Bahan Elektronik ini bisa Menyembuhkan Layar Smartphone Kita yang Retak
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- Selasa, 22 Desember 2020 - 17:28 WIB
Satu hal yang kita khawatirkan saat tak sengaja menjatuhkan smartphone adalah keretakan pada layarnya. Sebuah tim dari Institut Sains dan Teknologi Korea (KIST) telah mengembangkan bahan elektronik untuk menyembuhkan keretakan tersebut. Sehingga smartphone kita nantinya dapat menyembuhkan keretakan pada layar.
Bahan elektronik tersebut dapat melakukan penyembuhan sendiri dan memperbaiki retakan serta kerusakan fisik lainnya. Bahan ini terbuat dari salah satu bahan rahasia, yakni minyak biji rami.
Minyak biji rami terbuat dari biji tanaman rami dan biji yang sama. Bahan ini diadaptasi oelh para peneliti dengna cara yang sama untuk menambahkannya ke polimida tak berwarna (CPI) – alternatif untuk kaca yang sudah banyak digunakan oleh smartphone fold.
Bahan minyak tambahan tersebut dapat meresap ke dalam retakan yang dibuat saat CPI retak dan jika para ilmuwan mampu membuatnya bekerja dengan andal dalam skala besar. Bisa berarti layar yang mampu membalut luka mereka sendiri setelah benturan.
“Kami mampu mengembangkan penyembuhan diri (smartphone) sendiri, polimida tak berwarna yang secara radikal dapat memecahkan sifat fisik dan umur bahan polimer yang rusak,” kata para peneliti.
Minyak biji rami ini dapat membantu self-healing dari smartphone setelah pertama kali dimasukkan ke dalam mikrokapsul yang kemudian dicampur dengan bahan silikon. Bahan tersebut kemudian digunakan sebagai pelapis di atas CPI dalam eksperimen yang dilakukan para peneliti.
Jika dilihat dari cara bahan tersebut dibuat, berarti kerusakan CPI juga menyebabkan kerusakan di mikrokapsul. Melepaskan minyak yang disimpan untuk memperbaiki kerusakan. Ketika zat minyak menyentuh udara, ia akan mengeras dan bahannya hampir seperti baru.
Lebih baik lagi, hal ini semua bekerja pada suhu kamar dan tanpa memerlukan tekanan eksternal, tidak seperti bahan penyembuhan diri serupa yang telah dieskplorasi sebelumnya. Temperatur yang lebih tinggi, kelembaban yang lebih besar dan sinar ultraviolet dapat mempercepat proses penyembuhan, menurut para peneliti.
Berdasarkan studi terbaru, dalam kondisi ideal di bawah radiasi UV, material dapat menggantikan 91 persen retakan hanya dalam 20 menit. Namun, akan tetap fleksibel.
Meski banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengeluarkan teknologi ini dari lab dan ke layar smartphone, temuan sejauh ini menggembirakan.
Sementara, ponsel lipat dari Samsung dan Motorola sekarang telah ada di pasaran. Harganya tetap mahal dan masih ada pertanyaan tentang daya tahannya. Teknologi yang berkembang ini bisa membuat tampilan ponsel jadi lebih kuat, apakah ponsel tersebut berjenis lipat atau bukan.
Manfaat teknologi ini juga dapat melampaui layar smartphone yang rusak. CPI adalah bahan yang digunakan dimana saja muali dari kulit buatan hingga panel surya dan peningkatan daya tahan dan ketahanan apapun akan membantu secara menyeluruh.
Artikel Terkait
ASUS hadirkan perangkat mobile workstation modern, ProArt StudioBook Pro 15
Untuk memenuhi kebutuhan akan sebuah mobile workstation yang lebih portabel, ASUS menghadirkan P..
- by Jihan Nasir
- 3 tahun lalu
- 3,250
Berapa Lama Smartphone Android Kita Bertahan?
Paradiva, pernah nggak sih bertanya-tanya berapa lama smartphone Android milikmu bertahan lama se..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 3 tahun lalu
- 3,250
Review: Harddisk WD MY PASSPORT SSD 1TB, si mungil yang praktis!
Western Digital Corp. (NASDAQ: WDC) belum lama ini meluncurkan harddisk external seri WD MY PASSP..
- by Jihan Nasir
- 3 tahun lalu
- 3,250
OPPO kabarnya tidak hadirkan varian pro untuk Reno5 di Indonesia
Belum lama ini, OPPO memperkenalkan secara resmi perangkat terbarunya Reno5 ke pasar smartphone I..
- by Jihan Nasir
- 3 tahun lalu
- 3,250