TikTok bermitra dengan Virtual Dining Concepts (VDC) untuk meluncurkan TikTok Kitchens. Yakni, sebuah layanan delivery-only yang akan menghadirkan makanan dari resep viral dalam platform tersebut.

Dilansir dari The Verge, TikTok dan VDC dilaporkan akan membuka sekitar 300 lokasi di seluruh Amerika Serikat terlebih dahulu. Akan tetapi, mereka berencana untuk memperluas hingga 1.000 pada akhir 2022.

TikTok Kitchens akan beroperasi dari restoran yang ada, termasuk rantai yang dimiliki oleh salah satu pendiri VDC, Robert Erl, seperti Buca di Beppo dan Bertucci’s. Ini pada dasarnya adalah layanan ghost kitchen.

Namun, tidak seperti beberapa perusahaan di ceruk ini, dapur VDC nampaknya tidak beroperasi dari satelit. Melainkan, dapur tersebut diubah menjadi trailer di tempat parkir.

Sebagai deskripsi VDC terkait catatan layanan, TikTok Kitchens akan menggunakan dapur dan memiliki karyawan restoran yang ada. Mereka akan memberi pelatihan terlebih dahulu, mengemas makanan dan resep yang bersumber dari TikTok.

Untuk menjaga agar makanan yang disajikan tetap up-to-date, menu akan berputar setiap tiga bulan. Mengingat seberapa cepat konten viral datang dan pergi dari TikTok.

Bloomberg menyatakan bahwa menu awalnya akan menampilkan pasta feta panggang yang viral. Nampaknya merupakan resep yang paling banyak dicari di Google pada tahun 2021.

Diikuti juga dengan corn ribs, cheese-covered pasta chips dan smash burger. Kreator yang membuat resep menu tersebut akan menerima sebagian dari hasil.

“Krator akan menerima credit untuk hidangan dalam menu dan akan ditampilkan secara menonjol selama promosi,” ujar juru bicara TikTok, Elena Saavedra dalam sebuah pernyataan kepada The Verge.

VDC sendiri telah melihat kesuksesan dari MrBeast Burger. Merupakan dapur virtual yang pertama kali diluncurkan oleh Youtuber Ultra-populer, MrBeast menjelang akhir tahun 2020.

Bloomberg mencatat bahwa MrBeast menjual satu juta burger hanya dalam tiga bulan. Sekarang, restoran tersebut telah ada di 1.500 dapur seluruh dunia. Termasuk AS, Kanada dan Inggris.

Menurut Paradiva, perlu nggak nih dihadirkan di Indonesia?

Baca juga: Nostalgia Zaman Dulu Pakai Walkman Sony Ini