Adu Analitik Data di Trek Balap Formula E

0

Setiap hari kumpulan data ditarik dari platform streaming musik, video game dan bahkan trek balapan sehingga perusahaan dapat menyediakan pengalaman personalisasi baru kepada pengguna dan data juga dapat melakukan distrupsi di banyak lingkungan.

Di Asia Pasifik, dari tahun 2019 sampai 2027 pasar big data diperkirakan meningkat lebih dari 20 persen CAGR, Namun di beberapa tahun terakhir ini diskusi mengenai data banyak berputar di sekitar perusahaan. Ini saatnya untuk melihat bagaimana salah satu sumber daya terbesar di dunia dapat mengubah arena di luar dunia perusahaan.

Balapan menggunakan data sebagai mesin kedua

Kalau Anda tidak asing dengan olah raga otomotif, maka Anda tahu hubungan antara data dengan keberhasilan. Dari pengembangan mobil sampai strategi balapan, tim sport otomotif yang memanfaatkan data akan mendapatkan keunggulan di trek balap.

Sebagai contohnya adalah tim Jaguar TCS Racing yang berkompetisi di ABB FIA Formula E World Championship, kejuaraan sport otomotif mobil listrik berkursi tunggal. Tim menggunakan 50 aplikasi dan lebih dari 250.000 baris kode di setiap mobil balapnya untuk menganalisa data dari balapan sebelumnya dan test drive.

Informasi yang didapat dari data dapat menghasilkan keputusan strategis yang harus diambil keputusannya secara real-time sebagai respon terhadap kondisi trek, tingkat daya listrik dan posisi pesaing. Di konteks olah raga otomotif, data bisa disandingkan sebagai mesin kedua. Data merupakan elemen penting di sini karena dapat mermperkuat laju pengendara saat balapan.

Meningkatkan kinerja mobil

Di Formula E, semua tim diharuskan menggunakan chasis mobil dan baterai yang sama. Namun jika sudah berhubungan dengan kendaraannya, maka fokusnya adalah mengembangkan mesin penggerak yang dirakit dari setiap komponen dengan tujuan memacu mobil sekencang mungkin.

Proses ini menuntut lebih dari sekedar menentukan dan memproduksi komponen seperti motor, transmisi, inverter dan suspensi belakang. Prosesnya termasuk harus mengelola sistem dan perangkat lunak untuk mengolah algoritma agar dapat mengoptimalkan daya listrik di sepanjang balapan. Solusi ini mengumpulkan begitu banyak data untuk dianalisa sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan performa mobil.

Memanfaatkan kemampuan analitik dan machine learning bisa memastikan para insinyur dan pembuat strategi mendapatkan informasi berharga dari data sehingga mampu untuk membuat penyesuaian kepada mobil sebelum balapan selanjutnya.

Dari melihat keausan ban sampai input pengendara, dengan memiliki akses ke data ini dan solusi yang dapat menganalisanya tim dapat melakukan pengaturan pada kendaraan guna menghasilkan performa lebih baik di hari balapan. Berbekal kemampuan ini, Jaguar TCS Racing dapat meraih posisi runner-up di season 7 ABB FIA Formula E World Championship. Sesason paling sukses bagi tim ini.

Bergandengan dengan mitra data yang tepat

Sudah jelas bahwa data memegang peran penting di olah raga otomotif, walaupun pengendara mobil balap dan timnya tidak harus ahli data. Baik di sport otomotif, musik atau video game, perlu untuk menggandeng mitra teknis yang tepat, yang memiliki keahlian perangkat lunak, kemampuan mengolah data dan yang paling penting sinergi untuk meraih performa terbaik – seperti yang terjadi di Jaguar TCS Racing.

Lagipula data hanya akan berguna jika berada di waktu yang tepat, akurat dan relevan. Oleh karena itu, apa pun industrinya, memiliki mitra yang tepat untuk menciptakan nilai dari data akan menjadi pembeda utama untuk organisasi mana pun – baik itu di arena balap, ruang rekaman atau di ruang rapat.

Baca juga : 5G Indosat Jadi Official Partner Jakarta E-Prix 2022


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan