GadgetDIVA - Platfrom media sosial milik Elon Musk, X, mengalami gangguan pada Senin (10/4) malam secara global. Gangguan tersebut terjadi hampir delapan jam.
Laporan dari Downdetector menyatakan kalau gangguan ini pertama kali dilaporkan pada pukul 17:30 WIB. Kala itu, pengguna mulai mengalami kesulitan mengakses X dengan jumlah laporan mencapai lebih dari ribuan dalam waktu singkat.
Kemudian, ganggaun tersebut teratasi satu jam berikutnya. Namun, gangguan kembali terjadi pada pukul 21:30 dengan puluhan ribu laporan dari pengguna secara global.
Baca Juga
Advertisement
Puncak gangguan terajdi pada pukul 22:00 WIB. Tercatat lebih dari 41.000 laporan di Amerika Serikat.
Dalam cuitannya di X, Elon Musk menyatakan bahwa telah terjadi serangan siber besar-besaran terhadap situs tersebut. Dia menduga situsnya itu diserang setiap hari dari sebuah kelompok besar yang terkoordinasi dan/atau terlibat dengan suatu negara.
“Kami diserang setiap hari, tetapi ini dilakukan dengan banyak sumber daya. Bisa jadi ada kelompok besar yang terkoordinasi dan/atau suatu negara yang terlibat,” katanya yang dikutip dari NBC News.
Baca Juga
Advertisement
Kendati demikian, Elon Musk tidak mengunggah bukti apapun terkait serangan siber yang disebutkannya itu. Para ahli menyatakan gangguan ini serupa dengan serangan penolakan layanan terdistribusi (DDoS).
Langkah tersebut merupakan taktik sederhana yang dilakukan oleh peretas. Akan tetapi terkadang efektif dilakukan untuk membanjiri situs web dengan lalu lintas, sehingga secara efektif membuatnya offline.
Direktur Penelitian NetBlocks Isik Mater menyatakan bahwa perusahaan yang melacak konektivitas internet global telah mengalami pemadaman berkala sejak Senin pagi. Ia menyatakan klaim Musk ini masuk akal.
Baca Juga
Advertisement
“Sulit untuk memastikannya, tetapi mengingat pola tiga pemadaman yang diamati, serangan penolakan layanan yang menargetkan infrastruktur X tidak dapat dikesampingkan. Ini tentu saja salah satu gangguan X/Twitter terlama dalam catatan kami,” ungkap Isik.
Dalam sebauh wawancara dengan Fox Business, Musk menyatakan kalau gangguan tersebut disebabkan oleh serangan siber besar-besaran yang mencoba melumpuhkan sistem X dengan alamat IP berasal dari wilayah Ukraina. Hal ini merujuk pada alamat protokol internet.
Alamat IP tersebut mencakup kode yang menunjukkan negara asal perangkat tersebut. Serangan DDoS besar ini biasanya mengandalkan banyaknya perangkat yang diretas dari seluruh dunia. Perangkat yang digunakan oleh X ini tidak bersifat publik dan tak menjadi indikasi yang dapat diandalkan terkait lokasi penyerang.
Baca Juga
Advertisement
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.