GadgetDIVA - Chip Snapdragon X Elite dari Qualcomm mencuri perhatian sebelum dirilis, berkat klaim performa tinggi dan daya tahan baterai yang mengesankan untuk laptop. Setelah dirilis pada Juni lalu, hype tersebut tetap terjaga, karena Qualcomm berhasil menghadirkan pengalaman Windows-on-Arm yang sangat kuat, menyaingi performa MacBook dari Apple.
Salah satu contoh terbaik dari kehebatan Snapdragon X Elite adalah Microsoft Surface Laptop 7. Dalam ulasan Surface Laptop 7, perangkat ini meraih skor sempurna berkat performa luar biasa dan daya tahan baterai hingga 16 jam—keduanya didukung oleh chip Snapdragon X Elite.
Namun, apakah kesuksesan ini bisa diterjemahkan ke dunia CPU desktop? Mampukah Qualcomm menyaingi AMD dan Intel pada 2025? Mari kita telaah lebih dalam.
Baca Juga
Kekuatan Chip Arm Qualcomm Saat Ini
Chip Snapdragon X Elite terbukti sangat kompetitif, bahkan mengungguli performa chip dari Intel dan AMD. Berdasarkan perbandingan skor Geekbench 6 yang dilakukan oleh Tom’s Hardware, Snapdragon X Elite unggul hingga 18-25% dibandingkan pesaingnya.
Namun, perlu dicatat bahwa keunggulan ini hanya berlaku pada laptop. Salah satu daya tarik utama Snapdragon X Elite adalah efisiensi daya, yang lebih relevan untuk perangkat mobile seperti laptop. Untuk PC desktop, efisiensi daya tidak sepenting performa mentah.
Qualcomm sebenarnya berencana meluncurkan PC mini bertenaga Snapdragon pada Juni, tetapi proyek tersebut dibatalkan pada Oktober karena tidak memenuhi standar perusahaan. Meski demikian, pernyataan CEO Qualcomm, Cristiano Amon, mengindikasikan bahwa perusahaan ini berkomitmen penuh untuk memasuki pasar desktop.
Baca Juga
Tantangan Qualcomm di Pasar Desktop
Walaupun Qualcomm menjanjikan inovasi, AMD dan Intel sudah terlalu mapan di pasar CPU desktop. Kedua perusahaan ini dikenal sebagai pilihan utama bagi pengguna yang ingin membangun PC, baik untuk gaming maupun produktivitas.
Saat ini, AMD unggul di segmen gaming PC, sementara Intel menjadi pilihan utama untuk kinerja produktivitas maksimal. Untuk menantang dominasi ini, Qualcomm harus menawarkan chip desktop dengan harga lebih terjangkau tanpa mengorbankan performa.
Salah satu daya tarik utama dari PC mini Snapdragon X Elite adalah harganya yang diperkirakan sekitar $899. Jika Qualcomm bisa menghadirkan CPU desktop dengan harga serupa, produk ini bisa menjadi pilihan menarik untuk bisnis yang membutuhkan PC murah dengan performa layak.
Namun, kompatibilitas software tetap menjadi isu besar. Misalnya, game populer seperti Baldur’s Gate 3 memang bisa dijalankan di laptop Snapdragon X Elite, tetapi untuk gaming desktop dengan GPU tambahan, performanya masih menjadi tanda tanya besar.
Saingan Baru: Nvidia Masuk Pasar CPU Arm
Selain harus bersaing dengan AMD dan Intel, Qualcomm juga harus menghadapi ancaman baru dari Nvidia. Rumor menunjukkan bahwa Nvidia sedang mengembangkan chip Arm untuk Windows pada 2025. Mengingat reputasi Nvidia di kalangan pembangun PC, perusahaan ini bisa menjadi saingan berat bagi Qualcomm.
Nvidia dilaporkan berfokus pada System-on-Chip (SoC) untuk laptop, tetapi tidak menutup kemungkinan mereka juga akan mengembangkan chip Arm untuk desktop. Dengan basis pengguna yang sudah percaya pada produk Nvidia, Qualcomm harus bekerja ekstra keras untuk bersaing.
Meski Qualcomm memiliki potensi besar, sulit untuk membayangkan perusahaan ini mampu menggoyang dominasi AMD dan Intel di pasar CPU desktop pada 2025. Qualcomm harus menghadirkan produk yang kompetitif dari segi performa, harga, dan kompatibilitas software untuk benar-benar masuk ke pasar desktop.
Dengan Nvidia juga siap bersaing di segmen Arm, Qualcomm memiliki banyak tantangan di depan. Namun, terlepas dari itu, potensi inovasi dari Snapdragon X Elite tetap memberikan harapan untuk masa depan CPU desktop.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.