AI Diprediksi Bakal Renggut Pekerjaan Manusia, Wamenkominfo: Jangan Khawatir

0
All in ai
Foto: Pixabay

Gadgetdiva.id — AI diramal bakal merenggut lapangan kerja secara global. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria angkat bicara.

Wamenkominfo Nezar Patria menyatakan bahwa masyarakat tak perlu khawatir, sebab tidak semua aspek bisa digantikan oleh AI. Menurutnya, setiap teknologi termutakhir diterapkan pastinya ada distruptif yang dihasilkan.

“Saya kira tidak semua bisa digantikan AI, jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” ungkap Wamenkominfo Nezar Patria dalam sebuah acara yang berlangsung pada Jumat (19/1) lalu.

Wamenkominfo Nezar Patria melihat bahwa seiring dengan adanya lapangan kerja yang hilang, akan muncul pula banyak pekerjaan baru. Oleh sebab itu, kita semua harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi ini.

Nezar mengajak kilas balik ketika radio pertama kali ditemukan. Berkat adanya teknologi tersebut, tumbuh lahan pekerjaan baru sebagai operator radio.

Begitupula, saat internet dikembangkan yang berhasil menumbuhkan banyaknya cabang pekerjaan baru. Seperti data science dan web developer yang kini sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan.

“Selain ada pekerjaan yang hilang, tapi banyak pekerjaan baru yang muncul. Apa yang harus kita lakukan? Kita harus adaptif dengan perkembangan ini karena keceenderungan yang tidak terelakkan dan terjadi secara global,” ungkap imbuh Nezar.

Pendapat Nezar ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Bill Gates. Dimana Gates menyatakan bahwa setiap teknologi baru akan menimbulkan ketakutan dan peluang baru.

Berkembangnya AI saat ini dikaitkan Gates oleh produktivitas agrikultura di tahun 1990. Kala itu, banyak juga orang takut akan adanya teknologi tersebut.

“Orang-orang saat itu banyak yang takut. Faktanya, banyak hal baru, banyak pekerjaan baru diciptakan,”

Di samping itu, IMF melaporkan bahwa AI akan berdampak pada sekitar 40 persen lahan pekerjaan secara global. Khususnya, untuk beberapa negara maju.

Hal tersebut disebabkan oleh kemampuan AI dalam memberi dampak pada pekerjaan dengan keterampilan tinggi. IMF turut memperkirakan sekitar 60 persen pekerjaan di negara maju mungkin akan terdampak AI.

Kendati demikian, IMF meramal bahwa dampak AI terhadap lapangan pekerjaan berpotensi lebih sedikit di beberapa negara berkembang. Tak hanya itu, Maret 2023 silam, Goldman Sachs menyatakan bahwa AI dapat mengganggu lebih dari 300 juta pekerjaan.


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan