6 dari 10 Generasi Muda Indonesia Gunakan Smartwatch

GadgetDIVA - Survei dari Lokadata menunjukkan bahwa generasi muda di Indonesia mulai sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. Hal tersebut terlihat dari cara mereka memanfaatkan produk dan layanan kesehatan digital. 

Riset tersebut dilakukan kepada 1.762 responden di Indonesia dari tanggal 30 November hingga 7 Desember 2025. Ditemukan bahwa sebanyak 6 dari 10 generasi muda di Indonesia mengunakan smartwatch untuk memantau kondisi kesehatan mereka. 

Menurut penjelasan dari Chief Data Officer Lokadata.id, para generasi muda ini juga menggunakan smartwatch sebagai pengingat untuk olahraga, lalu kemudian membagikannya ke media sosial sebagai konten. Generasi muda itu termasuk di antaranya ialah Milenial dan Gen Z. 

“6 dari 10 anak muda menggunakan smartwatch tujuannya untuk memonitor kesehatan. Untuk lebih lain lagi, ada yang ingetin kapan waktunya workout, kapan waktunya jalan kaki dan tentu saja untuk konten di sosial media. Karena rata-rata memang olahraga demi konten ya, menjaga kesehatan demi konten,” ungkap Suwandi dalam acara GDP Venture Power Lunch di Jakarta, Rabu (22/1). 

Di samping itu, ditemukan pula pengguna telehealth di Indonesia telah mencapai angka 69%, kebanyakan di antaranya menggunakan lebih dari 1 aplikasi. Mereka menggunakan layanan telehealth untuk konsultasi atau mencari referensi terkait kesehatan. 

Adapun aplikasi telehealth yang paling banyak digunakan ialah Halodoc sebesar 54%. Diketahui bahwa aplikasi ini mendominasi di Indonesia selama tiga tahun terakhir.

Kemudian, diikuti oleh beberapa aplikasi lainnya seperti Alodokter (27%), KlikDokter (5%), LinkSehat (5%) dan Grab Health (4%). Adapun faktor menggunakan telehealth sebagai berikut. 

– Tidak antre (59%)

– Fleksibel (55%)

– Hemat biaya transportasi (28%)

– Ekonomis (28%)

Ada beberapa alasan yang membuat layanan telehealth lebih dianggap menarik. Di antaranya sebagai berikut. 

– Konsultasi online kesehatan secara umum (55%)

– Konsultasi dokter (34%)

– Pemantauan pasien (30%)

– Konsultasi gizi (28%)

– Layanan (25%)

– Edukasi hidup sehat (20%)

– Layanan pengiriman obat (19%)

– Pemeriksaan telediagnostik (10%)

– Membuat janji (10%)

“Lebih dari 1-4 anak muda yang kami wawancarai, mereka sudah mulai konsultasi gizi. Hal yang selama ini tidak ada dalam gambaran kami,” imbuhnya.