GadgetDIVA - GadgetDiva.id — Bukan hanya kulit wajah dan tubuh, gigi juga berperan sangat penting dalam menunjang penampilan dan percaya diri. Gigi yang kurang putih dan tidak rata, senyum pun tidak pede. Namun sayangnya, masyarakat cenderung mengabaikan masalah ini. Takut ke dokter gigi menjadi salah satu alasannya. Inilah yang melatar belakangi, Klar Smile hadir, perusahaan rintisan yang berdiri sejak 2,5 tahun lalu.
Ellen Pranata, pendiri yang juga CEO Klar Smile berlatar belakang konsultan di McKinsey, melihat potensi bisnis di oral wellness ini masih sangat pesar. Apalagi segala yang terkait dental bukan hal baru, bagi Ellen yang generasi kedua PT Cobra Dental Indonesia, importir pemasok dan riteler bahan dan peralatan dental terbesar di Indonesia.
“Kami melihat di Indonesia ada gap yang besar untuk layanan ortodontik. Klar Smile menjawab kebutuhan 4 dari 5 orang Indonesia untuk bisa mendapatkan layanan ortodonti seperti perapian gigi dan treatment gigi yang lebih menyenangkan,” terangnya.
Baca Juga
Seperti diketahui, untuk merapikan gigi, memasang behel gigi dengan kawat metal banyak dipilih masyarakat. Tindakan ini bisanya dilakukan oleh dokter spesialis ortodonti. Sayangnya, dokter spesialis ortodonti di seluruh Indonesia hanya ada 800 saja di seluruh Indonesia, padahal ada ratusan juta pasien yang membutuhkan layanannya. Ellen dan teman-teman pendiri Klar Smile pun membangun ide agar 800 orang dokter spesialis ortodoni ini bisa merawat masyarakat lebih luas.
“Kami harus memasukkan unsur teknologi agar tooth aliner atau pengganti kawat metal untuk merapikan gigi agar bisa lebih cepat dan mudah terdistribusi, untuk itu harus ada dukungan artificial intelligence (AI),” kata Ellen.
Meratakan Gigi dengan dukungan AI
Baca Juga
Pengembangan software yang menghubungkan pasien dengan 800 dokter ortodonti dengan pasien memudahkan Klar Smile menghadirkan pencetak tooth aligner. Tim dokter ortodonti akan membuat treatment plan atau pergerakan gigi modeling dengan dukungan software. Kemudian pabrik Klar Smile yang berada di Yogya akan mencetak puluhan alat berbentuk plastik sebagai tooth aligner. Para dokter juga akan memandu pasien bagaimana merawat untuk menggerakkan gigi sesuai treatment plan-nya yang sudah dirancang dengan dukungan teknologi.
Jadi setiap tooth aligner yang dibuat memang sesuai dengan rekam AI dari gigi dan rahang pasien. Ellen mengungkapkan bahwa jumlah ortodontis Indonesia masih kurang, walau sedikit mereka memiliki kemampuan sangat bagus. Dengan dukungan teknologi mestinya mereka bisa merawat lebih banyak orang tanpa harus ketemu pasiennya satu per satu.
“Teknologi memungkinkan kami untuk mendemokratisasi tooth aligner bisnis di Indonesia,” tambah Ellen. Asal tahu saja, sebelum Klar Smile berdiri sebenarnya sudah banyak beredar di pasar, prooduk-produk impor tooth aligner. Hanya saja harganya berlipat lebih mahal daripada harga pasang behel.
Kebanyakan penggunanya orang kaya yang sudah tahu kelebihan produk ini di luar negeri. Tooth aligner di pasaran harganya Rp60 juta ke atas. “Tidak heran jika lebih banyak orang memilih pakai behel, walau lebih lama proses perapihan giginya bisa sampai 2 tahun dan lebih ngilu. Padahal jika menggunakan tooth aligner hanya dibutuhkan waktu 3-6 bulan saja,” katanya.
Dengan dukungan teknologi, Klar Smile bisa menekan harga aligner ke harga yang lebih terjangkau. Apakah memang terjangkau? “Jadi, sekarang kami sudah bisa menurunkan harga 80% dari Rp60 juta menjadi Rp20 juta. Tidak murah sekali, tapi ini jauh lebih terjangkau dari tooth aligner yang ada di pasaran,” tukasnya.
