Gadget dapur yang bisa hemat jatah belanja bulanan

Diva says – Gadget dapur dibutuhkan paradiva untuk bisa kreatif di dapur. Apalagi ketika kita bicara soal makanan sisa atau makanan beku, yang menjadi musuh sesungguhnya bukanlah waktu melainkan udara. Udara merupakan hal yang bertanggung jawab besar terhadap membasinya makanan yang ada adi dapur.

Makanya, ketimbang membuang makanan sisa atau menyimpannya di kulkas selama berhari-hari, yang ujung-ujungnya basi juga, lebih baik disimpan di sebuah plastik kedap udara. Pasalnya, makanan cuma bisa bertahan tidak lebih dari seminggu, loh.

Paradiva ga perlu senewen juga sih menghadapi persoalan makanan sisa atau yang basi. Soalnya, perusahaan e-commerce terbesar di dunia, Amazon, punya gadget dapur canggih yang bisa bikin makanan awet sampai berminggu-minggu. Cara kerja gadget dapur ya itu, menghisap udara di sekeliling makanan yang akan diawetkan.

Laman BGR.com menyebutkan jika mesin pengedap udara ini dinamakan Hamilton Beach 78213 NutriFresh Vacuum Sealer. Mesin ini dijual di Amazon, tentu saja.

Cara kerjanya cukup mudah, makanan yang akan diawetkan harus dimasukkan ke dalam plastik terlebih dahulu. Kemudian bagian plastik yang terbuka dimasukkan ke dalam mesin. Secara cepat mesin itu akan menghisap semua udara yang ada di dalam plastik sehingga tersisa makanan yang akan diawaetkan itu saja.

Usai udara tak tersisa di dalam plastik, secara otomatis mesin akan menutup plastik hingga kedap. Makanan di dalamnya dijamin akan bertahan sampai dua, tiga, bahkan empat kali lebih lama ketimbang disimpan terbuka di dalam kulkas.

Mesin kedap udara ini menjamin bisa membuat paradiva menghemat uang belanja bulanan. Bahkan bisa hemat sampai 30 persen. Ini semua karena kemampuannya menyimpan makanan, baik daging maupun sayur mentah.

Menurut data PBB, di dunia, ada sekitar 1,3 miliar ton makanan terbuang percuma. Sedangkan di Indonesia, ada sekitar 13 juta ton makanan terbuang percuma tiap tahunnya. Ini sama saja dengan kebutuhan makanan sekitar 28 juta penduduk di Indonesia. Sedangkan di DKI saja, ada 4 ribuan ton makanan yang terbuang.

Makanan yang terbuang, sekitar 40-50 persennya adalah buah-buahan dan sayuran, 20 persen untuk minyak biji, daging dan susu ditambah 35 persen untuk ikan.