Twitter sedang melakukan pengerjaan terhadap alat baru yang secara otomatis akan mendeteksi dan memblokir akun yang disalahgunakan untuk pengguna. Kabar ini disampaikan langsung oleh Twitter.

Dilansir dari Engadget, Twitter tidak memberikan banyak detail tentang fitur tersebut. Namun, dua screenshot yang dibagikan perusahaan menunjukkan opsi Safe Mode baru yang dapat dipilih pengguna untuk “secara otomatis memblokir akun yang menampilkan Twitter Rules dan menonaktifkan akun yang mungkin menggunakan penghinaan, panggilan nama, bahasa kasar atau kebencian.

Menurut slide, fitur tersebut akan membatasi kemampuan seseroang untuk mengirim tweet kepada kamu selama tujuh hari, selain menunjukkan balasan mereka kepada lebih sedikit orang. Twitter akan mengirimkan pemberitahuan ke ponsel kamu untuk memberi tahu kamu alat tersebut melakukan tugasnya.

Fitur seperti ini sudah lama muncul. Secara historis, Twitter belum melakukan pekerjaan terbaik dalam mengawasi platformnya yang menyebabkan pelecehan yang merajalela terhadap beberapa individu.

Hal-hal akhirnya muncuk ketika, pada tahun 2018, Jack Dorsey ditanya oleh Kongres mengapa perusahaan membutuhkan lebih dari lima jam untuk menghapus tweet yang melecehkan dan ditujukan kepada Meghan McChain.

Saat itu, Dorsey juga berjanji perusahaan akan mengambil pendekatan yang lebih proaktif untuk mengatasi masalah tersebut. Sejak itu, Twitter telah mendeteksi lebih dari 50 persen tweet yang melecehkan sebelum pengguna menandainya. Twitter tidak membagikan garis waktu saat berencana meluncurkan Safe Mode kepada pengguna.

Baca juga, Twitter Luncurkan Fitur Super Follow