Silver Snipers, Geng Opa Oma yang Jago Main Counter-Strike
- by Siti Sarifah Aliah
- Minggu, 29 September 2024 - 06:27 WIB
GadgetDiva – Silver Snipers, tim esports unik yang terdiri dari pemain berusia di atas 60 tahun, yang menaklukkan dunia Counter-Strike. Paradiva, di dunia gaming yang gemerlap ini, para veteran ini melangkah dengan penuh semangat dan keinginan untuk menantang stereotip usia. Semua berawal ketika Monica Idenfors, seorang pensiunan yang baru saja menikmati masa tuanya, menemukan iklan mencari lansia untuk menjadi bagian dari tim esports. Tanpa disangka, kesempatan ini mengubah pandangan dunia terhadap para pemain senior dan kompetisi gaming.
Source : PGcom
Dari Pensiun Menuju Kompetisi Gaming Silver Snipers
Usia tak menjadi batasan bagi Idenfors yang berumur 62 tahun, anggota termuda dari Silver Snipers. Anggota tim lainnya berusia 62 hingga 81 tahun, dan meski belum pernah bermain Counter-Strike sebelumnya, hal ini tak menyurutkan semangat mereka. Disponsori oleh Lenovo dan dibimbing oleh mantan pemain profesional Counter-Strike, Tommy "Potti" Ingemarsson, tim ini menyiapkan diri dengan pelatihan intensif selama tiga minggu untuk menghadapi turnamen debut mereka di DreamHack, festival digital ternama di Swedia.
Source : PGcom
Persiapan menuju DreamHack bukanlah hal yang mudah. Para anggota, yang semula pemula, dilatih dengan intensif oleh Ingemarsson. Mereka mempelajari keterampilan dasar seperti menargetkan, mengenali lawan, mengatur permainan, dan memahami strategi. Semangat belajar mereka sangat tinggi; para pemain sering datang ke latihan dengan banyak pertanyaan. Salah satu anggota bahkan mencetak tata letak keyboard CS untuk dibagikan. Dengan dedikasi tinggi, mereka cepat mengembangkan minat dalam hobi baru ini. Setiap anggota memilih nama panggilan gamer, seperti "Knitting Knight" untuk Wanja Godänge dan "Berra-Bang" untuk Bertil Englund.
Counter-Strike: Game yang Menantang namun Terjangkau
Counter-Strike dikenal sebagai game tembak-menembak intens, namun dipilih karena lebih mudah dipahami dibandingkan judul esports lain seperti Overwatch atau League of Legends. Menurut Ingemarsson, game ini memiliki tujuan yang mudah dipahami, dengan fokus pada strategi dan membidik, menjadikannya titik awal yang solid bagi para gamers senior. Meski menantang, dasar-dasar permainan cepat dipelajari oleh tim.
Source : PGCom
Di DreamHack, Silver Snipers bertanding melawan tim-tim berpengalaman. Meski kalah dalam dua pertandingan mereka, semangat juang para senior tetap membara saat berhasil memenangkan satu ronde. "Knitting Knight" bahkan berhasil membidik tiga headshot dalam satu game. Respons komunitas gaming sangat positif; banyak yang mengagumi keteguhan dan semangat tim ini. Hal ini menumbuhkan minat dari para senior lain yang ingin bergabung. Idenfors menggambarkan pengalaman ini sebagai penerimaan yang hangat dan positif. Bahkan, suaminya yang awalnya skeptis mulai tertarik mencoba Counter-Strike.
Masa Depan Esports untuk Senior
Setelah turnamen pertama mereka, Silver Snipers kini fokus pada masa depan. Tim berencana untuk lebih serius dalam pelatihan, rutin berlatih, dan mungkin merambah ke judul esports lain. Ingemarsson juga menawarkan pelajaran mingguan gratis di Inferno Online bagi para senior yang tertarik, memperluas audiens esports. Bagi Idenfors, bergabung dengan Silver Snipers memberikan dampak positif yang melampaui layar, meningkatkan keterampilannya dalam hobi lainnya, serta menjadi sarana baru untuk relaksasi.
Source : PGcom
Silver Snipers membuktikan bahwa tidak ada batasan usia dalam kompetisi gaming. Dengan tekad, semangat, dan dukungan dari pelatih serta komunitas, mereka menembus stereotip dan membuka esports bagi demografi baru. Seiring dengan perjalanan mereka, kisah ini mengingatkan bahwa game adalah untuk semua, tanpa memandang usia. Dengan rencana untuk terus berkompetisi dan berkembang, Silver Snipers bukan hanya sekedar tim unik — mereka adalah pelopor dalam era baru esports. Paradiva, mereka menunjukkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk mempelajari hal baru.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.
Siti Sarifah Aliah
ReporterJurnalis teknologi dan gadget sejak 2005. Mulai dari Majalah Digicom, pernah di Tabloid Ponselku, pendiri techno.okezone.com, 5 tahun di Viva.co.id, 2 tahun di Uzone.id. Pernah bikin majalah digital Klik Magazine, sempat di perusahaan VAS Celltick Technologies. Sekarang jadi founder Gadgetdiva.id, bantuin Indotelko.com dan Gizmologi.id. Supermom dengan 2 orang superkids. update
Artikel Terkait
Garena Kembali Hadirkan Turnamen Dawn of Champions 2024
Garena Undawn akan menyelenggarakan turnamen Dawn of Champions (DOC) 2024 untuk pemain Undawn di Ind..
- by Jundi Amrullah
- 3 bulan lalu
- 3,250
Kolaborasi Bank Mandiri dan Level Infinite di Livin’ Gamers Festival 2024
Festival ini merupakan kolaborasi dengan Level Infinite, publisher game populer "Honor of Kings," da..
- by Jundi Amrullah
- 3 bulan lalu
- 3,250
Garmin Fenix E: Smartwatch Esensial dengan Fitur Terbaik untuk Penggemar Olahraga
Garmin Fenix E dirilis di Indonesia sebagai versi lebih terjangkau dari Fenix 8 series, dengan fitur..
- by Firda Zahara
- 3 bulan lalu
- 3,250
Hadirkan Game Fest, TECNO Gelar Tournament Esport Pertamanya
TECNO akan menyelenggarakan Game Fest, turnamen e-sport pertama di Indonesia, acara ini berlangsung ..
- by Jundi Amrullah
- 3 bulan lalu
- 3,250