Fakta Hari Valentine yang Perlu Kamu Ketahui
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- Senin, 14 Februari 2022 - 07:00 WIB
Hari Kasih Sayang atau yang dikenal dengan Hari Valentine jatuh pada hari ini (14/2). Nah, Paradiva udah pada tahu belum ada fakta Hari Valentine yang selama ini kamu rayakan?
Hari Valentine sejatinya dirayakan oleh hampir seluruh orang di dunia dengan saling bertukar kado, memberi bunga, cokelat sampai surat cinta untuk seseorang yang mereka kasihi. Namun, di saat yang sama, Hari Valentine merupakan hari libur di awal abad ke-19.
Seorang sejarawan menghubungkan akar dari hari Valentine dengan pesta pora pagan liar yang mendahuli kelahiran Santo Valentine. Dilansir dari CNET, berikut adalah beberapa fakta Hari Valentine yang mesti kamu ketahui. Simak ulasannya ya, Paradiva!
Baca juga: 8 Twibbon Hari Valentine, Bikin Profil Makin Cantik
Asal-Usul Hari Valentine
Fakta Hari Valentine pertama yang mesti kamu ketahui adalah dimulai dari Lupercalia, sebuah festival Romawi Kuno untuk menghormati Juno, dewi pernikahan Romawi. Diadakan pada 15 Februari, Lupercalia juga menghormati Seritgala Capitoline, makhluk mitos yang diduga menyusui Romulus dan Remus, pendiri kembar Roma, ketika mereka ditinggalkan saat masih bayi.
Berasal dari setidaknya abad ke-6 SM, Luercalia adalah ritual bermuatan seksuak dan kekerasan. Dimana melibatkan pengorbanan anjing dan kambing jantan sebagai tanda kejantanan.
Para pendeta yang dikenal seabgai Luperci dahinya diolesi dara dari pisau kurba dan kemudian dibersihkan dengan wol yang direndam dalam susu. Keluarga Luperci kemudian memotong-motong kulit kambing dan berlari telanjang di kota, mencabuk wanita di dekatnya dengan kulit berdarah.
“Banyak wanita berpangkat juga sengaja menghalangi mereka dan, seperti anak-anak di sekolah, memebrikan tangan mereka untuk dipukul,” tulis Plutarch dalam bukunya yang berjudul Life of Caesar. “Yang dipercayai adalah bahwa dengan demikian, mereka akan tertolong dalam persalinan dan terhindar dari kemanduluan.”
Juga selama Lupercalia, pria akan memilih nama wanita dari toples dan mengantarnya ke festival. Dalam beberapa kasus, pasangan akan membentuk ikatan romantis. Lalu, terus berlanjut selama berabad-abad, bahkan setelah kenaikan agama Kristen di Roma, dengan Paus Hilarius dilaporkan menuntut Kaisar Anthemius untuk menghapusnya pada tahun 467 M.
Sekitar 30 tahun kemudian, Paus Gelasius mencoba mengganti ritus pagan dengan melembagakan Pesta Santi Valentine pada 14 Februari.
Ada beberapa cerita juga yang melibatkan orang Kristen bernama Valentine yang dieksekusi oleh Kaisar Romawi Claudius II, tetapi yang paling terkenal adalah seorang martir abad ketiga yang dipenjara karena diam-diam menikahi pasangan beragama Kristen dan membantu orang percaya yang dianiaya. Lalu, Valnetine dilaporkan dieksekusi pada 14 Februari 289 M.
Dalam satu cerita awal, seorang suci yang akan datang tersebut mengembalikan penglihatan putri sipir yang buta. Belakangan, legenda tersebut berkembang dengan menyertakan surat yang dia berikan kepada gadis tersebut sebelum dieksekusi. Kabarnya surat tersebut ditandatangani oleh “Your Valentine.”
Evolusi Hari Valentine
Unsur-unsur pernikahan, cinta dan romansa yang sudah dikaitkan dengan Lupercalia membuatnya cocok untuk hari raya Santo Valentine. Pada Abad Pertengahan di Eropa, orang peraya burung memilih pasangan mereka pada 14 Februari. Dalam bukunya Parliment of Fowls, Chaucer membayangkan dewi alam memasangkan semua burung pada hari “Seint Valentynes”.
