Netflix ungkap alasan di balik kesuksesan dari acara original mereka. Ternyata salah satu alasannya karena Netflix menggunakan teknologi AI untuk memasarkan acara mereka.

Jika keputusan Netflix dalam memasarkan ratusan acara originalnya tampak diperhitungkan. Hal tersebut mungkin memang benar.

Netflix telah menguraikan bagaimana mereka menggunakan teknologi AI untuk memasarkan acara dan memprediksi kesuksesan dengan cara yang mungkin tidak dapat ditandingi oleh angka box office konevensional dan peringkat Nielsen.

Secara efektif, hal ini bermuara pada menemukan koneksi dan menentukan kemungkinan ukuran audiens. Metode ini bergantung pada pembelajaran transfer, dimana parameter yang dipelajari dari “source task” meningkatkan kinerja “target task”.

Dalam kasus ini, source tasknya sederhana: judul apa yang sebanding dengan Netflix original dan penayangan seperti apa yang dapat diharapkan layanan tersebut?

Untuk perbandingan tematik, Netflix membuat “similarity map” dimana AI menggunakan metadata, tag dan ringkasan acara (“embeddings” di dunia Netflix) untuk membantu menentukan link ke judul lain. Pemasar akan tahu acara dan film mana yang membantu menggambarkan genre komedi masa mendatang, misalnya.

Dengan ukuran audiens, layanan memiliki model AI yang membandingkan ukuran audiens pekerjaan serupa di negara tertentu. Jika sebuah drama kemungkinan besar akan sukses di Spanyol, Netflix mungkin tidak hanya meningkatkan pemasaran di wilayah tersebut, namun juga menyiapkan sulih suara dan subtitle lebih awal.

Sistemnya diawasi sendiri, memungkinkan mereka mengakses lebih banyak judul daripada jika dibatasi pada info Netflix sendiri.

Teknologi AI ini memudahkan Netflix untuk memasarkan banyak konten original dan menghilangkan beberapa subjektivitas yang dapat merusak kesuksesan beberapa acara.

Baca juga, Google Ujicoba Fitur Dark Mode untuk Penelusuran Web Desktop