Parler, Medsos Baru yang Nggak Punya Aturan
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- Selasa, 10 November 2020 - 12:09 WIB
Kalau kamu melihat grafik App Store Apple hari ini, kamu akan menemukan aplikasi Parler yang menduduki posisi paling atas dalam kategori aplikasi gratis.
Parler sendiri merupakan jaringan sosial baru yang didirikan oleh John matze dan Jared Thomson. Dua pemrogram yang berbasis di Nevada pada tahun 2018.
Apa itu Parler?
Situs web ini menyebut dirinya sebagai alternatif microblogging “kebebasan berbicara” untuk platform Twitter. Menurut para pendiri, perusahaan teknologi besar ini jelas memiliki bias anti konservatif dan menyensor pandangan tersebut.
Selama musim panas 2020, Parler menjadi sangat populer di kalangan konservatif dan pendukung Trump ketika platform media sosial besar seperti Facebook dan Twitter menindak informasi yang salah. Pengguna secara salah mengklaim bahwa aturan baru menargetkan kaum konservatif dan bahwa mereka telah dibungkam.
Sementara, Parler didirikan sebagai jejaring sosial konservatif, platform tersebut tidak lepas landas sampai lonjakan pengguna baru bergabung dengan aplikasi setelah tweet Presiden Trump ditampar dengan label peringatan informasi yang salah oleh Twitter.
Situs ini dinamai dari kata Perancis yang berarti “berbicara”. Platform ini dilaporkan telah memiliki 2,8 juta pengguna sejak Juli 2020. Namun, menurut sebuah posting di situs web dari John Matze pada hari Minggu, Parler baru-baru ini mendapatkan 2 juta pengguna baru.
Menurut firma analitik seluler Sensor Tower, Parler menerima sekitar 636.000 unduhan dari Google Play dan App Store di AS pada 8 November. Ini melampaui hari terbaik Parler sebelumnya di bulan Juni, ketika menerima 119.000 unduhan baru.
Menara Sensor memperkirakan bahwa Parler telah menerima lebih dari 980.000 unduhan di AS sejak hari pemilihan. Secara total, aplikasi tersebut telah diunduh sekitar 3,6 juta kali di AS.
Politisi konservatif AS seperti Ted Cruz dan Devin Nunes sempat menulis pada Tweetnya terkait Parler. Mereka mengajak para followersnya untuk menggunakan media sosial tersebut. Begitu pula dengan para politisi dan public figure sayap kiri lainnya.
Para Pengguna Parler
Selanjutnya, sebenarnya siapa sih yang menggunakan Parler? Jawabannya adalah tergantung pada definisi kamu tentang “menggunakan” Parler.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Parler mendaftarkan banyak pengguna baru selama musim panas. Beberapa dari pengguna Parler ini hanya mencari rumah baru yang ramah konservatif sebagai tambahan dari jejaring sosial lain tempat mereka berada. Sementara yang lainnya tidak punya pilihan, pasalnya konten mereka mengakibatkan larangan di platform media sosial arus utama.
Sistem Penyensoran
Lantas, bagaimana dengan sistem penyensoran pada platform ini? Banyak kamu konservatif mengkalim mereka bergabung dengan Parler karena dugaan penyensoran di platform media sosial utama.
Namun, untuk jaringan sosial yang memasarkan dirinya sebagai platform “kebebasan berbicara”, ada banyak konten terlarang yang disensor oleh Parler dan itu bukan konten. Parler juga terkait secara hukum untuk “menyensor”.
Aturan Parler dalam melarang pornografi, mempromosikan narkoba dan pencabulan. Situs telah melarang pengguna karena melanggar beberapa aturan situs yang lebih spesifik. Aturan ini juga menyatakan bahwa “rumor palsu” dilarang dalam platform.
“Jangan dengan sengaja membagikan rumor yang kamu tahu palsu tentang pengguna/orang lain,” ditulis dalam pedoman Parler.
Perbedaan Parler dari Media Sosial Lainnya
Aplikasi Parler merupakan penggabungan dari Facebook, Twitter dan Reddit. Dengan gabungan fitur dari platform sosial ini, berarti semuanya akan terlihat berantakan.
Interface pengguna memiliki banyak ha yang harus dilakukan jika Parler ingin dirinya dianggap serius. Secara estetika memang tidak menyenangkan dan sangat glitchy.
Seseorang dapat mem-follow pengguna lainnya, saling tag dalam postingan mereka, “echo” konten lain yang setara dengan berbagi atau retweet. Serta, meningkatkan posting yang mereka sukai.
Yang menarik dari fitur Parler adalah verifikasinya. Pada dasarnya, setiap pengguna yang ingin mengonfirmasi bahwa mereka adalah seseorang yang mereka katakan.
Jadi, saat pengguna mengirim formulir identifikasi ke Parler, mereka akan menerima lencana yang menunjukkan kepada pengguna lain bahwa platform telah mengonfirmasi identitas mereka.
Verifikasi ini berbeda dengan centang biru yang diberikan oleh Twitter. Alih-alih memberikan centang biru, Parler menggunakan lencana emas untuk “Verified Influencer”.
Baca juga, Maxstream suguhkan serial orginial “Dibalik Lubang Kunci”
Artikel Terkait
Intip wisata edukasi tanaman aromatik khas Indonesia
Indonesia telah lama dikenal sebagai surganya rempah-rempah dan tanaman aromatik di mata dunia ya..
- by Jihan Nasir
- 4 tahun lalu
- 3,250
MAXstream suguhkan serial original, “Dibalik Lubang Kunci”
Platform MAXstream hadirkan tontonan hiburan terbaru original yang berjudul “Dibalik Lubang..
- by Jihan Nasir
- 4 tahun lalu
- 3,250
Begini cara bikin video layaknya sebuah film ala Yandy Laurens
Yandy Laurens sebagai sutradara berbakat tanah air yang sekaligus mentor di acara Galaxy Movie St..
- by Jihan Nasir
- 4 tahun lalu
- 3,250
Yandy Laurens jadi mentor di Galaxy Movie Studio 2020 yang ketiga
Pada rangkaian sesi workshop Galaxy Movie Studio (GMS 2020) yang ketiga, selain dihadiri sepuluh ..
- by Jihan Nasir
- 4 tahun lalu
- 3,250