3 Toko Online Paling Banyak Dikunjungi Saat Ramadan

3 Toko Online Paling Banyak Dikunjungi Saat Ramadan
E-Commerce

3 Toko Online Paling Banyak Dikunjungi Saat Ramadan

3 Toko Online Paling Banyak Dikunjungi Saat Ramadan

3 Toko Online Paling Banyak Dikunjungi Saat Ramadan # Sumber : gadgetDiva

[avatar user=”Fikriyah Nur Rifqy” /]

Diva says – Snapcart merupakan aplikasi online riset pasar yang dapat mengidentifikasi tingkat promosi untuk pendapatan optimal, membantu mengevaluasi efektivitas pengeluaran media, bahkan menilik jauh ke dalam kebiasaan membeli, dan masih banyak lagi. Baru-baru ini, Snapcart mengeluarkan hasil riset belanja online di bulan Ramadhan 2018.

Pesan tiket dan hotel bisa lewat Line Travel, tapi nanti

Hasil menunjukkan, sebanyak 72 persen konsumen mengetahui dan mengikuti program spesial Ramadhan di platform belanja online di Indonesia. Program Ramadhan Shopee paling banyak dikunjungi oleh konsumen yaitu sebanyak 73 persen, diikuti oleh Tokopedia 58 persen, Bukalapak 30 persen, Lazada 28 persen, JD.ID 14 persen, dan Blibli 10 persen.

Selama bulan Ramadhan, Shopee mengadakan program Ramdhan Goyang Hujan Emas dan Big Ramadhan Sale. Berdasarkan hasil riset Snapcart, sebanyak 62 persen responden aktif mengikuti program spesial Ramadhan tersebut. Sedangkan, program serupa milik Tokopedia dengan program Shake-Shake dan Semarak Ramadhan Ekstra, sebanyak 45 persen responden aktif menjawab telah mengikuti kedua program tersebut. Disusul dengan Lazada, responden aktf sebanyak 16 persen berpartisipasi dalam program Puashake dan Puasale.

Peringkat berikutnya responden berpartisipasi dalam program yang sama dari Bukalapak, JD.ID, dan Blibli. “Tiga yang pertama adalah situs belanja online terbesar di Indonesia, sehingga sangat populer dikunjungi pembelanja online,” kata Felix Sugianto, Business Development Director Snapcart Asia Pasifik di Jakarta.

Berkaitan dengan media yang digunakan sebagai penyebar informasi sejumlah program spesial platform belanja online, media sosial merupakan media yang paling banyak dikunjungi oleh konsumen. Sebanyak 52 persen responden mengetahui program spesial Ramadhan dari instagram, facebook, twitter, dan youtube. Sedangkan, 44 persen responden mengetahui dari iklan di media online; 27 persen tahu melalui iklan di aplikasi-aplikasi online; 18 persen tahu melalui kabar dari mulut ke mulut (word of mouth); 11 persen melalui iklan luar ruang; dan 9 persen tahu dari berita media massa.

Barang yang paling banyak diminati oleh konsumen pada saat bulan Ramadhan dan menjelang lebaran, antara lain pakaian, dan aksesoris fashion sebanyak 40 persen. Soon Lee Lim, Chief Revenue Officer Snapcart Asia Pasifik mengatakan, “Ini sesuai dengan budaya orang Indonesia yang merayakan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri selalu dengan memakai baju baru. Yang menarik, kini berbelanja produk fashion semakin banyak dilakukan melalui situs belanja online”.

Barang lainnya yang juga dibeli konsumen pada saat bulan Ramadhan antara lain; 28 persen membeli produk-produk digital seperti games, aplikasi berbayar, asuransi online, dan lain-lain; 23 persen membeli produk kosmetik dan kebutuhan personal; 21 persen membeli gadget dan aksesorisnya; 17 persen membeli produk kebutuhan rumah tangga; 16 persen membeli sepatu; 15 persen membeli pakaian dan perlengkapan bayi, dan 15 persen membeli berbagai jenis tas.

Snapcart juga menemukan hasil riset adanya perbedaan gaya berbelanja dari perspektif gender. Sebanyak 66 persen, wanita menyukai program Ramadhan Goyang Hujan Emas dan Big Ramadhan Sale dari Shopee. Sedangkan, sebanyak 36 persen, pria menyukai program Ramadan Shake-Shake dan Semarak Ramadan Extra dari Tokopedia.

Riset lainnya menunjukkan perbandingan kebiasaan pria dan wanita saat berbelanja online di bulan Ramadhan 2018. Keduanya sama-sama mendahulukan berbelanja pakaian dan fashion, namun setelah mengutamakan kebutuhan utama tersebut, sebanyak 16 persen pria di Indonesia lebih menyukai berbelanja gadget dan aksesorisnya. Sedangkan, wanita di Indonesia sebanyak 21 persen membeli kosmetik dan kebutuhan personal mereka.

“Ini sebenarnya wajar juga, para perempuan dimana-mana memang lebih memprioritaskan kosmetik daripada gadget. Sebaliknya pria Indonesia, mereka lebih suka beli gadget setelah tercukupi beli pakaian,” kata Soon Lee Lim.

Bentuk gimmick belanja online yang disukai konsumen antara lain; 33 persen menyukai model cashback; 22 perse. menyukai flash sale; 21 persen menyukai games-games menarik seperti Goyang Hujan Emas, Shake-Shake, dan Pulshake; dan 17 persen menyukai diskon belanja.

Felix Sugianto membandingkan riset pasar menggunakan model konvensional dengan aplikasi Snapcart. Menurutnya, penggunaan aplikasi Snapcart lebih menguntungkan karena data yang didapatkan lebih aktual dan real-time. “Responden selain menjawab setiap pertanyaan yang diajukan. Mereka juga meng-upload struk belanjaannya melalui Snapcart. Sehingga, bisa dianalisa barang-barang apa saja yang konsumen beli, berapa jumlah belanjaannya, kapan dia belanja, dimana dia berbelanja, dan lain-lain. Sehingga data riset lebih kaya insight perilaku konsumen,” ujar Felix Sugianto.


author-img_1

Fikriyah Nur Rifqy

Reporter

Artikel Terkait

Pomelo kini hadir di Zalora, bisa order langsung di sini
E-Commerce

Pomelo kini hadir di Zalora, bisa order langsung di sini

Diva says – Menjadi salah satu fesyen online terbesar di Asia, Zalora bekerja sama dengan P..

Pesan tiket dan hotel bisa lewat Line Travel, tapi nanti
E-Commerce

Pesan tiket dan hotel bisa lewat Line Travel, tapi nanti

Diva says – Tak sekedar aplikasi pesan instan, Line semakin yakin dengan kemampuan dan day..

Belanja di Shopee? Baca ini dulu biar ga 'nyasar'
E-Commerce

Belanja di Shopee? Baca ini dulu biar ga 'nyasar'

Diva says – Belanja di Shopee bisa jadi aktivitas rutin di masa depan. Banyaknya perusahaa..

JD.id dan Bukalapak tak bisa diakses, server tumbang lagi
E-Commerce

JD.id dan Bukalapak tak bisa diakses, server tumbang lagi

Diva says – JD.id dan Bukalapak tak bisa diakses. Masih ingat kejadian tumbangnya server..


;