Ellen menegaskan bahwa ke depannya harga ini tidak akan terus turun. Karena pihaknnya ingin memastikan bisnis ini menguntungkan bukan saja untuk klinik-klinik yang menjadi rekanan bisnisnya juga para penanam modal Klar Smile.Guna memudahkan pasien dalam hal pembiayaan untuk merapikan gigi, melalui aplikasi, pembayaran dengan cicilan bisa dimanfaatkan dengan dukungan berbagai bank dan kanal pembiayaan. Selama 2,5 tahun berdiri, Klar Smile diterima masyarakat Indonesia dengan sangat baik, terbukti telah merawat lebih dari 4.000 pasien yang membutuhkan layanan merapikan gigi.
Mengembangkan produk B2C
Sejak 1,5 tahun yang lalu Klar Smile meluncurkan produk baru bergerak ke arah direct to consumer products. “Klar aligner itu produknya B to B to C, pasien menggunakan aplikasi memilih klinik atau dokter ortodonti terdekat lalu merekam giginya untuk bisa dibuatkan aligner-nya. Lalu Ellen melihat peluang di produk perawatan gigi.
Dia ingin Klar Smile melahirkan produk perawatan gigi layaknya produk kecantikan, yang membantu masyarakat Indonesia tidak hanya rapi giginya, tapi juga lebih sehat dan cantik giginya. “Kami kemudian menghadirkan serangkaian whitening yang hasilnya tidak hanya cepat tapi juga maksimal hasilnya,” ungkap Ellen.
Produk perawatan ini bisa dibeli bebas di kanal-kanal ritel baik daring maupun luring, mulai dari solid toothbrush, tooth whitening, termasuk produk perawatan dan perapi gigi khusus untuk anak-anak. Ellen mengatakan gigi putih bersih pada 10 tahun lalu mungkin tidak terlalu diperhatikan orang, dengan perkembangan media sosial, melihat para influenser dan public figure memiliki penampilan rupawan dengan gigi yang rapi dan putih bersih.
Kebiasaan menggosok gigi yang tidak benar dan konsumsi minuman berwarna seperti teh, kopi dan soda, akan memudarkan warna gigi kita. Untuk memutihkan gigi yang aman dibutuhkan dental treatment yang harganya minimal Rp2,5 juta.
Klar Smile membidik peluang pasar ini, dengan mengeluarkan serum pemutih gigi. Ini merupakan serum pertama untuk gigi dengan harga promo hanya Rp199 ribu saja. “Kami membuat dentistry terjangkau, menyenangkan dan mudah didapat, we care of your smile becomes affordable and fun,” tuturnya.
Women Empowerment di Klar Smile
Dalam mengembangkan produknya agar sesuai dengan aturan Ikatan Dokter Gigi Indonesia, Klar Smile didukung oleh 16 orang dokter gigi. Menarikya, hamper semuanya perempuan. Dokter gigi yang bergabung dengan Klar Smile ini, mereka yang ingin keluar dari comfort zone. “Kami ajak mereka untuk bisa melahirkan inovasi dan solusi bersama tim software engineer kami. Mereka bisa tetap memiliki berkarir dengan baik dan menjadi ibu di rumah,” kata Ellen.
Menurut Ellen tidak mudah sebenarnya seorang dokter gigi lalu bekerja di Klar Smile, karena ada perubahan mindset dari yang bekerja di klinik yang ekskulif secara pola kerja, lalu bekerja secara tim di mana mereka harus mau berbagi keilmuan untuk bisa melahirkan inovasi yang bisa diakses lebih mudah untuk masyarakat. Tapi dampak yang mereka hasilkan lebih luas, lebih banyak orang yang tertolong dengan gigi yang lebih indah dan lebih banyak anak yang terhindar dari gigi keropos dengan menghadirkan produk yang sifatnya lebih massal untuk dentisri itu seperti halnya kosmetik wajah.
“Female empowerment mindset sudah ada di Klar Smile, apalagi 55% karyawan kami juga perempuan. Karena Klar Smile adalah startup, maka yang bekerja di dalamnya harus memiliki passion, seperti berlari marathon, endurance dan kecepatan harus tinggi, what I look from the very beginning: I need females who are very motivated of what they do,” tegasnya. Walau begitu, Ellen dan pendiri Klar Smile menjadikan perusahaan ini sangat inklusif.
Untuk bisa memaksimalkan performa kerja, Ellen menanamkan budaya “responsible flexibility”, fleksibel yang bertanggung jawab. Karyawan bisa memilih lokasi dan waktu bekerja secara fleksibel (hybrid), bisa di kantor atau di rumah. “Bekerja dengan amanah, jadi para ibu yang bekerja di Klar Smile bisa tetap mengurus keluarga dengan baik namun tanggung jawab pekerjaan dikerjakan dengan baik,” imbuhnya.