Fakta hari valentine selanjutnya ada di abad ke-15, hari tersebut dikaitkan dengan kode courtly love yang mulai populer di Eropa. Beralih ke tahun 1400, Raja Charles VI dari Perancis menetapkan Piagam Pengadilan Cinta, “sebagai pengalih perhatian dari serangan wabah yang sangat buruk,” menurut sebuha posting di situs web Universitas Oxford. Para anggota akan bertemu untuk makan malam di Paris pada 14 Februari — para tamu pria diharapkan membawakan lagu cinta asli, yang akan dinilai oleh panel wanita muda.
Sementara, tradisi memebri bunga, permen dan surat cinta yang sekarang kita kenal muncul pada tahun 1600-an.
Baca juga: 5 Hadiah Valentine Kekinian, Say It With Xiaomi
Hari Valentine di Amerika Serikat
Pada tahun 1800-an, ketika pernikahan di Amerika bergeser dari aliansi ekonomi ke hubungan romantis, popularitas Hari Valentine melonjak. Menurut sejarawan Elizebeth White, mulai banyak orang yang bertukar sendok dan sarung tangan sbagai tanda kasih sayang.
“Ada semua sejarah nostalgia Hari Valentine dalam periode sastra populer ini yang menciptakan cerita sejarah [liburan] yang belum tentu akurat,” kata Nelson kepada Teen Vogue. “Mereka didaur ulang; kisah cinta yang sama dan cara-cara di mana inia dalah bentuk cinta yang ideal.”
Pada pertengahan 1800-an, Hari Valentien menjadi lebih dikomersialkan. Contohnya, di tahun 1850, Esther Howland, putri pemilik toko alat tulis di Worcester, Massachusetts, mulai memproduksi kartu Valentine berbatas renda dengan puisi, mawar dan lainnya yang sekarang diasosiasikan secara universal dengan adanya hari libur.
Kemudian, pada tahun 1868, pembuat coklad Inggris, Cadbury, menjual kotak pertamanya yang berbentuk hati. Bahkan pandemi global tak dapat menghentikan mereka untuk tetap merayakan hari Valentine.
Fakta Hari Valentine yang menarik di tahun 2021 terjadi di negara tersebut. Dimana orang Amerika menghabiskan sejumlah 21,8 mliar USD untuk berbelanja di Hari Valentine. Menurut Statista, naik 15,7 miliar USD satu dekade sebelumnya.
“Valentine bukan budaya kita”
Fakta Hari Valentine selanjutnya adalah merayakan hari tersebut di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, merayakan Valentine menjadi perdebatan tahunan belakang ini.
Oleh karena itu, lahirlah sebuah pernyataan “Valentine bukan budaya kita”. Hal tersebut lahir karena beberapa golongan melarang kita untuk merayakan hari tersebut.
Terutama bagi umat Muslim. Dimana perayaan Valentine sebenarnya bersinggungan dengan ajaran Islam.
Sementara, beberapa lain masih tetap merayakan Hari Valentine dengan orang terkasihnya. Belum ada pernyataan dan hukum resmi yang melarang perayaan hari kasih sayang di Tanah Air kita ini.
Namun, seiring berjalannya waktu, pernayataan “Valentine bukan budaya kita” malah dijadikan bahan lelucon oleh warganet. Hingga menjadi trending topic karena digunakan untuk sebuah tagar. Tak banyak dari mereka malah membuat meme dari pernyataan tersebut dan berlomba-lomba melucu di Twitter.
Nah, gimana nih pendapatmu terkait Fakta Hari Valentine ini, Paradiva?
Baca juga: Rekomendasi Persiapan Hadiah Hari Valentine ala Shopee
Artikel Terkait
Paris Hilton Pamerkan NFT Miliknya di Instagram
Tahun 2022 mungkin bisa dikatakan tahunnya artis-artis menyambangi dunia NFT, baik lokal maupun H..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 2 tahun lalu
- 3,250
Tinder Bawa Fitur Blind Date di Indonesia, Begini Cara Kerjanya
Tinder baru saja meluncurkan fitur Blind Date pada aplikasinya. Kini, fitur tersebut dapat diguna..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 2 tahun lalu
- 3,250
'Murid Terbaik' Jadi Series Musikal Pertama dalam Channel IndiKids
IndiHome luncurkan ‘Murid Terbaik’ sebagai series musikal pertama dalam channel IndiK..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 2 tahun lalu
- 3,250
Mau Liat Gantengnya Jimin dan Jungkook BTS Pakai Samsung Galaxy S22 5G?
Gadgetdiva.id — BTS dan Samsung Galaxy S22 5G sudah bukan rahasia lagi. Jimin, Jungkok dan ..
- by Siti Sarifah Aliah
- 2 tahun lalu
- 3,250