Alodokter Resmikan Fitur Diagnosis Kondisi Paru Melalui Suara Batuk

0
Alomedika eCourse

Gadgetdiva.id — Alodokter meresmikan peluncuran tkenologi terobosan terbarunya Rabu (20/4) kemarin secara luring. Yakni, fitur diagnosis kondisi paru melalui suara batuk hanya dari satu aplikasi.

Fitur diagnosis kondisi paru Alodokter sendiri dapat mendeteksi 6 kondisi paru-paru yang berbeda. Di antaranya adalah infeksi paru, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), ISPA, batuk rejan dan bronkitis.

Sementara, tingkat akurasi dari fitur diagnosis kondisi paru tersebut berkisar di angka 87-97%. Ini artinya, sama akuratnya dengan pemeriksaan konvensional.

Dalam acara tersebut, Alodokter turut menghdirkan Suci Arumsari, selaku Co Founder & President Director of Alodokter, Setiaji ST M.Si, Staf Ahli Menteri Kesehatan bidang Teknologi Kesehatan dan dr. Alni Magdalena, Head of Medical Community Operations Alodokter. Mereka memberi beberapa informasi terkait teknologi terbaru besutan Alodokter tersebut. Simak ulasannya ya, Paradiva.

Fitur Diagnosis Kondisi Paru

Fitur diagnosis kondisi paru Alodokter

Alodokter baru saja mengenalkan sebuah besutan terbaru pada aplikasinya. Dimana mereka dapat mendiagnosis kondisi paru berdasarkan suara batuk dari pasien.

Dinamakan teknologi remote diagnostic, pengembangan fitur diagnosis kondisi paru ini merupakan hasil kerja sama Alodokter dengan ResApp. Yakni, sebuah perusahaan teknologi diagnosis kesehatan digital asal Australia.

Fitur diagnosis kondisi paru ini sebenarnya merupakan fitur yang dibuat untuk dokter. Dimana mereka dapat menggunakannya untuk membantu masyarakat agar lebih tahu dengan cepat jenis penyakit dari kondisi paru mereka.

Fitur Diagnosis Kondisi Paru

“Tes ini diperuntukan untuk dokter dalam membantu masyarakat indonesia. jadi, misalkan, temen-temen di sini atau keluar dari rumah mempunyai penyakit batuk atau penyakit nyesek atau bagaimanapun, masuk ke alodokter, dengan fitur telemedisin, kita jelaskan kondisinya seperti apa, apa yang dirasakan, ketika dokter spesialis melihat indikasi, dokter tersebut akan langsung memberi rekomendasi test batuk tersebut,” jelas Suci Arumsari, Co Founder & Presiden Direktur Alodokter.

Fitur ini dapat digunakan oleh pengguna maupun pasien melalui smartphone, tanpa adanya biaya tambahan, aplikasi tambahan maupun device tambahan. Tingkat akurasi dari fitur diagnosis kondisi paru ini berkisar di angka 87-97%. Setara dengan perawatan atau tes paru secara konvensional.

“Jadi buat temen-temen yang direkomendasikan untuk melakukan tes ini benar-benar akurat. Karena memang dokter yang melihat, dokter yang merekomendasikan dan kita sebagai pasien jadi lebih cepat mengetahui apa sih kondisi kita. Karena, ketika kita memiliki sebuah penyakit dan keluhan, setelah itu kita tahu apa yang terjadi dengan kondisi kita, otomatis perawatan selanjutnya akan lebih efektif dan efisien,” tambah Suci.

Untuk menggunakannya, Paradiva akan mendapat rekomendasi dari dokter spesialis terlebih dahulu saat konsultasi online. Dokter akan melihat keluhan, kondisi, histori kesehatan untuk menggunakan fitur ini.

Saat melakukan test, pasien akan disuruh untuk batuk selama 5 kali oleh mereka. Lalu, hasil test tersebut akan keluar beberapa menit setelahnya untuk didiagnosa langsung oleh dokter spesialis paru. Jadi, kamu tak bisa semerta-merta meminta ingin melakukan tes ataupun melakukannya sendiri dalam aplikasi.

Jadi, saat Paradiva mendapat rekomendasi test dari dokter, kamu akan diminta untuk batuk lima kali di depan smartphone. Setelah itu, hasilnya keluar dalam waktu beberapa menit bahkan detik saja, lalu akan langsung dibacakan oleh dokter spesialisnya.

Fitur diagnosis kondisi paru ini dapat digunakan oleh semua pengguna. Mulai dari anak kecil hingga orang tua. Mulai dari usia 1-2 tahun. Sebelum melakukan tes tersebut, fitur akan meminta pengguna untuk mencantumkan usia. Sehingga, tes dapat dilangsungkan sesuai dengan umur mereka.