Teknisi gigi di Klar Smile yang berjumlah 35 orang mayoritas perempuan berusia muda, merupakan digital dentistry yang lab-nya di Yogya. Mereka membuat aligner yang proses kerjanya dengan dukungan digital. Berbeda dengan teknisi gigi pada umumnya yang bekerja manual dan berdebu dengan bahan gibs. “Asal mereka dari kota-kota kecil lain dari seluruh Indonesia, bukan dari Yogya saja,” ujar ibu tiga anak ini. Mereka punya kesempatan berkembang karirnya dan mendapat training pengembangan diri. Klar Smile juga memberdayakan perempuan di sekitar pabrik untuk proses repacking produk-produknya.
Menurut Ellen, perempuan memiliki tanggung jawab besar mengurus keluarga, terlebih dia seorang ibu, maka itu ketika dia bekerja atau membangun usaha harus menyenangkan dan berdampak positif bagi sekitar. Dia menambahkan, untuk para perempuan yang bekerja atau berbisnis harus memiliki budaya belajar yang tinggi, menyukai yang dikerjakan, berkomunikasi dengan baik terutama dengan partner di keluarga, dan ada support system yang baik untuk bisa mencapai hasil maksimal. “Perempuan yang berdaya, perempuan yang punya nilai untuk menciptakan kebaikan untuk dunia. Kelilingi diri dengan teman dan orang-orang yang mendukung ke arah yang sama,” tandasnya.
Pengembangan dan Target Bisnis
Hingga saat ini Klar Smile berhasil menggaet 1.500 dokter gigi di 36 kota di Indonesia. Potensi bisnis yang masih belum tergarap maksimal dan pertumbuhan yang pesat, di tahun pertama berdiri Klar Smile pun sudah menarik perhatian investor. Pada tahun 2021, AC Ventures, Kenangan Fun dan Patric Waluyo, telah mengucurkan pendanaan tahap awal di Klar Smile. Kemudian mereka meningkatkan investasinya pada perusahaan rintisan yang bergerak di bidang oral wellness ini.
Pada tahun 2022, Klar Smile kembali meraih pendanaan senilai US$ 4,5 juta untuk putaran pra-Seri A yang dipimpin oleh AC Ventures dan East Ventures. Ventura Discovery dan beberapa angel investors lainnya ikut berpartisipasi.
Pertumbuhan Klar Smile juga berkat dukungan key person terbaik. Mereka adalah Drg Adelia Susanto, MM, SpOrt, yang menempati posisi Chief Orthodontist and Head of R&D Klar Smile. Dia dikenal sebagai dokter gigi yang berpengalaman di bidang teknologi perawatan gigi menggunakan clear aligner.
Untuk produksi, dipimpin oleh Drg David Sugihartana, MM, SpPros. Chief Operating Officer Klar Smile, dikenal sangat berpengalaman dalam bidang prosthetics, aesthetics, and full-mouth rehabilitations. Lalu untuk meningkatkan awareness dan pengembangan bisnis, Krisna Murti, yang berpengalaman sebagai brand builder di segmen beauty & personal care didaulat sebagai Chief Commercial Officer Klar Smile. Pengalaman panjang Krisna di Procter & Gamble, Nestle Skin Health, dan Shiseido sangat mendukung posisinya ini.
“Target kami adalah bisa merawat dan menyelesaikan lebih dari 80% masalah gigi di Indonesia, jadi dari customer yang datang, 20% yang belum bisa kami perbaiki ini yang akan kita kembangkan produknya, dicari solusinya. Kami berharap 5 tahun dari sekarang bahkan 90% masalah gigi yang datang ke Klar Smile bisa diatasi,” ujarnya.
Tahun depan, Klar Smile akan ada beberapa mengembangkan produk yang bisa membantu anak-anak terhindar dari masalah gigi. Dia meyakini masalah kesehatan gigi akan mendapat perhatian lebih di masa datang. “Gigi rusak pada anak akan mempengaruhi kualitas tidur mereka, ujungnya akan menghambat pertumbuhan badannya, maka itu tahun depan kami akan ada aligner dan beberapa produk perawatan gigi untuk anak,” tuturnya.
Untuk porsi bisnis Klar Smile saat ini masih 80% disumbang dari bisnis tooth aligner atau di B2B, sedangkan dari B2C baru 20%. Rencanannya tahun depan akan meluncurkan sembilan produk baru di B2C dan satu produk B2B, tanpa menyebut prosentase, Ellen menargetkan tahun depan porsi B2C akan diperbesar.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.
Tinggalkan Komentar...