChatGPT yang dapat digunakan untuk beragam aktivitas. Mulai dari membantu pekerjaan sekolah, riset kecil-kecilan untuk membuat artikel bahkan membuat lamaran pekerjaan.
Baca Juga
Kendati, kehadiran teknologi AI masih menjadi pertimbangan di masyarakat yang menimbulkan pro dan kontra. Beberapa dari mereka bahkan khawatir kehadiran AI ini dapat menggantikan banyak peran kita sebagai manusia.
Namun nampaknya, teknolgi AI ini belum mampu mengancam industri audio di Indonesia. Dalam hal ini, podcast.
Teknologi AI dari Kacamata Platform Noice
Co-founder dan CBO Noice Niken Sasmaya menyatakan bahwa pihaknya hingga saat ini melihat teknologi AI ini belum dapat menggantikan suara orisinal dari podcaster. Hal tersebut dikarenakan podcaster memiliki persona mereka sendiri.
Baca Juga
“Podcast bergantung pada persona host-nya dan menjadi alasan kenapa pendengar itu sangat menyukai sebuah podcast adalah kerena mereka menyukai profile kreator yang ada di belakang podcast tersebut,” tutur Niken dalam acara konferensi pers Hari Pers Nasional 2023, Kamis (9/2).
Dirinya melihat bahwa ada beberapa konten yang sama sekali tidak bisa digantikan oleh AI. Hal tersebut dikarenakan sense of relevancy dan actual human dalam konten audio kian erat sehingga rasanya akan berbeda jika dilakukan dengan menggunakan suara robot. Misalnya, podcast.
Namun, ada beberapa konten audio yang cocok digunakan menggunakan suara AI. Misalnya, audiobook yang memang tidak membutuhkan persona khusus di balik pengisi suara dari telent tersebut.
Meski, pihaknya juga tak mau menutup mata dengan teknologi tersebut. Niken turut menyatakan bahwa kini pihaknya sedang mengeskplorasi teknologi tersebut.
Salah satunya ialah mencoba membuat naskah untuk audio series menggunakan ChatGPT. Namun, masih dalam eksplorasi timnya.
Sedangkan, bagi Jurnalis sekaligus Former Executive Producer Katadata Indonesia Ratri Kartika Widya menyatakan bahwa teknologi AI ini tak akan berkompetisi dengan manusia. Menurutnya, rasa orisinalitas dari suatu individu tersebut tetap mutlak.
“Harusnya sih kita nggak takut sama itu karena orisinalitas. Ada hal yang tidak bisa dilakukan AI mungkin untuk sekarang dulu, saya nggah tahu nanti 10 tahun ke depan yang impossible bisa jadi possible,” imbuhnya.
Di samping itu, kita seharusnya dapat memanfaatkan teknologi tersebut untuk hal-hal positif. Terutama untuk membuat suatu konten.
“Tapi kita bisa memanfaatkan AI tersebut gitu. Manfaatkanlah dalam hal-hal positif. Misalnya, punya premis bikin konten seperti apa. Kemudian, ingin dibuat seperti apa kita bisa konsultasi gitu dengan AI, masukin keywoard yang pas biar bisa menciptakan uniqness untuk keuntungan diri kita,” jelas dia.
“Memang teknologi obviously, pasti goalnya adalah untuk memudahkan kehidupan kita namun at the same time ada beberapa hal yg memang nggak akan pernah digantikan sama AI,” tutup Niken.
Noice sendiri berhasil menjamah 5 juta pengguna di seluruh Indonesia. Dengan total streaming times yang mencapai lebih dari 2,5 miliar menit.
Ke depannya, Noice tersebut akan terus mendukung industri audio di Indonesia. Salah satunya dengan mewadahi aspirasi jurnalis melalui konten podcast yang akan dibuatnya.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.
Tinggalkan Komentar...