Bisa deteksi enam penyakit paru

Fitur diagnosis kondisi paru Alodokter sendiri dapat mendiagnosis enam penyakit paru. Di antaranya adalah infeksi paru, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), ISPA, batuk rejan dan bronkitis.

Dari enam penyakit ini sudah dilakukan uji klinis. Uji tersebut juga sudah dipublikasikan oleh jurnal-jurnal dokter ternama. Berikut juga telah melalui 22 uji klinis yang dipublikasikan pada jurnal besar dan beberapa negara. Di antaranya adalah Eropa, Australia, Vietnam dan di Indonesia.

Sementara, untuk tingkat akurasinya berada pada angka 87-97%. Dimaana setara dengan teknik pemeriksaan konvensional biasa.

Fitur Diagnosis Kondisi Paru

“Jadi kalau misalnya saya batuk, lalu saya ke dokter, kemudian diperiksa segala macam oleh dokter, dianalisis, dokter biasanya bawa stetoskop didengerin suara napas saya, kemudian dilakukan pemeriksaan lab, dilakukan rongen, itu dibandingkan hasilnya dengan saya melakukan ResApp. Jadi seperti itu perbandingannya,” jelas dr. Alni Magdalena, Head of Medical Community Operations Alodokter.

Alni memberi contoh bahwa misalnya dokter yang memeriksa secara konvensional menyatakan bahwa pasien tersebut terindikasi asma. Maka, ResApp juga akan menyatakan indikasi yang sama.

Kini, ResApp sendiri juga telah terdaftar pada Kementerian Kesehatan sebagai medical device alias alat kesehatan. Sehingga, telah mendapatkan akreditasi dari Australia, Eropa dan di Indonesia.

Fitur Diagnosis Kondisi Paru

Dalam kesempatan hari ini, Alni juga menjelaskan seputar langkah selanjutnya yang dapat pasien lakukan setelah melakukan tes batuk melalui fitur diagnosis kondisi paru. Di antaranya sebagai berikut.

Setelah tes, indikasi diagnosis akan diberikan oleh dokter, jadi yang melihat hasilnya adalah dokter bukan pasien. Lalu, nanti dokter akan mencocokkan kembali dari hasil tes batuk ini dengan riwayat penyakit sebelumnya, diagnosisinya ke arah mana. setelah itu, pasien akan diberikan resep obat secara online dan bisa diantarkan langsung ke rumah pasien.

Jika ada indikasi penyakit yang lebih berat, kemudian juga dari hasil tanya jawab lewat telemedisin sudah mulai ada gejala. Dokter akan memberi arahan bagi pasien untuk melakukan pemeriksaan tatap muka secara langsung. Pasien akan dirujuk ke dokter spesialis yang sesuai. Rujukan tersebut bisa langsung terintegrasi dari aplikasi alodokter.

“Tinggal diberikan rekomendasi melalui satu klik saja. kemudian pengguna akan langsung terintegrasi dengan fitur booking buat janji di sana ada pilihan dokter paru, reviewnya, kisaran tarif konsultasinya. jadi, sudah ada gambarannya dan bisa langsung menentukan buat janji di rumah sakit,” tambah Alni.

Perusahaan telemidisin pertama di Asia yang bawa fitur ini ke masyarakat umum

Berkat adanya fitur diagnosis kondisi paru, Alodokter menjadi perusahaan telemedisin pertama di Asia yang mampu memberi akses kepada masyarakat unutk memanfaatkan teknologi tersebut. Dimana kini telah mendapatkan akreditasi dari Australia dan indonesia.

Suci juga turut memberi penjelasan terkait hal yang melatar belakangi hadirnnya teknologi remote diagnostic ini. Dimana dirinya melihat banyak masyarakat Indonesia yang terhalang secara geografis untuk mendapatkan fasilitas kesehatan.

Fitur Diagnosis Kondisi Paru

Pihaknya juga melihat dari pengalaman konsultasi online. Dimana saat ini, pasien memiliki kecenderungan untuk enggan pergi ke rumah sakit, meski mereka membutuhkan perwatan secara khusus.

Dengan adanya fitur diagnosis kondisi paru ini, pasien dapat secara otomatis mengetahui perawatan selanjutnya akan lebih efektif dan efisien.

Melalui Suci, Alodokter juga berharap dapat terus memberi inovasi dan jawaban setiap tantangan terhadap kesehatan secara digital. Ia juga berharap bahwa teknolog ini dapat membantu dokter-dokter di Indonesia agar dapat lebih cepat mendiagnosis penyakit. Bukan hanya batuk, namun juga penyakit-penyakit lainnya.

“Kami berharap teknologi ini dapat diterima oleh masyarakat, dapat digunakan dan tentunya dapat dibantu untuk diberitahukan sebenarnya ada teknologi ini. Teknologi ini tidak perlu ditakutkan karena keakuratannya 97% dan semuanya ini berhasil dan dilihat dari dokter spesialis yang ada,” ujar Suci.


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan