Apa Itu Aplikasi Temu yang Diklaim Lebih Berbahaya dari TikTok Shop?
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- Jumat, 14 Juni 2024 - 17:00 WIB
GadgetDiva – Kehadiran aplikasi Temu dikhawatirkan akan mengancam para pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di Indonesia. Namun, apa sebenarnya aplikasi itu?
Menurut informasi dari CBC, Temu merupakan aplikasi yang dimiliki oleh perusahaan asal China. Perusahaan ini berbasis di Boston dan pertama kali dirilis pada September 2022 di Amerika Serikat.
Pemilik Temu, PDD Holdings Inc juga turut mengoperasikan sebuah platform e-commerce Tiongkok yang bernama Pinduoduo. Sejak diluncurkan di Kanada pada awal Februari 2023 lalu, Temu telah menduduki posisi nomor satu pada kategori mobile downloads di Apple Store dan Google Play Store selama berminggu-minggu.
Kala itu, popularitasnya tersebut didukung oleh kampanye pemesaran media sosialnya yang agresif. Tagar #temu di TikTok sempat mengumpulkan sekitar 1,3 miliar penayangan.
Tak hanya itu, diketahui pula bahwa video-video akun resmi mereka di Youtube telah meraup lebih dari 215 juta penayangan kala itu.
Sama seperti e-commerce lainnya, pengguna Temu dapat membeli berbagai macam barang dalam platform tersebut. Barang-barang yang dijualnya tersebut dipatok dengan harga yang sangat rendah. Bahkan, sebagian besar produknya dihargai di bawah USD 30 atau sekitar Rp. 494 ribuan.
Mengutip dari Pocket-lint, Temu memiliki model e-commerce unik yang dinamakan NGM (Next-Generation Manufacturing). Menurut Charrlotte Obrserver, model ini dapat mengurangi inefisiensi, menghilangkan biaya produksi yang tersembunyi dan mengoptimalkan produksi berdasarkan preferensi pengguna, sehingga menghasilkan penghematan biaya setidaknya 50% yang diteruskan ke pelanggan.
Faktor lain yang memengaruhi adalah model bisnis yang digunakannya. Situs ini mempekerjakan vendor yang mengirim langsung dari Cina ke pelanggan di seluruh dunia, sehingga tak perlu perantara yang mengambil untung dan karena itu menaikkan biaya yang dibebankan kepada konsumen.
Awal pekan ini, Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyampaikan kekhawatirannya akan kehadiran aplikasi Temu di Indonesia. Sebab, dia menilai aplikasi ini dapat membahayakan pelaku mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia yang hanya dapat memproduksi secara kecil-kecilan.
"Ini yang saya khawatir, ada satu lagi aplikasi digital cross-border yang saya kira akan masuk ke kita (Indonesia), dan lebih dahsyat daripada TikTok, karena ini menghubungkan fictory dircet kepada konsumen," ungkap Teten yang dikutip dari Antaranews, Jumat (14/6).
Tak hanya itu, Teten juga melihat bahwa Temu dianggap lebih berbahaya daripada TikTok. Sebab, aplikasi tersebut tidak memiliki reseller maupuna afiliator.
Kini, aplikasi Temu diketahui telah hadir di 58 negara. Menteri Teten menyebut bahwa aplikasi itu telah terhubung dengan dengan 80 pabrik di China dan produknya bisa langsung diterima oleh konsumen seluruh dunia.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.
Artikel Terkait
Imbas Merger, Tokopedia TikTok Shop Resmi PHK Karyawan
Direktur Corporate Affairs Tokopedia dan ShopTokpedia Nuraini Razak menyatakan bahwa PHK ini menyusu..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 6 bulan lalu
- 3,250
100% Penjual di Tokopedia adalah UMKM Lokal: Pertumbuhan Signifikan di 2024
Tokopedia dan ShopTokopedia mencatat peningkatan signifikan dengan 21 juta penjual UMKM lokal, menun..
- by Siti Sarifah Aliah
- 6 bulan lalu
- 3,250
Inspirasi OOTD Idul Adha: Manfaatkan Diskon 95% di Tokopedia Flash Sale!
Dapatkan inspirasi OOTD Idul Adha dengan diskon hingga 95% di Tokopedia Flash Sale. Tokopedia dan Sh..
- by Siti Sarifah Aliah
- 6 bulan lalu
- 3,250
Shopee Ekspor 26 Juta Produk Lokal ke Asia Timur dan Amerika Latin
Shopee dilaporkan berhasil mengekspor lebih dari 26 juta produk lokal ke berbagai negara. Terutama d..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 6 bulan lalu
- 3,250