Gadgetiva.id — Platform grosir Alibaba Group, Alibaba.com berencana menyasar para pedagang yang terdampak regulasi TikTok Shop yang menghentikan aktivitas dagang mereka. Inisiatif tesebut dinamakan S Plan.

Melalui S Plan ini, Alibaba.com menawarkan kemudahan bagi para pedanang. Misalnya ialah dengan mendukung arus traffic, operasional dan logitik mereka.

Melansir dari Gizmochina, S Plan akan menyediakan fitur “one-button relocation”. Fitur ini berfungsi untuk memudahkan pengguna dalam mengakses mauun membuka toko di Alibaba.com.

Adapun fasilitas tambahan lainnya, seperti dukungan traffic selama tiga hingga enam bulan serta rencana ekspor yang dipersonalisasi dan disesuaikan untuk pasar di Asia Tenggara. Platform ini juga kan mengalokasikan staf layanan khusus untuk dukungan individu dalam mengelola logistik dan akun.

Langkah Alibaba ini memang nampak strategis, sebab upayanya ini lebih dari sekadar peluang bisnis. Dengan menawakan perlindungan kepada penjual TikTok, Alibaba menekankan komitmennya untuk menciptakan lingkungan yang stabil bagi perdagangan luar negeri digital B2B. Terutama ketika ketidakpastian yang meliputi lanskap e-commerce di beberapa negara Asia Tenggara.

Tutupnya TikTok Shop di Indonesia menunjukkan bahwa platform tersebut sedang menghadapi perjuangan berat. Langkah yang diambil Alibaba ini dapat membuka jalan bagi memreka untuk mengkonsolidasikan pijakannya di Asia Tenggara. Bahkan, saat mereka menawarkan bantuan kepada para pedangan yang terkepung.

Skenario ini dapat menjadi babak baru dalam kisah peperangan e-commerce yang sedang berlangsung. Alibaba nampaknya ingin mengubah tantangan tersebut menjadi peluang.

Alibaba sendiri secara agresif telah mendorong ekspansi ke luar negeri. Baru-baru ini, perusahaan tersebut meninvestasikan tambahan ke Lazada sebesar USD 845 juta.

Melalui inisiatif S Plan ini, Alibaba idak hanya menyediakan platform bagi pedangan TikTok. Namun juga, memperkuat kehadirannya di wilayah dengan potensi pertumbuhan yang menguntungkan.