Seorang gadis berusia 12 tahun telah mengajukan tuntutan ke pengadilan terhadap TikTok. Dia mempermasalahkan cara TikTok menangani data pengguna yang masih berusia belia (anak-anak), yang dianggap telah melanggar hukum di Uni Eropa dan aturan privasi di Inggris.
Gadis tersebut, yang namanya harus disamarkan demi kepentingan keamanan, telah melayangkan tuntutan tersebut ke pengadilan di Inggris. Bahkan tuntutannya itu juga mendapat dukungan dari banyak pihak, termasuk Komisi Perlindungan Anak di Inggris, Anne Longfield.
Dilansir melalui Business Insider, Longfield berharap gugatan ini akan membuat TikTok menghapus data-data milik gadis tersebut, yang disebut sebagai penggugat. Longfield juga mengklaim sebagai perwakilan gadis tersebut, dan akan meninggalkan jabatannya sebagai Komisi Anak pada Mei nanti.
Hakim Mark Warby memberikan hak anonimitas kepada penggugat dengan alasan bahwa jika identitasnya terungkap, dia mungkin akan dibully oleh teman sebayanya atau bahkan dilecehkan oleh influencers TikTok yang merasa status atau penghasilan mereka terancam.
Menanggapi hal ini, pihak TikTok mengatakan jika privasi dan keamanan pengguna merupakan prioritas utama mereka. Teknologi dan kebijakan yang mereka miliki melindungi semua pengguna, khususnya yang berusia muda.
“Gugatan ini dibuat tanpa pemberitahuan. Kami baru mengetahui tentang hal ini dan sedang mempertimbangkan implikasinya,” ujar juru bicara TikTok kepada Business Insider.
Secara teknis, TikTok sendiri memiliki kebijakan untuk tidak menerima pengguna di bawah usia 13 tahun. Ini bukan pertama kali TikTok dipermasalahkan atas caranya melindungi anak-anak di platformnya.
Pada 2019, TikTok, yang dulu bernama Musical.ly, setuju untuk membayar denda USD5,7 juta karena secara ilegal mengumpulkan data personal anak-anak di bawah 13 tahun. Mei tahun lalu, sekelompok advokasi menuduh TikTok melanggar aturan karena masih memiliki data terkait pemegang akun pengguna di bawah usia 13 tahun.
TikTok adalah salah satu platform media sosial yang perkembangannya paling cepat di dunia. TikTok memungkinkan penggunanya untuk membuat video pendek berdurasi 15 detik disertai musik, filter, dan beberapa fitur kreatif lainnya.
Hampir 4 tahun setelah diluncurkan, TikTok mengalami ledakan popularitas. Pada akhir 2019, tercatat terdapat 500 juta pengguna aktif di seluruh dunia. Aplikasi ini juga digandrungi oleh berbagai kalangan di Indonesia, termasuk figur publik.
Siapa sangka, aplikasi TikTok yang kita kenal seperti sekarang awalnya tidak muncul sebagai TikTok. Pada September 2016, perusahaan asal China, ByteDance meluncurkan aplikasi video pendek bernama Douyin. Dalam waktu 1 tahun, Douyin memiliki 100 juta pengguna dan 1 miliar tayangan video setiap hari.
Akibat meroketnya popularitas, Douyin melakukan ekspansi ke luar China dengan nama baru yang lebih eyecatching, yakni TikTok.
Artikel Terkait
Ternyata Windows 7 masih digunakan oleh 100 Juta Pengguna Komputer
Windows 7 tampaknya masih berjalan di setidaknya 100 juta mesin, meskipun Microsoft mengakhiri du..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 3 tahun lalu
- 3,250
Pembaruan Baru Taskbar Windows 10 Bawa Weather dan News Widget
Microsoft melakukan pembaruan pada taskbar Windows 10 dengan membawa tambahan weather dan news wi..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 3 tahun lalu
- 3,250
Gerai Fast Food Sudah Ada Sebelum Warga Pompeii Diserang Erupsi Gungung Vesuvius
Sisa-sisa gerai fast food telah ditemukan di Pompeii, memberi para akeolog gambaran sekilas tenta..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 3 tahun lalu
- 3,250
Likee menghadirkan fitur baru, bisa ubah wajah kamu jadi tokoh kartun!
Aplikasi Likee saat ini menghadirkan berbagai fitur baru seperti rangkaian efek kartun yang dapat..
- by Jihan Nasir
- 3 tahun lalu
- 3,250