Google mengatakan sedang menyelidiki masalah dengan aplikasi Andorid yang menggunakan Android Exposure Notifications System untuk melacak penyebaran COVID-19.
Dilansir dari The Verge, masalah ini mulai menyebabkan penundaan untuk aplikasi yang menggunakan sistem, mengakibatkan waktu muat yang lebih lama dan penundaan pemberitahuan untuk pemeriksaan eksposur reguler. Aplikasi NHS COVID-19 yang digunakan di Inggris dan Wales dipengaruhi oleh masalah Android ini dengan pemberitahuan pemuatan macet di area pemberitahuan untuk banyak pengguna.
“Kami mengetahui masalah yang mempengaruhi aplikasi Andorid yang dikembangkan menggunakan Android Exposure Notifications System,” kata juru bicara Google kepada The Verge dalam sebuah pernyataan sebelumnya pada hari Rabu.
Pada Rabu (13/1) sore, Google memberi tahu The Verga bahwa mereka telah melakukan perbaikan. Akan tetapi, mungkin perlu beberapa waktu agar masalah tersebut mereda, meskipun Google mengatakan akan bekerja dengan pengembang aplikasi yang terpengaruh secara langsung untuk memperbaiki masalah jika terus berlanjut.
“Larut malam pada 12 Januari, masalah dengan Exposure Notifications System di Android mulai menyebabkan penundaan dalam pemeriksaan potensi eksposur bagi mereka yang telah men-install aplikasi,” kata juru bicara Google dalam sebuah pernyataan.
“Kami telah mengeluarkan perbaikan. Mungkin perlu waktu beberapa jam untuk mengejar perangkat dan dalam beberapa kasus kammi akan bekerja sama langsung dengan pengembang untuk membantu perbaikan. Masalah ini tidak menyebabkan hilangnya data atau potensi eksposur,” tambahnya.
Google juga memberikan beberapa kejelasan tentang masalah tersebut. Perusahaan memberi tahun The Verge bahwa masalahnya ada pada konfigurasi kunci tanda tangan yang berarti aplikasi ini mengalami masalah saat mengunduh kunci dignosis dari server kunci mereka.
Hal ini mengakibatkan penundaan pemberitahuan, masalah serius mengignat pentingnya upaya pelacakan kontak tepat waktu dalam membendung penyebaran kasus COVID-19 positif. Google mneyarankan pengguna untuk tidak mengosongkan penyimpanan mereka di aplikasi saat perbaikan sedang dilakukan.
Masalah ini telah memengaruhi semua aplikasi di seluruh dunia yang menggunakan Android Exposure Notifications System.
Google sendiri pertama kali memperkenalkan sistem pelacakan virus corona untuk Android pada April 2020 lalu. Aplikasi ini menggunakan Bluetooth untuk menyiarkan data secara anonim dan membantu mengaktifkan program pelacakan dan pelacakan di seluruh dunia.
Baca juga, Telegram Jadi Opsi Teraman untuk Aplikasi Private Messaging