Pandemi COVID-19, Penjualan Smartphone menurun 20 persen secara Global

Pandemi COVID-19, Penjualan Smartphone menurun 20 persen secara Global
Gadget

Pandemi COVID-19, Penjualan Smartphone menurun 20 persen secara Global

Pandemi COVID-19, Penjualan Smartphone menurun 20 persen secara Global

Pandemi COVID-19, Penjualan Smartphone menurun 20 persen secara Global # Sumber : gadgetDiva

Penjualan Smartphone menurun 20,2 persen secara Global pada kuartal pertama 2020. Hal tersebut dilaporkan oleh Gartner, Inc. Hal ini disebut berhubungan dengan pandemi COVID-19.

Global shelter-in-place yang dikombinasikan dengan ketidakpastian ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 membuat pembelian smartphone otomatis terhenti. Pasalnya, para konsumen berhenti menghabiskan uang mereka untuk membeli produk yang tidak penting selama kuartal pertama.

Dibanderol Rp1.999 juta, Samsung Galaxy A11 punya fitur kekinian

“Pandemi virus corona menyebabkan pasar smartphone global mengalami penurunan terburuk dari yang pernah ada,” jelas Anshul Gupta, selaku analis riset senior di Gartner. “Sebagian besar produsen Cina terkemuka dan Apple sangat dipengaruhi oelh penutupan sementara pabrik-parbrik mereka di China dan mengurangi pengeluaran konseumen karena tempat berlindung global.”

Gartner Inc juga mencatat bahwa seluruh vendor yang termasuk dalam top five smartphone mengalami penurunan pada kuartal pertama tahun 2020, kecuali Xiaomi. Hal tesebut terjadi karena penjualan perangkat Redmi yang kuat di pasar internasional dan fokus saluran online yang agresif membuat Xiaomi mencapai penjualan yang lebih baik dari perkiraan.

Sementara itu, Samsung juga dikabarkan mengalami penurunan sekitar 22.7 persen untuk penjualan smartphonenya di kaurtal pertama tahun 2020. Meskipun begitu, Samsung masih mempertahankan posisinya di peringkat pertama dengan pangsa pasar 18.5 persen.

Samsung membangun banyak channel dalam persiapan peluncuran smartphone terbarunya. Namun hal tersebut kurang efisien jika diterapkan secara online. Apalagi, dengan adanya lockdown yang menyebabkan penjualan yang lebih lemah. Sehingga pengguna yang tidak masuk ke dalam saluran. “COVID-19 berdampak negatif terhadap penjualan smartphone Samsung selama kuartal tersebut. Namun, penurunannya bisa jauh lebih buruk,” kata Gupta. Ia menjelaskan pula lokasi fasilitas manufakturnya di luar Cina, sementara kehadirannya sendiri  juga terbatas di Cina.

Huawei mencatat kinerja terburuk di antara lima vendor smartphone teratas global tersebut pada kuartal pertama 2020. Penjualan Smartphone juga turun menjadi 42.5 juta unit, turun 27,3 persen dari tahun ke tahun. Bahkan, penurunan pertama dalam penjualan ponsel pintar, Huawei berhasil meraih peringkat No.2 dengan pangsa pasar 14.2 persen.

“Huawei akan mengalami tahun yang penuh tantangan,” ujar Gupta. “Huawei telah mengembangkan ekosistem Huawei Mobile Service (HMS), namun dengan kurangnya aplikasi Google yang populer dan Google Play Store. Huawei tidak mungkin menarik pembeli smartphone baru di pasar internasional.”

Sementara itu, Apple tidak tergantung pada pasar Cina. Seperti halnya, Huawei, Oppo, Vivo. Perusahaan tersebut menghadapi kendala pasokan dan penutupan toko yang berdampak negatif terhadap penjualan iPhone pada kuartal pertama 2020. Namun, dampak pandemi itu kurang signifikan dibandingkan dengan vendor lainnya. Penjualan iPhone dinyatakan menurun 8.2 persen yang berjumlah 41 juta unit pada kuartal pertama 2020.

“Apple memiliki awal yang kuat tahun ini berkat jajaran produk terbarunya yang melihat momentum kuat secara global. Jika COVID-19 tidak terjadi, penjualan iPhone mencapai rekor pada kuartal tersebut. Gangguan rantai pasokan dan menurunnya belanja konsumen menghentikan tren positif ini di bulan Februari,” kata Annette Zimmermann, wakul presiden riset di Gartner. “Kemampuan Apple dalam melayani klien di toko darin dan produksinya yang kembali mendekati level normal pada akhir Maret membantu memulihkan beberapa momentum positif awal,” tambahnya.

Sedangkan, Oppo mengalami penurunan penjualan smartphone sebanyak 19,1 persen pada kuartal pertama 2020. Distribusi offline Oppo menjadi salah satu kekuatannya saat terpuruk selama masa COVID-19 ini. Dalam rangka meningkatkan penjualan dan pangsa pasarnya, maka dari itu Oppo memperkuat saluran onlinenya.

Baca juga, Realme bakal segera luncurkan seri X3 SuperZoom di pasar Indonesia


author-img_1

Nadhira Aliya Nisriyna

Reporter

Bergabung di Gadgetdiva.id sejak Maret 2020. Gemar menonton film, drama dan series. Pernah jadi Editor di deCODE Magazine.

Artikel Terkait

Realme bakal segera luncurkan seri X3 SuperZoom di pasar Indonesia
Gadget

Realme bakal segera luncurkan seri X3 SuperZoom di pasar Indonesia

Realme kabarnya bakal segera meluncurkan seri smartphone flagship premium terbaru yaitu seri Real..

Dibanderol Rp1.999 juta, Samsung Galaxy A11 punya fitur kekinian
Gadget

Dibanderol Rp1.999 juta, Samsung Galaxy A11 punya fitur kekinian

Belum lama ini, Samsung Electronics Indonesia kembali meluncurkan varian terbaru keluarga Galaxy..

OPPO kasih cashback untuk pembelian perangkat A12 dan A9 2020
Gadget

OPPO kasih cashback untuk pembelian perangkat A12 dan A9 2020

Oppo kali ini memberikan penawaran cashback perangkat seri A12 dan A9 2020 yang berlaku mulai har..

Ini, Aplikasi video editor bawaan ColorOS 7 di perangkat Oppo
Gadget

Ini, Aplikasi video editor bawaan ColorOS 7 di perangkat Oppo

Dengan menggunakan smartphone, paradiva bisa mendokumentasikan momen kebersamaan saat Lebaran ke..


;