Pengiriman smartphone menurun, Huawei dan Samsung bersaing ketat
- by Fikriyah Nur Rifqy
- Minggu, 18 November 2018 - 10:43 WIB
Diva says – Menurut penelitian terbaru dari Counterpoint, pengiriman ponsel pintar global menurun 3 persen per tahun, menjadi 386,8 juta unit di Q3 tahun 2018. 10 pemain teratas kini memiliki total 79 persen pasar yang bersaing dengan 600 merek untuk 21 persen sisa pasar.
Kali ini, Samsung terus memimpin pasar smartphone dengan 19 persen pangsa pasar di kuartal ini. Pengiriman smartphone Samsung menurun selama kuartal empat berturut-turut, meskipun perusahaan mencatat pengiriman smartphone tertinggi di India. Sementara itu, pemain China melanjutkan pertumbuhan penjualan mereka dengan kinerja yang kuat di pasar luar China sehingga pengiriman iPhone dari Apple tidak berubah setiap tahunnya. Pendapatan yang diraih 29 persen dengan rekor harga jual rata-rata $793.
Menanggapi penurunan pasar, Tarun Pathak, Associate Director di Counterpoint Research, mengatakan, bahwa ini adalah pertama kalinya pasar smartphone global menurun selama tiga kuartal berturut-turut. Ini berkaitan dengan melemahnya permintaan pasar di negara maju seperti China, Amerika Serikat, Eropa Barat yang menyumbang hampir setengah penjualan smartphone secara global. Kurangnya inovasi dan peningkatan kualitas smartphone juga mengarah pada perpanjangan siklus penggantian (replacement).
Tarun Pathak melanjutkan, meskipun penurunan terjadi di pasar dalam negeri. Smartphone merek China seperti OPPO, Vivo, dan Xiaomi memiliki peningkatan pengiriman. Demikian pula dengan Huawei yang mampu mempertahankan 50 juta lebih pengiriman smartphone, sekaligus mempertahankan posisi kedua di 3Q 2018. Hal ini menunjukkan, perusahaan mengurangi ketergantungan mereka pada negara asal smartphone. Merek-merek ini akan berkembang di luar negara China saat mereka mendorong ke negara-negara Asia Pasifik dan Eropa.
Pertumbuhan penjualan smartphone di negara berkembang seperti India masih terbilang sedikit, sehingga belum cukup untuk mengkompensasi penurunan barang di pasar smartphone global. Hal ini terjadi karena pasar di negara berkembang memiliki basis smartphone yang lebih kecil dan tidak dapat mengimbangi penurunan pasar global. Namun, kasus ini juga bisa menjadi peluang bagi OEM (Original Equipment Manufacturer) untuk menumbuhkan penjualan memasuki pasar tersebut.
Mengomentari tren pasar ini, Analis Riset Shobhit Srivastava mencatat, pertumbuhan di pasar negara berkembang dipimpin oleh pemain China yang merambah keluar dari China untuk mencapai penjualan. Persembahan dari OEM ini, telah meningkatkan persaingan lewat memunculkan berbagai macam fitur serta model unggulan dengan penawaran harga yang relatif murah. Ini juga mempengaruhi pemain smartphone lokal di negara berkembang, yang berjuang untuk mempertahankan pijakan.”
Artikel Terkait
Huawei Mate 20, Smartphone Leica 3 Kamera untuk Sosialita High Class
Diva says – Kalau kamu pernah punya, pernah megang, atau setidaknya pernah nemuin foto den..
- by Jihan Nasir
- 6 tahun lalu
- 3,250
5 Kelebihan Realme C1 Buat Cewe yang Baru Pakai Smartphone
Diva says – Kalau ditanya, smartphone apa yang keren dan paling terjangkau saat ini, jawab..
- by Jihan Nasir
- 6 tahun lalu
- 3,250
Gak Perlu Download Aplikasi, Pakai 'Vubey' Bisa Convert Video ke MP3
Diva says – Di luar sana ada puluhan situs yang berguna untuk mengkonversi musik Youtube me..
- by Fikriyah Nur Rifqy
- 6 tahun lalu
- 3,250
Ada Fitur Canggih di Whatsapp, Perangkat iOS Lama Siap-siap Hengkang
Diva says – Sebuah aplikasi olah pesan Whatsapp, tampaknya membawa kabar buruk bagi penggun..
- by Fikriyah Nur Rifqy
- 6 tahun lalu
- 3,250