Mengenal Modul Perempuan Maju Digital untuk UMKM Lokal
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- Rabu, 12 Juli 2023 - 17:34 WIB
Gadgetdiva.id — Kolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) dan UPRINTIS merilis Modul Perempuan Maju Digital hari ini (12/5). Modul ini diluncurkan untuk membantu digitalisasi para UMKM perempuan lokal di Indonesia.
Modul Perempuan Maju Digital ini sendiri berangkat dari data pemerintah Indonesia yang menunjukkan bahwa sebanyak 65,5 juta UMKM Indonesia, 64 juta di antaranya adalah pemilik usaha mikro.
Sedangkan, perempuan pemilik usaha menengah sebanyak 34 persen, 50,6 persen usaha kecil dan 52,9 persen pemilik usaha makro.
Di dalam Modul Perempuan Maju Digital, ada berbagai macam topik terkait memajukan UMKM yang dibahas. Mulai dari kiat 10 langkah awal pemberdayaan bisnis milik perempuan, fungsi e-commerce dalam ekonomi digital, cara memajukan bisnis mikik perempuan hingga hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi perempuan pengusahan di era digital.
“Tokopedia sebagai perusahaan teknologi Indonesia dengan marketplace yang terdiri dari lebih dari 14 juta penjual dan hampir 100%-nya UMKM – terus berupaya mendorong kemajuan perempuan pelaku UMKM agar makin mendapat panggung dan menjadi pilihan masyarakat. Salah satunya dengan berkolaborasi bersama KemenPPPA RI dan meluncurkan Modul Perempuan Maju Digital,” pungkas Wakil Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia dalam acara konferensi pers yang berlangsung hari ini (12/5).
Tujuan dibuatnya Modul Perempuan Maju Digital ialah mampu mendukung pengentasan masalah akses digital bagi perempuan pelaku usaha di Indonesia. Sekaligus, menghadapi tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM perempuan ini.
Setidaknya ada enam tantangan yang dihadapi oleh wirausaha perempuan Indonesia. Pertama ialah beban rumah tangga yang tinggi. Wirausaha perempuan turut berperan untuk menambah pendapatan sekaligus berperan untuk mengurus rumah tangga dan keluarga.
Kedua ialah terbatasnya akses pada pelatihan kewirausahaan. Minimnya pemahaman penggunaan teknologi digital dan kesulitan perempuan dalam mendapatkan akses permodalan dari lembaga formal.
Selanjutnya, kurangnya kemandirian dalam pengambilan keputusan. Perempuan memilih usahanya tetap berskala kecil termasuk ragu memperkerjakan pegawai selain anggota keluarga dan juga memperluas usaha ke pasar baru.
Pencatatan keuangan juga turut menjadi tantangan bagi para wirausaha perempuan. Hal tersebut disebabkan karena minimnya pengetaguan pencatatan keuangan sehingga berdampak pada pengelolaannya yang tidak baik. Perempuan cenderung mencampur adukkan keuangan usaha dan rumah tangga.
Terakhir, kesulitan dalam mengakses bantuan dari pemerintah. Terdapat, 15 persen wirausaha perempuan yang mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah sepanjang 2020. Keterbatasan informasi dan tidak memenuhi syarat menjadi faktor utama.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News
Suka dengan artikel di atas? Click to DONATE
Artikel Terkait
Tokopedia Fashion Week 2023 Kembali Dihelat
Gadgetdiva.id — Tokopedia Fashion Week 2023 kembali digelar pada 16 Juli 2023 mendatang. S..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 1 tahun lalu
- 3,250
Survei Nyatakan Kepraktisan Jadi Alasan Utama Konsumen Belanja di Titipku
Gadgetdiva.id – Di tengah keriuhan Winter Tech yang menyerang perusahaan startup, Titipku m..
- by Jundi Amrullah
- 1 tahun lalu
- 3,250
Erajaya Tawarkan Promo Menarik di Gelaran Jakarta Fair Kemayoran
Gadgetdiva.id – Erajaya Group memastikan partisipasinya dalam perhelatan tahunan terbesar i..
- by Jundi Amrullah
- 1 tahun lalu
- 3,250
Erajaya Bangun Distribution Center Modern di Tanggerang
Gadgetdiva.id – Erajaya, salah satu perusahaan distributor dan retail handset terbesar di I..
- by Jundi Amrullah
- 1 tahun lalu
- 3,250