Platform Streaming OTT Bawa Angin Segar untuk Sinema Indonesia
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- Selasa, 29 November 2022 - 08:15 WIB
Gadgetdiva.id — Pandemi COVID-19 mempengaruhi kebiasaan seseorang dalam menonton film. Terlebih berjamurnya platform streaming OTT di Indonesia seperti Netflix, Disney+ Hotstar, Amazon Prime dan masih banyak lagi.
Menurut survei yang dilakukan oleh The Trade Desk dan Kantar pada 2021, terdapat sekitar 66 juta penonton streaming OTT di Indonesia. Yang rata-rata menyaksikan 3 miliar jam konten di platform streaming OTT setiap bulannya.
Jumlah tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa akan meningkat di tahun ini. Meski, bioskop kini sudah mulai dibuka. Berdasarkan fakta tersebut, muncul pertanyaan dan kekhawatiran apakah platform streaming ini kedepannya akan mematikan bioskop?
Menanggapi hal tersebut, Content Lead for Netflix Indonesia, Rusli Eddy membantah. Menurut dia, seharusnya platform streaming OTT dapat menjadi bagian dari ekosistem industri film.
“Dengan tahun ini, begitu banyak penonton yang datang ke bioskop dan menonton di bioskop, membuktikan kalau sebenarnya itu seharusnya tidak jadi isu karena platform streaming bisa jadi bagian dari ekosistem perfilman itu sendiri,” pungkas Rusli.
Platform streaming OTT dari kacamata sineas Indonesia
Salah satu sutradara profesional di Indonesia Joko Anwar menyatakan bahwa hadirnya platform streaming malah justru memberi harapan akan adanya masa depan cerah bagi para sineas Tanah Air. Terutama dalam mengeksplorasi cerita.
“Kalau dari perspektif filmmaker, pertama tentunya ini kehadiran streaming platform memberikan harapan ya. Harapan untuk bisa membuat film dengan tema-tema yang kebetulan dipandang tidak terlalu aman gitu untuk bioskop,” tutur Joko Anwar pada IdeaFest 2022 yang berlangsung Jumat, 25 November 2022.
Sedangkan, bagi sutradara dari Yuni (2021) dan Nana (2022) Kamila Andini platform streaming online ini menyediakan akses ke banyak penonton untuk menyaksikan banyak film. Sebab, banyak pula kendala yang ditemukan saat filmnya masuk ke layar. Mulai dari layar yang terbatas hingga kesulitan mendatangkan penonton.
“Dengan menonton beragam sinema di platform ataupun media lain, memberi kemungkinan ada ruang-ruang yang mungkin mungkin bisa diakses banyak orang,” tutur Dini.
Dengan adanya platform streaming online, penonton dapat mengakses beragam jenis film. Mulai dari yang mainstream, berjenis art house sampai eksperimental ada di sana.
“Luar biasa sih untuk gue karena selalu dari dulu kayaknya permasalahan kita di Indonesia selalu akses gitu kan. Kita sampai harus beli DVD bajakan cuma untuk nonton film banyak,” jelas Dini.
Dari segi kreatif, menurut Joko Anwar, para sineas dapat mengeksplorasi cerita-cerita yang sebelumnya dirasa tidak dapat disuguhkan dalam layar bioskop. Mengingat adanya tren, sentimen-sentimen yang tak dapat mereka prediksi dalam masyarakat.
Sebagai contoh, dengan adanya platform streaming OTT ini, Joko dapat menggarap genre baru yang sebelumnya tidak pernah sukses di sinema Indonesia. Yakni, Science Fiction alias sci-fi.
“Ada satu ide cerita yang sudah saya simpan lama sekali dan pengen banget saya bikin filmnya, tapi genrenya kebetulan di Indonesia proven tidak pernah sukses di bioskop yaitu science fiction,” imbuhnya.
Menurut Joko, kehadiran platform streaming OTT, dalam hal ini Netflix bisa mendekatkan hubungan antara film dengan penontonnya dari berbagai penjuru dunia. Sebab, kita sebagai penonton bisa menikmati segala konten yang tersedia dalam platform tersebut dari berbagai negara dengan bebas.
“Ketika kita menonton lebih banyak lagi film dari seluruh dunia, kita belajar bahasa sinema, dan ini sebenernya kita sedang dalam masa pembukaan dibukanya informasi dan akses untuk semua film,” pungkas Joko.
Pendapat Joko ini diperkuat dengan pernyataan dari Rusli yang menyebut bahwa platform streaming OTT membuat perubahan kebiasaan menonton pengguna. Mereka menjadi terbiasa menonton tayangan yang tidak biasa mereka tonton di bioskop.
“Mereka jadi terbiasa menonton hal-hal yang mereka tidak biasa nonton di bioskop. Misalnya nonton film-film yang ada di Spanyol, Korea, Jepang, segala macam di streamer,” imbuhnya.
Joko Anwar bahkan memperkirakan bahwa dalam lima tahun ke depan, sinema Indonesia akan menyajikan beragam film menarik.
“Dalam waktu 5 tahun ke depan, saya rasa perfilman indonesia, akan sangat menarik sekali karena film-film yang dihasilkan adalah film yang dihasilkan oleh orang-orang yang sudah sangat dekat dengan bahsa sinema dari seluruh dunia,” tutup Joko.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News
Artikel Terkait
Telkomsel PayLater Gandeng Kredivo, Beli Kuota dan Pulsa Bayarnya Nanti
Gadgetdiva.id — Telkomsel PayLater akhirnya resmi diperkenalkan dengan banyak fitur baru di..
- by Siti Sarifah Aliah
- 2 tahun lalu
- 3,250
VIDA Beberkan Solusi Inovasi Inklusi Keuangan untuk Perempuan
Gadgetdiva.id — VIDA menyimpulkan solusi dari inovasi inkluasi keuangan dari perempuan unt..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 2 tahun lalu
- 3,250
MAMA Awards 2022 Bisa Ditonton di Transvision
Gadgetdiva.id — Gelaran Mnet Asian Music Awads alias MAMA akan ditayangkan oleh Transvisio..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 2 tahun lalu
- 3,250
Google Messages Sebentar Lagi Bawa Fitur Reaction Emoji
Gadgetdiva.id — Google Messages dikabarkan melakukan pengujian untuk fitur reaction emoji...
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 2 tahun lalu
- 3,250