Dari sebagian orang, mengatakan butuh minimal 21 hari untuk menghentikan kebiasaan, tetapi apakah hal yang sama berlaku untuk rutinitas media sosial penggunanya? Nah, baru-baru ini, Instagram secara diam-diam menghapus fitur Following Activity, yang tampaknya relatif tidak dikenal dan tidak digunakan oleh sejumlah besar pengguna.

“Kami menghapus fitur Following Activity karena hanya sedikit orang yang menggunakan tab mengikuti secara teratur. Selain itu, kami telah mendengar dari pengguna bahwa mereka mengira tab Mengikuti merupakan fitur yang sangat tersembunyi yang menurut mereka tidak terlalu berguna, terutama jika dibandingkan dengan fitur serupa seperti Jelajahi, ”kata juru bicara Instagram saat itu.

Dan sekarang aplikasi Instagram juga mengumumkan percobaan menghapus jumlah Like, lalu bagaimana, sih dampaknya untuk sehari-hari? Ketika Instagram menjadi platform utama untuk berinteraksi, dan berbagi kegiatan harian penggunanya, kepentingan penggunanya yang dirasakan semakin bertambah.

Sebagai contoh ketika pengguna memposting gambar hanya untuk menemukan teman yang memposting gambar serupa yang diambil pada hari yang sama dan memiliki dua kali lebih banyak Like.

Aturannya yaitu sebenarnya pengguna harus bisa membaca kapan aplikasi Instagram ramai dibuka penggunanya. Biasanya, ketika kamu memposting foto atau video di hari libur ketika pengguna lain lebih punya banyak waktu untuk mengakses Instagram, disitulah akan banyak jumlah Like yang kamu dapatkan.

Namun aturan itu juga kemungkinannya tidak selalu benar dan seperti itulah cara bermainnya. balik lagi pada seberapa benariknya postingan kamu untuk mendapatkan jumlah Like banyak.

Sebenarnya, tidak ada pengguna yang seperti terburu-buru memposting gambar hanya untuk ingin membagikan foto yang paling disukai. Ini juga berarti pengguna tidak dapat membantu tetapi merasakan kebencian terhadap foto yang tidak mendapatkan jumlah Like yang diinginkan.

Minggu ini, Instagram mulai menghapus suka dari platform untuk pengguna di AS, meninggalkan foto atau video dengan tulisan yang samar-samar seperti disukai oleh “pengguna lain”. Kemarin sejumlah pengguna lain mengalami perubahannya.

Kebijakan baru Instagram ini mendapatkan berbagai macam respon dari penggunanya. Meskipun sebagian pengguna masih bisa melihat jumlah Like pada foto mereka sendiri, namun, bagi pengguna yang tidak mempermasalahkan hal ini, akan merasa Instagram memberikan mereka kesempatan untuk bebas memposting tanpa harus memikirkan jumlah Like.

Lain halnya dengan pengguna yang sudah terbiasa dengan jumlah Like, ketika kebiasaan itu akhirnya berhenti, dan pengguna tidak lagi mempertanyakan bagaimana akan berdampak pada respons terhadap foto-foto milik mereka dan membayangkan akun Instagram pengguna tersebut akan jauh lebih tidak sempurna.

Ini mungkin terdengar dramatis, tetapi Instagram sebenarnya telah membuat penggunanya menerima bahwa dengan menghapus jumlah Like akan menjadi tempat yang nyaman untuk membagikan foto dan video tanpa harus terganggu dengan jumlah.

Baca lagi, Tampilan sembunyikan jumlah Like, Instagram lakukan uji coba ke Indonesia