Fakta Mengejutkan Kalangan Millennial Hadapi Transaksi Nontunai
- by Jihan Nasir
- Senin, 5 Februari 2018 - 10:52 WIB
Diva says – Millennial dan nontunai merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri. Dijaman yang serba digital ini membawa efek pada kalangan millennial dengan menggunanakan sistem yang serba cepat dan instan. Salah satu faktor pendukung hal tersebut yaitu dengan menggunakan kartu debit, kartu kredit, ataupun uang elektronik sebagai salah satu transaksi pembayaran millennial dan nontunai.
Fakta riset yang dilakukan oleh perusahaan penerbit konten digital untuk kalangan millennial, Brilio.net bersama JakPat Mobile Survei menemukan bahwa mayoritas millennial dan nontunai adalah tak terpisahkan. Millennial Indonesia (59%) khususnya kelas menengah keatas kini lebih menyukai transaksi secara nontunai. Kartu debit menjadi alat pembayaran nontunai yang paling disukai millennial (50%), diikuti uang elektronik (33%) dan kartu kredit (17%).
Fakta lainnya yang menarik dari riset yang dilakukan terhadap 1021 millennial berusia 21-37 tahun di 34 kota besar Indonesia yaitu, meskipun kartu kredit berada di urutan terbawah alat pembayaran nontunai yang paling disukai, 63% millennial mengakui kebutuhan mereka akan kartu kredit.
“Millennial dan nontunai ternyata saling menyukai, harapannya infrastruktur pembayaran dan sumber daya manusia yang ada dapat mendukung mereka untuk lebih sering melakukan transaksi nontunai. Hal ini juga akan mendukung target pemerintah untuk membentuk masyarakat yang lebih aktif menggunakan transaksi nontunai (less-cash society).” Ungkap Joe Wadakethalakal, CEO & Co-Founder Brilio.net.
Gimana sih sebenarnya karakteristik kaum millennial dan nontunai? Yuk, simak beberapa karakteristiknya berikut ini.
1.Millennial Menjadikan Gadget, Liburan, Nongkrong dan Fashion Sebagai Gaya Hidup
Riset mendapati mayoritas pengeluaran milennial dan nontunai tersalurkan untuk produk elektronik (27%), makanan dan minuman (25%), perjalanan wisata (23%), dan pembelian produk fesyen (15%). Pengeluaran lainnya adalah langganan layanan musik dan video on demand (5%) dan lain-lain (4%).
2.Millennial Siasati Gaya Hidup dengan Memaksimalkan Promo
Ketika ditanya mengenai alasan utama mereka untuk memiliki kartu kredit, 44% millennial menjadikan diskon, cashback, dan program cicilan sebagai alasan utama untuk memiliki kartu kredit. Alasan lainnya adalah cadangan untuk keadaan darurat (38%), kepraktisan karena tidak perlu memegang uang tunai (16%) serta status sosial (1%).
3.Millennial Akrab Dengan Internet, Tapi Masih Menghargai Interaksi Sosial
Hal ini berlaku ketika mereka mencari informasi mengenai kartu kredit. 38% millennial menjadikan website resmi penyedia kartu kredit sebagai sumber referensi kartu kredit utama mereka. Uniknya ditengah kehidupan dunia digital mereka, 23% millennial ternyata masih menjadikan orangtua, keluarga atau teman sebagai referensi utama dalam memilih kartu kredit. 21% memilih karyawan bank dan sales kartu kredit, dan 18% sisanya mempercayai ulasan online.
4.Millennial Punya Tanggung Jawab Yang Tinggi
Hal ini terlihat dari banyaknya millennial (55%) yang mengaku tidak pernah memakai kartu kredit mereka hingga batas maksimal. 84% milennial dan nontunai juga mengaku lebih sering membayar tagihannya sesuai yang tagihan. 72% millennial bahkan mengaku tidak pernah membayar tagihannya melewati tanggal jatuh tempo.
– 53% millennial mengaku limit kartu kredit tertinggi yang mereka punya berkisar antara Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000
– 18% mengaku limit tertinggi mereka ada di kisaran Rp 10.000.001 – Rp 15.000.000
– 12% mengaku memiliki limit lebih dari Rp 30.000.000
– 10% mengaku limit tertinggi mereka ada di kisaran Rp 15.000.001 – Rp 20.000.000
– 7% mengaku limit tertinggi mereka ada di kisaran Rp 20.000.001 – Rp 30.000.000
5.Millennial Mewaspadai Pemborosan
Ketika ditanya mengenai alasan mereka untuk tidak memiliki kartu kredit, alasan yang populer adalah potensi pemborosan (44%), potensi terlilit hutang (28%), tidak disetujui bank (17%), dan bunga yang tinggi (11%).
Sedangkan hal yang paling mereka pertimbangkan sebelum memilih kartu kredit adalah Cashback, diskon, dan program cicilan (44%), fitur bebas biaya tahunan (36%)serta suku bunga yang rendah (22%)
6.Millennial Bijak Dalam Memiliki Kartu Kredit
Mayoritas millennial pemilik kartu kredit ternyata hanya memiliki satu kartu kredit. Dari 478 responden pemilik kartu kredit, 54% mengaku memiliki 1 kartu kredit, 29% mengaku memiliki 2 kartu, 10% memiliki 3 kartu, dan 6% memiliki 4 kartu atau lebih.
7.Millennial Tidak Menjadikan Kartu Kredit Sebagai Simbol Status Sosial
Mayoritas millennial dan nontunai (60%) ternyata tidak menganggap kartu kredit sebagai simbol status sosial. Hanya 40% yang menganggap kartu kredit sebagai simbol status sosial mereka.
8.Millennial Merasa Terganggu dengan Penawaran Kartu Kredit Via Telepon
– 91% Millennial dan nontunai merasa terganggu dengan penawaran kartu kredit via telepon, sedangkan 86% Millennial merasa pilihan kartu kredit yang ada di pasaran terlalu banyak, kemudian 66% Millennial kesulitan mengetahui kartu kredit mana yang paling sesuai kebutuhan mereka.
Baca Juga: Gara-gara model Victoria Secret, banyak wanita depresi
Artikel Terkait
Perkenalkan Iklan Baris Online, OLX Gelar Connec TOLX
Diva says – Iklan baris OLX merupakan salah satu teknologi digital yang bisa memudahkan masyara..
- by Jihan Nasir
- 6 tahun lalu
- 3,250
Hati-hati! AirBnB bisa sewakan rumah orang lain tanpa izin
Diva says – AirBnB ternyata bisa sewakan rumah orang lain tanpa izin. Sebuah cerita miris t..
- by Redaksi
- 6 tahun lalu
- 3,250
Daftar diskon gede di Harbolnas 2017
Diva says – Daftar diskon Harbolnas dan penawaran yang diberikan di Hari Belanja Online Na..
- by Redaksi
- 7 tahun lalu
- 3,250
Harbolnas Blibli.com datang lebih awal
Diva says – Harbolnas Blibli datang lebih awal. Hari Belanja Online Nasional yang seharusny..
- by Redaksi
- 7 tahun lalu
- 3,250