CEO Twitter Jack Dorsey mengonfirmasi bahwa platform media sosial sedang menjajaki model layanan berlangganan dalam panggilan dengan analisi yang dilakukan pada Kamis (23/7) lalu.

Berdasarkan laporan dari CNN yang dilansir oleh Bussinses Insider, Jack Dorsey menyatakan bahwa bar “sangat tinggi” untuk meminta pengguna Twitter membayar untuk layanan berlangganan. Namun, ia menyatakan Twitter memang masih dalam fase yang sangat awal dalam mengeksplorasi lebih banyak cara untuk mendapatkan keuntungan dari platform tersebut.

Laporan sebelumnya muncul tentang model berlangganan yang dikabarkan untuk situs pada awal Juni. Seorang juru bucara Twitter menolak untuk berkomentar dan malah menunjukkan surat Q2 perusahaan kepada pemegang saham. Pada halaman 7 surat itu menyatakan:

“Kami juga sedang dalam tahap awal mengeksplorasi peluang produk pendapatan tambahan untuk melengkapi bisnis periklanan kami. Ini mungkin termasuk langganan dan pendekatan lain. Meskipun, eksplorasi kami sangat awal dan kami tidak mengharapkan pendapatan appun yang dikatikan dengan peluang ini pada tahun 2020. Anda mungkin melihat tes atau mendengar kami berbicara lebih banyak tentang mereka sat perkerjaan kami berlangsung.”

Berita itu muncul saat pendapatan iklan menurun di tengah pandemi dan ketika perusahaan-perusahaan mencari pendapatan tambahan sebagai jalan keluarnya. Penjualan iklan Twitter telah menurun 23 persen selama krisis kesehatan global, menurut laporan pendapatan Q2 perusahaan.

CEO Twitter Dorsey juga terus bergulat dengan kekacuan yang ditinggalkan oleh hackers besar-besaran yang mengambil alih situs web pada Rabu lalu. Lebih dari 100 akun Twitter terverifikasi, seperti Elon Musk dan Barack Obama yang diretas dalam penipuan bitcoin.

Oleh karena, peretasan dan risiko keaman yang ditampakkannya, Dorsey dan Twitter juga dapat diseret ke dalam sorotan audiensi antimonopoli mendatang dimana CEO Apple, Google, Facebook dan Amazon akan bersaksi di depan Kongres.

Baca juga, Para pengguna iOS nantinya bisa bikin ikon Twitter mereka sendiri