Huawei Mate 70, Bukti Huawei Makin Pede Pakai Harmony OS

Huawei Mate 70, Bukti Huawei Makin Pede Pakai Harmony OS
Gadget

Huawei Mate 70, Bukti Huawei Makin Pede Pakai Harmony OS

Buka Kembali, HUAWEI Experience Store Grand Indonesia

Buka Kembali, HUAWEI Experience Store Grand Indonesia # Sumber : Huawei

GadgetDivaHuawei kembali mencuri perhatian dunia teknologi dengan peluncuran ponsel pintar terbaru mereka, Mate 70, yang menggunakan sistem operasi buatan sendiri, HarmonyOS Next. Langkah ini menjadi tonggak penting bagi Huawei dalam melepaskan ketergantungan pada sistem operasi barat seperti iOS dan Android. Dengan ini, Huawei berupaya mendominasi kembali pasar smartphone yang sempat terhambat akibat sanksi berat dari Amerika Serikat.

Mengapa HarmonyOS Next Jadi Gebrakan Besar?

HarmonyOS Next bukan sekadar pembaruan, tetapi sebuah sistem operasi yang sepenuhnya dikembangkan dari nol. Berbeda dengan versi sebelumnya yang masih berbasis kode sumber terbuka Android, versi terbaru ini dirancang untuk memberikan kinerja yang lebih baik dan lebih mandiri.

Menelisik Desain iQOO 13, Bodi Ramping dengan Monster Halo

Menurut Gary Ng, seorang ekonom senior di Natixis, HarmonyOS Next adalah pencapaian besar bagi Tiongkok. “Ini adalah tonggak sejarah yang menunjukkan bahwa negara ini mampu mengurangi ketergantungan pada teknologi Barat,” ujarnya.

Lebih dari tiga juta unit Mate 70 telah dipesan melalui platform belanja online Huawei, meskipun pemesanan ini tidak mengharuskan pembelian langsung. Richard Yu, Ketua Grup Konsumen Huawei, menyatakan bahwa peluncuran ini adalah awal dari babak baru yang akan membawa Huawei kembali ke puncak pasar smartphone.

Tantangan Membangun Ekosistem Baru

Meluncurkan sistem operasi baru tentu bukan tanpa risiko. Huawei harus menghadapi tantangan besar dalam membangun ekosistem aplikasi yang kompatibel dengan HarmonyOS Next. Semua aplikasi harus dirombak total agar bisa berjalan dengan baik di sistem operasi ini.

Biaya yang dibutuhkan untuk menyesuaikan aplikasi pun tidak murah. Sebuah agensi di Tiongkok bahkan menyebutkan bahwa biaya untuk menyesuaikan aplikasi asing bisa mencapai 2 juta yuan atau sekitar Rp4,3 miliar. Hal ini menjadi tantangan bagi Huawei untuk meyakinkan pengembang aplikasi agar mau berinvestasi dalam ekosistem baru mereka.

Namun, Yu optimistis. “Kami yakin dalam dua hingga tiga bulan ke depan, pengalaman pengguna HarmonyOS akan lebih matang dan sempurna,” ujarnya. Huawei juga terus melakukan pembaruan aplikasi setiap hari untuk memastikan sistem operasi ini mampu bersaing dengan Android dan iOS.

Mate 70: Ponsel Canggih dengan Harga Kompetitif

Salah satu daya tarik utama Mate 70 adalah spesifikasinya yang mumpuni dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan produk premium lainnya. Dengan harga mulai dari $758 atau sekitar Rp11,8 juta, Mate 70 menawarkan teknologi canggih yang siap bersaing di pasar global.

Huawei sebelumnya juga sempat meluncurkan Mate XT, ponsel lipat tiga pertama di dunia dengan harga fantastis mencapai $2.800 atau hampir Rp44 juta. Meski demikian, Mate 70 hadir dengan harga yang jauh lebih ramah di kantong konsumen, tanpa mengurangi kualitas dan performa.

Bagi pengguna yang membeli Mate 70, Huawei memberikan opsi untuk memilih apakah ingin menggunakan HarmonyOS Next atau tetap pada sistem operasi yang lebih konvensional. Hal ini menunjukkan fleksibilitas Huawei dalam memberikan pilihan bagi konsumennya.

