Fakta di Balik Kabar Hoax iPhone Meledak di Lebanon

Fakta di Balik Kabar Hoax iPhone Meledak di Lebanon
Gadget

Fakta di Balik Kabar Hoax iPhone Meledak di Lebanon

iPhone

iPhone # Sumber : iPhone

GadgetDiva – Pada 17 dan 18 September, Lebanon diguncang oleh ledakan yang melibatkan pager dan walkie talkie. Insiden ini memicu kekhawatiran bahwa perangkat elektronik lainnya, termasuk smartphone, juga bisa meledak. Bahkan, beredar kabar bahwa sebuah iPhone telah meledak di Lebanon. Namun, apakah kabar ini benar?

Ledakan tersebut mengakibatkan setidaknya 29 orang tewas dan sekitar 2.800 lainnya mengalami luka-luka. Dugaan kuat menyebutkan bahwa dinas rahasia Israel, Mossad, mungkin terlibat dalam penanaman bom kecil di gadget tersebut. Akibatnya, media sosial dipenuhi spekulasi dan narasi yang meresahkan.

Transformasi Teknologi Pendidikan, Acer Gelar Smart School Awards 2024

Setelah ledakan itu, gambar, video, dan berbagai narasi tersebar di media sosial, memperkuat kekhawatiran masyarakat. Beberapa pengguna media sosial mengklaim bahwa bukan hanya pager dan walkie talkie yang meledak, tetapi iPhone juga mengalami hal serupa. Kabar ini pertama kali muncul di platform X.

Salah seorang pengguna membagikan gambar iPhone yang tampak rusak parah, menyatakan bahwa perangkat tersebut meledak di Lebanon. Unggahan ini langsung viral, memperoleh ratusan ribu views dan memicu diskusi panas di dunia maya.

Namun, berdasarkan laporan dari Deutsche Welle, terungkap bahwa gambar iPhone yang rusak tersebut ternyata tidak berasal dari Lebanon. Narasi yang menyertai foto tersebut adalah hoax. Pencarian lebih lanjut mengungkap bahwa gambar tersebut sebenarnya sudah lama beredar dan tidak ada hubungannya dengan insiden terkini di Lebanon.

Foto iPhone yang tampak hancur tersebut berasal dari insiden pada Maret 2021 di Maadi, Kairo, Mesir. Kantor berita Cairo24 melaporkan bahwa iPhone meledak di daerah tersebut, menyebabkan kebakaran dan melukai seorang anak. Kejadian ini sama sekali tidak terkait dengan insiden di Lebanon, meskipun telah digunakan sebagai bahan spekulasi di media sosial.

Selain iPhone, beberapa laporan palsu lainnya juga menyebar, termasuk klaim bahwa panel tenaga surya dan laptop ikut meledak di Lebanon. Namun, kabar tersebut juga telah dibuktikan sebagai tidak benar.

Kekhawatiran terkait keamanan perangkat elektronik memang cukup wajar, terutama setelah peristiwa besar seperti ini. Banyak netizen yang takut bahwa smartphone yang mereka gunakan bisa saja menjadi target peretasan atau sabotase dan meledak, bukan hanya di Lebanon, tetapi di mana saja. "Jika pager bisa meledak, apakah itu berarti feature phone dan smartphone yang jumlahnya miliaran juga bisa mengalami hal serupa?" tulis salah seorang pengguna media sosial dengan nada khawatir.

Namun, para ahli dengan cepat merespon kekhawatiran ini. Menurut para pakar, kemungkinan smartphone modern diretas hingga meledak sangat kecil. Dr. Lukasz Olejnik, seorang pakar keamanan dari King's College London, menjelaskan bahwa meretas atau memodifikasi smartphone jauh lebih sulit dibandingkan perangkat sederhana seperti pager.

"Sebagian besar smartphone modern dirancang dengan sistem keamanan yang sangat kompleks, sehingga gangguan semacam itu hampir mustahil dilakukan," kata Dr. Olejnik. Ia juga menambahkan bahwa meskipun ledakan terjadi pada perangkat tertentu di Lebanon, hal ini bukan berarti semua perangkat elektronik berisiko meledak.

Lebih lanjut, Dr. Olejnik menegaskan bahwa risiko perangkat seperti smartphone meledak akibat sabotase sangat rendah. Meskipun demikian, kekhawatiran publik tetap harus dijawab dengan fakta yang jelas agar tidak timbul spekulasi yang tidak perlu.

Dalam era di mana informasi dapat menyebar dengan cepat melalui media sosial, penting untuk memeriksa kebenaran dari setiap berita yang kita terima. Foto atau video yang viral tidak selalu mencerminkan kenyataan, seperti yang terjadi dalam kasus kabar iPhone meledak di Lebanon ini.

Kesimpulannya, kabar bahwa iPhone ikut meledak dalam insiden di Lebanon adalah hoax. Gambar yang beredar sebenarnya berasal dari insiden yang terjadi beberapa tahun lalu di Mesir. Meski demikian, ketakutan masyarakat terhadap keamanan perangkat elektronik mereka tetap nyata, terutama setelah insiden besar seperti ini.

Namun, berdasarkan penjelasan para pakar, smartphone modern dirancang dengan standar keamanan yang tinggi, sehingga tidak mudah diretas atau dimodifikasi untuk tujuan yang berbahaya.

Baca Juga :

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.


author-img_1

Firda Zahara

Reporter

Artikel Terkait

Galaxy Z Flip6 dan Fold6 Kenalkan Dual Sreen Mode Interpreter dan Listening Mode
Gadget

Galaxy Z Flip6 dan Fold6 Kenalkan Dual Sreen Mode Interpreter dan Listening Mode

Samsung terus mengembangkan fitur AI, salah satunya adalah Interpreter, yang diluncurkan bersamaan d..

Transformasi Teknologi Pendidikan, Acer Gelar Smart School Awards 2024
Gadget

Transformasi Teknologi Pendidikan, Acer Gelar Smart School Awards 2024

Acer Indonesia Kembali meluncurkan Acer Smart School Awards (ASSA) 2024, bersamaan dengan Acer Edu T..

Signify Hadirkan Solusi Pencahayaan Hemat Energi Philips UltraEfficient LED
Gadget

Signify Hadirkan Solusi Pencahayaan Hemat Energi Philips UltraEfficient LED

Signify pemimpin global di bidang pencahayaan, memperkenalkan Philips UltraEfficient LED, yang mene..

Pembaruan Sistem Operasi WatchOS 11 Kini Dilengkapi dengan Fitur Sleep Apnea
Gadget

Pembaruan Sistem Operasi WatchOS 11 Kini Dilengkapi dengan Fitur Sleep Apnea

Apple baru merilis sistem operasi terbaru untuk smartwatch. Sistem tersebut dinamakan watch OS 11...


;