Regulator Irlandia Selidiki X Atas Dugaan Penggunaan Data Pribadi untuk Latih Grok

GadgetDIVA - Komisi Perlindungan Data (DPC) Irlandia melaporkan telah membuka penyelidikan terhadap platform media sosial X. Sebab, platform ini diduga menggunakan data pribadi para pengguna Uni Eropa untuk melatih chatbot Grok. 

Seperti yang diketahui, Komisi Perlindungan Data Irlandia menjadi regulator utama di Uni Eropa untuk X. Hal ini dikarenakan lokasi operasinya di Uni Eropa berada di negara tersebut. 

Komisi ini memiliki kewenangan untuk mengenakan denda hingga 4% dari pendapatan global perusahaan berdasarkan Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) Uni Eropa yang ketat. Penyelidikan tersebut akan memantau pemrosesan data pribadi yang terdapat dalam postingan yang dapat diakses publik yang diunggah dalam platform X oleh pengguna di Uni Eropa untuk tujuan pelatihan model kecerdasan buatan generatif. 

“Tujuan dari penyelidikan ini adalah untuk menentukan apakah data pribadi ini diproses secara sah untuk melatih Grok LLM,” kata DPC Irlandia yang dikutip dari Endgadget, Jumat (11/4). 

Sebelumnya, DPC sempat membawa X ke pengadilan di tahun 2024, mereka meminta supaya X menghentikan pelatihan Grok menggunakan data pengguna Uni Eropa tanpa persetujuan. Mengikuti perubahan kebijakan platform pada bulan Juli yang memungkinkan situs sosial menggunakan posting publik untuk melatih chatbot AI-nya. 

Namun, regulator data Irlandia mengakhiri proses hukum beberapa minggu kemudian. Mereka mengatakan bahwa perusahaan telah setuju untuk secara permanen membatasi penggunaan data pribadi pengguna Uni Eropa di Grok. 

DPC belum menjelaskan mengapa kini mereka yakin perusahaan tersebut mungkin melanggar aturan GDPR. Denda terakhir DPC terhadap perusahaan tersebut (saat itu masih bernama Twitter) adalah sebesar EUR 450.000 pada tahun 2020 karena telah gagal memberi tahu regulator tentang pelanggaran data dalam jangka waktu 72 jam.