Peluncuran Mate 70 mendapat sambutan positif dari pasar. Banyak konsumen yang merasa bangga menggunakan produk dalam negeri. Zhang Nannan, salah satu pengguna Huawei, mengaku beralih dari iPhone ke Huawei karena kualitas kamera yang lebih baik dan sinyal yang lebih kuat. “Mendukung produk lokal juga menjadi alasan utama saya memilih Huawei,” ungkapnya.

Huawei juga menekankan pentingnya inovasi mandiri untuk menghadapi tekanan dari luar. “Kita harus terus berinovasi dan tidak boleh terganggu oleh negara lain,” tambah Zhang. Pernyataan ini mencerminkan semangat Huawei dalam membangun kemandirian teknologi.

Dampak Geopolitik dan Persaingan Global

Tidak bisa dipungkiri, langkah Huawei ini juga dipengaruhi oleh dinamika geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Sejak 2019, Huawei terkena sanksi berat dari pemerintah AS yang memutus akses perusahaan ini ke rantai pasok global dan komponen buatan AS. Sanksi ini sempat melumpuhkan produksi smartphone Huawei.

Namun, Huawei berhasil bangkit dengan mengandalkan inovasi dan kemandirian teknologi. Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Tiongkok pada teknologi asing dan memperkuat posisi Huawei di pasar global.

Masa Depan Huawei dan HarmonyOS

Keberhasilan HarmonyOS Next akan menjadi indikator penting apakah strategi mandiri Huawei dapat berhasil di pasar global. Menurut Toby Zhu, seorang analis senior di Canalys, generasi baru produk Huawei harus sukses karena ekspektasi masyarakat sangat tinggi. “Produk ini tidak boleh gagal, karena akan menjadi tolok ukur keberhasilan Huawei di masa depan,” ujarnya.

Namun, masih ada tantangan besar, terutama dalam menarik minat pengembang aplikasi internasional. Huawei harus terus meningkatkan kualitas perangkat lunak dan memberikan dukungan penuh bagi pengembang untuk membangun ekosistem yang solid.

Paul Triolo, mitra di Albright Stonebridge Group, menyarankan agar Huawei fokus pada pengembangan jangka panjang dan memberikan kepercayaan kepada komunitas pengembang bahwa mereka berkomitmen terhadap ekosistem Harmony.

Baca Juga :

Baca Juga :

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.


author-img_1

Siti Sarifah Aliah

Reporter

Jurnalis teknologi dan gadget sejak 2005. Mulai dari Majalah Digicom, pernah di Tabloid Ponselku, pendiri techno.okezone.com, 5 tahun di Viva.co.id, 2 tahun di Uzone.id. Pernah bikin majalah digital Klik Magazine, sempat di perusahaan VAS Celltick Technologies. Sekarang jadi founder Gadgetdiva.id, bantuin Indotelko.com dan Gizmologi.id. Supermom dengan 2 orang superkids. update

Artikel Terkait

Yang Harus Ada di Laptop PC AI, Seperti HP OmniBook X dan EliteBook Ultra
Gadget

Yang Harus Ada di Laptop PC AI, Seperti HP OmniBook X dan EliteBook Ultra

HP OmniBook X dan HP EliteBook Ultra, PC AI pertama dari HP yang dibangun dari awal dengan arsitektu..

Menelisik Desain iQOO 13, Bodi Ramping dengan Monster Halo
Gadget

Menelisik Desain iQOO 13, Bodi Ramping dengan Monster Halo

iQOO 13 resmi masuk Indonesia pada Kamis (28/11). Perangkat hadir dengan desain lebih tipis yang dil..

Bikin Video Sinematik Berkualitas Tinggi Pakai Galaxy S24 FE, Yuk!
Gadget

Bikin Video Sinematik Berkualitas Tinggi Pakai Galaxy S24 FE, Yuk!

Maksimalkan pembuatan konten video sinematik dengan Galaxy S24 FE. Fitur kamera 8K dan Super HDR mem..

iQOO 13 dengan Chipset Snapdragon 8 Elite Mendarat di Indonesia, Harga Mulai 9 Jutaan
Gadget

iQOO 13 dengan Chipset Snapdragon 8 Elite Mendarat di Indonesia, Harga Mulai 9 Jutaan

iQOO 13 telah resmi menyambangi pasar Indonesia. Perangkat ini menjadi perangkat pertama yang menggu..


;