Intip Data yang TikTok Kumpulkan dari Penggunanya
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- Jumat, 8 Juli 2022 - 16:50 WIB
Gadgetdiva.id — Sebuah laporan mengungkap bagaimana cara TiKTok mengumpulkan data milik penggunanya. Disinyalir aplikasi tersebut dapat mengakses data pribadi milik pengguna AS.
Beberapa waktu lalu Komisioner Komisi Komunikasi Federal (FCC), Brendan Carr, telah mengeluarkan peringatan dan mendesak perusahaan teknologi untuk menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka di AS. Peringatan tersebut dikeluarkan setelah masalah keamnanan TikTok diungkap oleh Buzzfeed.
Buzzfeed mengungkap sebuah bocoran audio dari pertemuan TikTok. Dimana menunjukkan bahwa China telah mengakses data pengguna AS melalui aplikasi tersebut.
Data yang dapat diakses TikTok sendiri mencakup pengumpulan informasi pribadi tekrait siapa/dimana pengguna berada, apa preferensi mereka dan jenis konten apa saja yang dikonsumsi oleh pengguna perangkat. Sekalipun kamu tidak terdaftar dalam akun tersebut, aplikasi TikTok dapat melacak situs, cookie dan hal lainnya yang kamu akses dalam perangkat.
Jika kamu membuat akun, TikTok dapat mengumpulkan lebih banyak informasi terkait dirimu, aktivitas dan preferensimu. Aplikasi ini dapat menentukan lokasimu, perangkat yang kamu gunakan, alamat IP-mu, riwayat pencarian, konten pesanmu dan konten pesan apa yang kamu tonton dan untuk waktu berapa lama.
Di AS, TikTok dapat mengumpulkan data biometrik termasuk wajah dan voiceprint-mu. Aplikasi juga dapat memprediksi usia, jenis kelamin dan minat pengguna berdasarkan aktivitas mereka.
Aplikasi ini juga memiliki akses menuju clipboard perangkatmu termasuk teks, gambar dan video. Selain itu, juga dapat mengumpulkan metadata untuk konten yang mungkin mereka buat dalam aplikasi. Akan tetapi, memutuskan untuk tidak mempublikasikan dan menghapusnya.
Carr sendiri menyatakan keperihatiannya dalam sebuah utas. Dirinya menyerukan perusahaan telepon besar untuk mengambil tindakan dalam menarik aplikasi akibat masalah keamanan nasional.
Dalam akun Twitternya, ia menulis bahwa TikTok bukan hanya aplikasi video biasa. Platfrom tersebut memanen petak data sensitif yang menurut laporan terbaru sedang diakses di Beijing.
TikTok is not just another video app.
That’s the sheep’s clothing.It harvests swaths of sensitive data that new reports show are being accessed in Beijing.
I’ve called on @Apple & @Google to remove TikTok from their app stores for its pattern of surreptitious data practices. pic.twitter.com/Le01fBpNjn
— Brendan Carr (@BrendanCarrFCC) June 28, 2022
“Saya telah meminta @Apple & @Google untuk menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka karena pola praktik datanya yang sembunyi-sembunyi,” tambah Carr.
TikTok sendiri telah dilarang oleh pemerinta AS dalam membatasi kemampuan spinase rahasia oleh China. Aplikasi tersebut dikembangkan oleh ByteDance yang mana sebagian dimiliki oleh negara Tiongkok.
Perusahaan tersebut sebelumnya telah menghadapi kritik atas hubungannya dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT).
Respon TikTok Terkait Laporan BuzzFeed
Surat dari Carr mengutip laporan BuzzFeed News yang menyatakan bahwa rekamana pernyataan karyawan TikTok menunjukkan bahwa insinyur China memiliki akses ke data AS antara September tahun lalu dan Januari.
Menanggapi laporan BuzzFeed, juru bicara TikTok menyatakan bahwa “Kami dengan senang hati akan terlibat dengan anggota parlemen untuk meluruskan laporan yang menyesatkan dari BuzzFeed. Seperti banyak perusahaan global, TikTok memiliki tim teknik di seluruh dunia. Kami menggunakan kontrol akses seperti enkripsi dan keamanan pemantauan untuk mengamankan data pengguna dan proses persetujuan akses diawasi oleh tim keamnana kami yang berbasis di AS,” jelas pihaknya yang dikutip dari indy100.
Juru bicara tersebut juga menyatkaan bahwa TikTok secara konsisten mempertahankan bahwa teknisi mereka di lokasi di luar AS, termasuk China, dapat diberikan akses ke data pengguna AS dengan cara dasar yang dibutuhkan di bawah kontrol ketat tersebut.
“Pelaporan terbaru oleh BuzzFeed menunjukkan bahwa TikTok melakukan persis seperti yang dikatannya: mengatasi kekhawatiran seputar akses data pengguna AS oleh karyawan di luar AS, menangani lokasi dan akses ke data. Kami senang bahwa kami sekarang merutekan 100% lalu lintas pengguna AS ke Oracle Cloud Infrastructure dan kami terus bekerja pada pengamanan tambahan pada data AS untuk meningkatkan ketenangan pikiran bagi komunitas kami,” tambahnya.
Artikel Terkait
WhatsApp Bakal Tambahkan Fitur Hide Online Status
Gadgetdiva.id — WhatsApp Beta hadirkan banyak fitur baru untuk pengguna. Salah satunya adal..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 2 tahun lalu
- 3,250
Kerja sama dengan Disney, Telkomsel Ajak Pelanggan Nobar Thor : Love and Thunder
Gadgetdiva.id — Bekerja sama dengan layanan streamming Disney+ Hotstar, Telkomsel mengajak ..
- by Siti Sarifah Aliah
- 2 tahun lalu
- 3,250
Newfemme Ajak Wanita Indonesia Tingkatkan Kesehatan Hidup
Melalui aplikasi Newfemmedengan slogan “Yang Paling Mengerti Wanita”, kini para wanita Indon..
- by Jundi Amrullah
- 2 tahun lalu
- 3,250
Snapchat Plus Hadir dengan Tarif Langganan Rp 59 Ribuan
Gadgetdiva.id — Snapchat Plus resmi hadir di platform pada pekan lalu. Layanan tersebut mem..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 2 tahun lalu
- 3,250