Gojek tingkatkan keamanan bagi perempuan dan ramah anak

1
Gojek x KPPPA

Gojek Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dalam menghadirkan layanan yang aman bagi perempuan dan ramah anak.

Melalui inovasi teknologi, edukasi dan pelatihan, serta penanganan yang sigap, Gojek gandeng KPPPA untuk terus menghadirkan keamanan dan keselamatan bagi seluruh penggunanya. Kerja sama ini meliputi bidang pemberdayaan perempuan Indonesia melalui pelatihan berbisnis dengan pemanfaatan teknologi.

“Sejak awal Gojek berdiri, kami selalu mengedepankan keselamatan dan keamanan dan memprioritaskan pemberdayaan perempuan. Sebagai platform teknologi, Gojek membantu membuka akses bagi jutaan perempuan Indonesia untuk berperan aktif dalam ekonomi digital, baik sebagai pelanggan, mitra, merchant, maupun penyedia jasa. Kesamaan visi inilah yang mendasari kolaborasi Gojek dengan KPPPA untuk semakin mengukuhkan komitmen tersebut.” Ujar Shinto Nugroho, Chief Public Policy and Government Relations Gojek.

Sejak diluncurkan di tahun 2015, Gojek terus mengedepankan pendekatan yang holistik dalam menghadirkan keselamatan dan keamanan di seluruh ekosistemnya. Pendekatan ini diterjemahkan pada Tiga Pilar Keamanan di setiap lini layanan Gojek, yakni Pencegahan, Perlindungan serta Penanganan yang sigap dan responsif.

Gojek juga bermitra dengan pihak dan pakar lainnya seperti KPPPA yang andal di bidangnya masing-masing dalam menjalankan Tiga Pilar Keamanan yaitu yakni Pencegahan, Perlindungan serta Penanganan yang sigap dan responsif.

Baca juga, #GakPakeLama Gojek kini dilengkapi panduan Titik Jemput Terdekat

Kerja sama dengan KPPPA akan difokuskan untuk memperkuat pilar pencegahan dan perlindungan melalui edukasi bagi mitra dan karyawan Gojek, yang bertujuan untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak di ekosistem Gojek.

Selain bekerja sama di bidang keselamatan dan keamanan, Gojek dan KPPPA juga berkolaborasi untuk memberdayakan perempuan Indonesia lewat teknologi. Salah satunya melalui program Gojek Wirausaha yang diluncurkan pada 2018 lalu dan telah melatih 15.000 ribu pelaku UMKM di lebih dari 30 kota di Indonesia, termasuk di dalamnya mitra industri rumahan KPPPA.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan membangun bisnis serta pemanfaatan teknologi agar para pelaku UMKM termasuk yang dimiliki perempuan mampu “naik kelas” dengan masuk ke dunia digital.

Shinto memaparkan, berdasar hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), keberadaan layanan GoLife di ekosistem Gojek meningkatkan partisipasi perempuan di ekonomi digital. Riset tersebut menyatakan lebih dari 70% mitra GoLife merupakan perempuan, dan lebih dari 50% diantaranya adalah penghasil utama di keluarga.

Mitra perempuan berdasar hasil riset tersebut juga menggunakan penghasilan dari GoLife untuk mendukung kebutuhan keluarga dengan alokasi untuk biaya pendidikan anak (76%), peningkatan gizi anak (48%), membayar hutang (32%), dan tabungan untuk modal usaha (32%).

Berdasarkan data internal Gojek per Oktober 2019, 35% karyawan di posisi pimpinan (tingkat manajer hingga direktur) di Gojek adalah perempuan. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan Facebook dengan komposisi 28 persen, Google 29% dan Apple 25% pada tahun 2018.

“Melalui kerja sama ini, kami mendukung upaya pemerintah untuk menciptakan ekosistem yang ramah bagi perempuan dan anak. Harapan kami, perempuan dan anak bisa lebih nyaman dan aman dalam berkegiatan di ruang publik dengan memanfaatkan ekosistem Gojek,” tutup Shinto.


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

1 KOMENTAR

Tinggalkan Balasan