Era New Normal, ikuti tips ini untuk menjaga kulit saat menggunakan masker
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- Sabtu, 20 Juni 2020 - 15:02 WIB
Jessica Wu, seorang dermatologis di Los Angeles, memberi tips jaga kulit saat menggunakan masker. Pasalnya, beberapa bulan terakhir ini pasiennya secara random sering memberi pertanyaan terkait iritasi kulit dan hubungannya dengan penggunaan masker. Simak ulasannya, ya!
Dilansir dari sebuah artikel di Vox, menyatakan bahwa selama masa karantina di Los Angeles, beberapa dermatologis menyatakan bahwa pasien mereka banyak yang memerhatikan kulit mereka. Beberapa dari mereka jarang yang menggunakan masker dalam waktu yang salam selama pandemi.
Hasilnya, mereka yang memiliki kulit lebih sensitif atau berminyak telah ditemukan beberapa komplikasi kecil seperti, jerawat munculnya eksim atau roacea dan iritasi kulit pada umumnya. Dermatologis melaporkan bahwa mereka melihat lebih banyak jerawat selama beberapa bulan terakhir, menggunakan masker tidak menjadi satu-satunya alasan.
Hal tersebut disebabkan oleh penyesuaian tubuh dan kulit seseorang selama karantina. Pandemi COVID-19 ini membuat banyak orang tertekan, cemas dan gelisah sehingga produksi kortisol dalam tubuh mereka meningkat dan akhirnya memproduksi minyak dalam kulit.
Pada bulan April, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyarankan masyarakat untuk mengenakan masker non-medis dan face shield sebagai bentuk dari pencegahan virus corona.
Banyak negara bagian yang mengharuskan masyarakat untuk menggunakan masker ketika berpergian ke luar rumah. Seperti pada angkutan umum dan toko bahan makanan.
Namun, banyak penyedia layanan dan pekerja kesehatan telah memakai masker khusus selama berjam-jam tanpa melepasnya sejak pandemi. Banyak dari mereka yang mengalami kerusakan pada kulit yang cukup memyakitkan.
Kerusakan kulit tersebut seperti, gesekan dan lecet. Sehingga mereka harus melapis masker mereka dengan perban atau tali yang disesuaikan di sekitar kepala agar mengurangi rasa sakit.
Sementara itu, banyak orang yang mengalami secara langsung ketidaknyamanan yang disebabkan dari pemakaian masker. Pada umumnya, mereka tidak mengenakan respirator tingkat medis untuk waktu yang lama setiap hari.
Sebenarnya, ada banyak opsi masker non-medis yang dapat digunakan. Mengingat banyak pebisnis pakaian dan perusahan yang telah mengalihkan produksi mereka menjadi produksi masker kain.
Maka dari itu, Jessica Wu memberi tips untuk jaga kulit saat menggunakan masker. Untuk pasiennya dengan kulit sensitif, Wu menyarankan untuk tidak mengenakan masker yang berbahan serat sintetis seperti, spandex dan wol.
“Jangan mengenakan bahan tersebut. Banyak campuran kain sintesis dengan kandungan bahan kimia yang dapat mengiritasi kulit dan membuat mereka tidak bisa bernapas,” ujarnya. Wu mengajurkan untuk memakai masker yang terbuat dari serat alami, seperti katun, bambu atau sutera alam untuk mengurangi kemungkinan iritasi.
Mengutip dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Chicago dan Argonee National Laboratory, Wu menyarankan untuk mengenakan penutup wajah yang dibuat dengan benar dari bahan-bahan ini merupakan penghalang yang efektif untuk partikel aerosol.
Menutup wajah kita dengan masker akan menghasilkan uap air antara kain dengan kulit wajah kita. Sehingga, uap air itu menghasilkan kelembaban dengan suhu yang lebih hangat. Kelembaban itulah yang membuat kulit kita berjewarat. Dalam beberapa kasus juga menyebabkan dermatitis kontak, seperti ruam gatal yang tidak nyaman pada kulit.
Apalagi bagi kalian yang sering berolahraga dengan masker. Produksi minyak berlebih menyebabkan kotoran dan keringat menyatu dan terperangkap. Hal tersebutlah yang menyebabkan timbulnya jerawat di sekitar dagu, rahang, pipi atau daerah mulut.
Selanjutnya, Wu merekomendasikan penggunaan primer makeup yang berbasis oil-free untuk mengurangi iritasi dari masker pada kulit mereka. Produk lain yang dijual bebas, seperti pembersih belerang dari toko obat setempat dapat membantu mengobati jerawat lebih jauh.
Maka dari itu, kebersihan sangat penting. Selama pandemi, kita tidak boleh menyentuh wajah atau menggunakan produk apapun sebelum mencuci tangan. Prinsip tersebut sebenarnya berlaku juga dalam menggunakan masker. Seseorang idealnya mencuci muka dengan pembersih yang lembut dan menyabuni tangan mereka sebelum menggunakan masker, begitupula setelah melepasnya.
Wu juga menyarankan kita untuk membersihkan hidung dan mulut dengan cermat. “Sebelum kamu pergi keluar rumah di siang hari, gunakan pelembab atau makeup jika kamu memakainya, sunblock, lalu kemudian masker,” ujarnya. “Kita belajar sedari sekolah kedokteraan untuk tidak menyentuh bagian luar masker karena dapat mencemari kulit dari luar dengan tangan yang tidak bersih.”
Artikel Terkait
Twitter punya fitur notifikasi khusus untuk kekerasan berbasis gender
Twitter meluncurkan fitur notifikasi khusus untuk kekerasan berbasis gender di tujuh negara Asia ..
- by Jihan Nasir
- 4 tahun lalu
- 3,250
Ingin jadi live game streamer terkenal? Intip langkah-langkah ini
Paradiva yang gemar bermain game, sepertinya kamu harus mengembangkan hobi kamu agar menjadi Live..
- by Jihan Nasir
- 4 tahun lalu
- 3,250
Jomblo main Tinder harus punya banyak pulsa Telkomsel, ini alasannya
Telkomsel lakukan kolaborasi bersama aplikasi Tinder, menghadirkan fasilitas voucher Tinder Plus..
- by Jihan Nasir
- 4 tahun lalu
- 3,250
Kembali, Oppo gandeng Disney Pixar's ciptakan aplikasi Be A Greater You
Oppo kembali gandeng Disney Pixar’s untuk menciptakan aplikasi Be A Greater You, yang meru..
- by Jihan Nasir
- 4 tahun lalu
- 3,250