TikTok Terancam Diblokir AS, Kenapa?

TikTok Terancam Diblokir AS, Kenapa?
Aplikasi

TikTok Terancam Diblokir AS, Kenapa?

Sabotase Proyek AI, TikTok Depak Karyawan Magang

Sabotase Proyek AI, TikTok Depak Karyawan Magang # Sumber : South China Morning Post

GadgetDivaAplikasi TikTok terancam diblokir oleh Amerika Serikat. Ancaman tersebut terjadi setelah tiga hakim menolak petisi ByteDance untuk membatalkan undang-undang yang dapat melarang aplikasi tersebut beroperasi di Amerika Serikat.

Menurut laporan dari The New York Times, para hakim menguatkan undang-undang baru tersebut. Yakni, mana mengharuskan perusahaan untuk menjual aplikasi tersebut kepada perusahaan non-China paling lambat 19 Januari atau operasional aplikasi tersebut terpaksa diberhentikan.

Menanggapi permasalahan tersebut, ByteDance menyatakan bahwa undang-undang tersebut secara tidak adil menargetkan TikTok. Sementara, pelarangan ini akan melanggar hak-hak Amandemen Pertam pengguna.

Perusahaan tak menyatakan bahwa penjualan tak mungkin dilakukan karena pemerintah China akan memblokirnya. Di tahun 2020 silam, AS memperbarui aturan kontrol ekspor untuk memberikan lebih banyak suara atas transaksi potensial.

Pembuatan undang-undang tersebut didasari oleh kekhawatiran AS terhadap pemerintah China yang menuduh mereka dapat memperoleh akses ke data sensitif pengguna melalui aplikasi TikTok. Tuduhan tersebut juga telah lama dibantah oleh TikTok.

Electronic Froniter Foundation menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan tersebut. Mereka melihat pelarangan TikTok ini sebagai pembatasan arus informasi yang bebas.

"Membatasi arus informasi yang bebas, bahkan dari musuh asing, pada dasarnya tidak demokratis. Hingga saat ini, AS telah memperjuangkan arus informasi yang bebas dan mengecam negara-negara lain ketika mereka menutup akses internet atau melarang alat komunikasi online seperti aplikasi media sosial," tulis juru bicara EFF yang dikutip dari Engadget, Sabtu (7/12).

ByteDance memiliki beberapa opsi untuk mencegah pelarangan TikTok di AS, meski tidak ada jaminannya. Salah satunya ialah mengajukan banding ke Mahkamah Agung AS atau berharap Presiden terpilih Donald Trump menindaklanjuti janjinya untuk menyelamatkan aplikasi tersebut.

Perusahaan induk TikTok ini masih berusaha supaya pemblokiran dan pelarangan aplikasinya di AS tak berlanjut. Mereka berharap Mahkamah Agung dapat melindungi hak warga Amerika untuk bebas berbicara.

Di samping itu, New York Times juga melaporkan bahwa ahli hukum tak melihat banyak jalur hukum bagi Trump untuk menyelamatkan aplikasi tersebut setelah menjabat pada 20 Januari 2025. Trump sempat ingin memblokir TikTok di AS saat jabatan pertamanya.

Alasannya karena masalah keamanan nasional dam menyebut TikTok dapat menjadi alat bagi pemerintah China untuk mengakses data pengguna AS. Menanggapi hal tersebut, sebelumnya Microsoft siap dan bersedia untuk membeli aplikasi TikTok jika diberi kesempatan.

Namun, akhirnya pelarangan tersebut tak dilanjutkan pada masa jabatan Trump. Kemudian, Biden mencabutnya pada tahun 2021.

Kini, pelarangan TikTok di AS terus berlanjut. Trump akhirnya berubah pikiran untuk memperjuangkan aplikasi tersebut setelah bertemu dengan seorang megadonor dari Partai Republik yang memiliki saham keuangan signifikan di aplikasi tersebut.

Pergerakannya semakin intensif setelah Biden menandatangani undang-undang yang dapat melarang TikTok di awal tahun 2025. Pada saat musim pemilihan umum berlangsung, Trump telah mengklaim dirinya sebagai penyelamat TikTok dan menggunakannya sebagai media kampanyenya untuk mengambil suara pemilih usia muda.

Baca Juga :

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

WhatsApp Hadirkan Fitur Baru: Chat Lebih Interaktif dengan Ikon Mengetik

author-img_1

Nadhira Aliya Nisriyna

Reporter

Bergabung di Gadgetdiva.id sejak Maret 2020. Gemar menonton film, drama dan series. Pernah jadi Editor di deCODE Magazine.

Artikel Terkait

Threads Uji Fitur Analisis Postingan: Dukungan Optimal untuk Kreator
Aplikasi

Threads Uji Fitur Analisis Postingan: Dukungan Optimal untuk Kreator

Threads menguji fitur analitik untuk membantu kreator memahami performa postingan mereka dengan data..

WhatsApp Hadirkan Fitur Baru: Chat Lebih Interaktif dengan Ikon Mengetik
Aplikasi

WhatsApp Hadirkan Fitur Baru: Chat Lebih Interaktif dengan Ikon Mengetik

WhatsApp memperbarui ikon mengetik menjadi animasi tiga titik dengan foto profil, membuat obrolan le..

Telegram Akhirnya Ikut Lindungi Anak
Aplikasi

Telegram Akhirnya Ikut Lindungi Anak

Aplikasi perpesanan Telegram akhirnya bergabung dalam badan internasional, IWF. Guna menghentikan pe..

Deretan Smartphone OPPO yang Pertama Rasakan ColorOS 15
Aplikasi

Deretan Smartphone OPPO yang Pertama Rasakan ColorOS 15

OPPO meluncurkan ColorOS 15 di India dengan fitur seperti Flux Theme dan Trinity Engine. Pembaruan i..


;