Pandemi Bikin Dokter dan Pasien Hindari Bertemu
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- Sabtu, 22 Agustus 2020 - 16:08 WIB
Pandemi bikin dokter dan pasien hindari bertemu. Maka dari itu, pemerintah ingin mendorong dalam transformasi digital dalam bidang kesehatan tengah pandemi COVID-19, yaitu dengan membuat telemedisin. Memungkinkan para pasien untuk tetap berkonsultasi dengan dokter mereka secara daring.
Rencana tersebut disampaikan langsung oleh Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika yang membuka Diskusi Publik Telemedisin untuk Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan hari ini (22/8) di Kominfo.
Johnny menilai telemedis bisa menjadi solusi bagi dokter untuk memberi layanan kesehatan kepada pasiennya dari jarak jauh tanpa harus bertatap muka. Menurutnya, saat ini banyak masyarakat yang sudah memilih layanan telemedis, jika ingin berkonsultasi dengan dokter.
Ia mengutip dari data McKinsey (2000), 44 responden menyatakan bahwa mereka beralih dari konsultasi tatap muka ke konsultasi daring. “Katadata juga mencatat terjadi lonjakan kunjungan ke aplikasi telemedis sebesar 600 persen selama masa pandemi,” ungkapnya. Menurut Menteri Kominfo ini, pandemi menjadi salah satu faktor yang mempercepat transformasi digital.
Lebih lanjut, Johnny menyatakan bahwa penggunaan layanan telemedis dapat membantu penanganan COVID-19 secara lebih luas. Menurutnya, layanan ini dapat mengantisipasi jumlah pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit.
“Cara ini, misalnya, bisa membantu untuk mendeteksi hingga ke tahapan apakah seorang pasien harus menjalani tes PCR atau tidak. Lebih lanjut lagi, bantuan konsultasi telemedis bisa menekan jumlah pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit atau pusat layanan kesehatan lainnya,” jelasnya.
Saat ini, ada banyak teknologi dengan berbagai tujuan sedang dikembangkan dalam masa pandemi ini. Mulai dari symptoms check sampai deteksi lebih dari 600 jenis penyakit secara digital.
“Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence), Big Data Analytics, Internet of Things, dan sederet teknologi digital lainnya membuka kesempatan-kesempatan baru dalam perbaikan kualitas dan peningkatan kecepatan layanan kesehatan,” tegasnya Kominfo.
Menteri Kominfo menyatakan, percepatan transformasi digital nasional tentu mampu memperluas dan memperbaiki kualitas layanan telemedis, bahkan diharapkan dapat menjangkau daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T).
“Untuk mencapai tujuan tersebut, saya sangat berharap kerjasama antara Kementerian Kominfo, Kementerian Kesehatan, IDI, ATENSI, beserta ekosistem terkait lainnya, akan terus berlanjut di masa-masa yang akan datang. Kerjasama ini tentu perlu dilandasi dengan nafas kolaboratif dan berkelanjutan,” harapnya.
Baca juga, 2 Menteri Wanita Bicara Upaya Hadapi Pendemi COVID-19
Artikel Terkait
Desain web lama Facebook akan hilang pada bulan September
Facebook akan memiliki desain web baru pada bulan September mendatang. Dilaporkan halaman dukunga..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 4 tahun lalu
- 3,250
Lakukan tips ini pada akun kamu untuk menghindari hackers
Setelah mengetahui cara mengatasi akun yang dihack. Hal selanjutnya yang harus kamu ketahui adala..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 4 tahun lalu
- 3,250
Ikuti Tips ini untuk mengatasi akun kamu yang dihack
Paradiva, apa yang akan kamu lakukan jika tiba-tiba akun milikmu dihack oleh seseorang? Pasti bak..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 4 tahun lalu
- 3,250
TikTok Kalahkan Facebook, Ini 5 Media Sosial Popular di Dunia
TikTok kalahkan Facebook sebagai media sosial terpopular di dunia. Paradiva sudah tau belum 5 med..
- by Firda Zahara
- 4 tahun lalu
- 3,250